Jakarta, Mercinews.com – Massa dari kalangan buruh akan berdemonstrasi sekaligus memperingati Hari Buruh atau May Day. Partai Buruh mengatakan sebanyak 50 orang akan berdemonstrasi di Jakarta.
Dalam keterangan yang diterima wartawan, Selasa (30/1/2024), Presiden Partai Buruh yang juga Presiden Konferensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menyampaikan, May Day 2024 akan diselenggarakan di ratusan kota industri di Indonesia.
“Sebanyak 200 ribu orang lebih akan mengikuti May Day di seluruh Indonesia, antara lain di Jakarta, Bandung, Serang, Surabaya, Semarang, Batam, Makassar, Banjarmasin, Ternate, Mimika, dan lain sebagainya,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk di Jakarta, aksi akan dipusatkan di Istana Negara, massa akan berkumpul di Patung Kuda Arjuna Wijaya sekitar 50 ribu massa pada pukul 09.00 WIB. Setelah itu pada pukul 12.30 WIB, massa akan melangsungkan arak-arakan (longmarch) menuju Bundaran HI dan balik lagi ke Patung Kuda, bergerak ke Stadion Madya Senayan.
Ada dua tuntutan utama yang diserukan oleh peserta May Day 2024 di seluruh Indonesia, yaitu cabut omnibus law UU Cipta Kerja dan ‘Hostum’ (hapus outsourcing tolak upah murah)
Penggunaan outsourcing dan kontrak sudah masif di seluruh Indonesia,” katanya.
Menurutnya, berdasarkan UU Cipta Kerja, kebijakan upah di Indonesia menjadi kebijakan upah murah.
“Hampir 4 tahun yang lalu kenaikan upah selalu di bawah inflasi. Bahkan di beberapa kota industri kenaikan upahnya nol persen,” kata Iqbal.
Menurut Iqbal, pada 2024, kenaikan upah di Kabupaten Tangerang 1,64 persen, Kabupaten Bekasi 1,59 persen, Kabupaten Karawang 1,57 persen persen, di mana kenaikan tersebut di adalah di bawah nilai inflasi 2024 sebesar 2,8 persen dan di bawah angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen.
Kebijakan upah murah ini mengakibatkan upah riil dan daya beli buruh turun sebesar 30-40 persen. Dengan kata lain, dalam 5 tahun terakhir, upah riil buruh turun dan tidak ada kenaikan upah. Padahal pertumbuhan ekonomi rata-rata naik 5 persen,” ujarnya.
“Berarti buruh tidak menikmati peningkatan daya beli dan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang hanya dinikmati orang kaya. Oleh karena itu, Partai Buruh dan KSPI dalam May Day 2024 menyuarakan Hostum: hapus outsourcing tolak upah murah,” tegasnya. []