MOSKOW, Mercinews.com – Rusia menyebut Amerika Serikat (AS) munafik karena menentang Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) melakukan penyelidikan terhadap Israel atas tuduhan kejahatan perang di Jalur Gaza, Palestina.
Padahal sebelumnya AS mendukung ICC menangkap Presiden Rusia Vladimir Putin yang dituduh melakukan kejahatan perang di Ukraina.
Juru Bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre pada Senin kemarin mengatakan, AS tidak mendukung penyelidikan ICC terhadap Israel. Dia juga tidak yakin ICC memiliki yurisdiksi untuk penyelidikan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Israel bukan anggota ICC. Meski demikian ICC menerima Palestina sebagai anggota pada 2015. Tuduhan kejahatan yang dilakukan Israel berada di wilayah Palestina.
Pengadilan yang berbasis di Den Haag, Belanda, itu sedang menyelidiki beberapa individu terkait perang Israel-Hamas yang sudah memasuki bulan ke-7, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. ICC memiliki kewenangan untuk menyelidiki tuduhan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan genosida.
Washington mendukung penuh … penerbitan surat perintah ICC terhadap kepemimpinan Rusia,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, Maria Zakharova, di Telegram, seperti dilaporkan kembali Reuters, Selasa (30/4/2024).
Di sisi lain, lanjut Zakharova, sistem politik AS tidak mengakui legitimasi ICC jika terkait gugatan terhadap negaranya maupun para sekutu. Dia menegaskan, sikap AS itu sebagai tidak masuk akal secara intelektual.
Presiden AS Joe Biden tahun lalu mengatakan, keputusan ICC untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Putin bisa dibenarkan. AS, kata dia, juga telah menyampaikan rincian dugaan kejahatan perang Rusia di Ukraina terhadap ICC.
Kremlin menyebut penerbitan surat perintah penangkapan ICC terhadap Putin keterlaluan dan batal secara hukum. Pasalnya Rusia tak ikut menandatangani Statuta Roma, dasar pembentukan ICC.
Surat perintah penangkapan Putin disebut sebagai upaya sia-sia yang dilakukan negara Barat guna merusak reputasi Rusia. Rusia juga membantah melakukan kejahatan perang di Ukraina. []