JAKARTA, Mercinews.com – Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian memberikan pernyataan yang meremehkan serangan pesawat tak berawak dari Israel terhadap Negaranya yang diluncurkan pada Jumat (19/4/2024).
Amirabdollahian menyebut serangan Negeri Zionis tersebut bukanlah serangan drone yang mematikan, melainkan hanya dinilai seperti mainan yang biasa dipakai oleh anak-anak di Negara mereka.
“Mereka [serangan Israel] lebih seperti mainan yang dimainkan anak-anak kami, bukan drone,” kata Amirabdollahian, dikutip melalui laman Reuters, Sabtu (20/4/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski begitu, Amirabdollahian juga mengatakan negaranya belum berencana untuk menanggapi serangan tersebut, kecuali apabila Israel melancarkan serangan yang signifikan.
Dia menggambarkan sejumlah kecil ledakan, yang diperkirakan terjadi oleh pertahanan udara yang menghantam tiga drone di Isfahan di Iran tengah pada dini hari Jumat. Insiden tersebut dinilai sebagai serangan yang dilakukan oleh penyusup, sehingga tidak perlu adanya pembalasan.
Amirabdollahian memperingatkan bahwa jika Israel membalas dan bertindak melawan kepentingan Iran, maka selanjutnya akan segera dan maksimal.
Adapun, serangan tersebut terlihat menargetkan pangkalan Angkatan Udara Iran di dekat kota Isfahan, jauh di dalam negara tersebut, tetapi tanpa menyerang lokasi strategis atau menyebabkan kerusakan besar.
Di sisi lain, Israel tidak mengatakan apa pun tentang insiden tersebut. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pun menegaskan AS tidak terlibat dalam operasi ofensif apa pun, sementara Gedung Putih mengatakan pihaknya tidak berkomentar.
PEMBALASAN YANG DIKALIBRASI
Israel mengaku bahwa pihaknya akan membalas setelah serangan pada Sabtu (13/4) yaitu serangan langsung pertama yang dilakukan Iran terhadap Israel, yang tidak menyebabkan kematian setelah Israel dan sekutunya menembak jatuh ratusan rudal dan drone.
Sekadar informasi, Teheran melancarkan serangan-serangan tersebut sebagai tanggapan atas dugaan serangan udara Israel pada Senin (1/4) yang menghancurkan sebuah bangunan di kompleks kedutaan Iran di Damaskus dan menewaskan beberapa perwira Iran termasuk seorang jenderal penting.
Sekutu-sekutunya, termasuk AS, telah mendesak sepanjang minggu ini untuk memastikan setiap pembalasan lebih lanjut akan disesuaikan agar tidak memicu eskalasi lebih lanjut, dan negara-negara Barat memperketat sanksi terhadap Iran untuk menenangkan Israel.
Tidak ada kabar dari Israel pada Jumat mengenai apakah tindakan lebih lanjut mungkin direncanakan. Selain serangan langsung ke wilayah Iran, mereka juga punya cara lain untuk menyerang, termasuk serangan siber dan serangan terhadap proksi Iran di tempat lain.
Kekerasan antara Israel dan proksi Iran di Timur Tengah makin meningkat selama enam bulan pertumpahan darah di Gaza, sehingga meningkatkan kekhawatiran bahwa perang bayangan yang dilakukan kedua pihak dapat berubah menjadi konflik langsung.[]