Amerika Mau Beli TikTok, Ini Harganya

Kamis, 4 April 2024 - 14:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Mercinews.com – Presiden Joe Biden pada Selasa (2/4/2024) berbicara dengan Presiden China Xi Jinping lewat telepon. Ternyata, salah satu topik panas yang diangkat Biden adalah soal TikTok.

Menurut laporan Reuters, dalam percakapan dengan Xi Jinping, Biden menyatakan bahwa Amerika Serikat punya curiga soal kepemilikan TikTok.

Pembicaraan soal TikTok antara Biden dan Xi Jinping bisa jadi merupakan kelanjutan dari langkah para wakil rakyat AS di House of Representative yang mengesahkan RUU soal aplikasi video pendek tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

RUU berisi paksaan kepada ByteDance untuk melepas kepemilikan TikTok ke entitas non-China. ByteDance diberikan waktu 6 bulan untuk menjual bisnis TikTok di AS. Jika perintah kongres tidak dipenuhi, aplikasi TikTok akan diblokir di AS.

Para wakil rakyat beralasan pemaksaan penjualan TikTok harus diambil demi keamanan nasional. RUU ini harus disetujui juga oleh para senator AS sebelum ditandatangani Biden menjadi UU.

Baca Juga:  Roket tahap pertama Tianlong-3 Tiongkok jatuh saat uji peluncuran

Harga TikTok ribuan triliun rupiah
Menurut perkiraan seorang analis keuangan, TikTok mungkin akan terjual dengan harga melebihi US$ 100 miliar (Rp 1.574 triliun).

Angka tersebut termasuk rendah, sebab TikTok menghasilkan penjualan sebesar US$ 16 miliar (Rp 251 triliun) di AS tahun lalu. Financial Times melaporkan, angka pendapatan itu seharusnya bisa memberi nilai bagi perusahaan hingga $150 miliar.

Harga tersebut hanya akan dapat dipenuhi oleh sedikit pembeli dan menetapkan tonggak sejarah baru bagi akuisisi perusahaan teknologi raksasa. Namun pembelian oleh raksasa teknologi saingannya mungkin akan menghadapi pengawasan antimonopoli yang ketat di Amerika Serikat dan negara-negara di seluruh dunia yang akan memperlambat proses tersebut, atau bahkan dapat menghentikannya.

Daftar penawar di sini sangat sedikit,” kata David Locala mantan kepala merger dan akuisisi teknologi global di Citi, bank investasi multinasional Amerika.

Baca Juga:  Latihan bersama angkatan laut Rusia dan Tiongkok dimulai

“Regulator AS mungkin harus mengambil tindakan, apakah mereka ingin kepemilikan TikTok di AS, atau apakah mereka ingin satu atau lebih perusahaan teknologi besar menjadi lebih besar?,” jelasnya lebih lanjut.

Dengan harga pembelian sebesar US$ 100 miliar, TikTok akan menjadi salah satu kesepakatan merger dan akuisisi terbesar dalam sejarah dengan kompleksitas dan keterbatasan waktu.

Sebagai contoh, merger AOL dengan Time Warner pada tahun 2000 senilai US$ 182 miliar (Rp 2.864 triliun) saja membutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk diselesaikan.

Selain itu, pembelian Twitter oleh Elon Musk senilai US$ 44 miliar (Rp 692 triliun) pada tahun 2022 membutuhkan waktu sekitar enam bulan untuk diselesaikan – dan penjualan tersebut didukung penuh oleh dewan komisaris Twitter.

Baca Juga:  Kebocoran dokumen Rahasia AS mungkin berasal dari luar Pentagon

Namun demikian, melihat potensi dari TikTok banyak pihak yang siap untuk mengakuisisi aplikasi populer itu.

Mantan Menteri Keuangan Steven Mnuchin, mengatakan kepada CNBC Internasional pekan lalu bahwa dia sedang mengumpulkan sekelompok investor yang mau untuk membeli TikTok.

Sementara Bobby Kotick, mantan kepala raksasa video game Activision Blizzard, dan Kevin O’Leary, investor Kanada dari acara TV “Shark Tank,” keduanya telah menyatakan minatnya pada kesepakatan TikTok. Namun mereka mungkin tidak mempunyai uang untuk melakukan pengambilalihan secara serius, dan mengumpulkan dana mereka sebagai bagian dari konsorsium investasi akan menimbulkan masalah baru lagi.

Dengan konsorsium, Anda tidak akan pernah tahu apakah seseorang benar-benar terlibat atau tidak sampai hal tersebut berakhir,” kata Locala. “Semakin banyak pihak yang Anda perkenalkan, semakin sulit untuk mencapai kemajuan.” terangnya.

Berita Terkait

Ngari! Ronaldo buat channel YouTube sendiri, apa Youtube sanggup membayarnya
Cristiano Ronaldo luncurkan saluran YouTube sendiri, sudah 8 juta lebih pengikut
Bos Facebook Mark Zuckerberg Makin Tajir, orang terkaya ke-4 di dunia
KPI Aceh dan DSI akan Tanggulangi Konten yang kian meresahkan di Tik Tok
Negosiasi Google dengan perusahaan keamanan siber Wiz telah gagal
Tiongkok luncurkan robot anjing yang bisa menembak senapan mesin dan penyembur api
Apa Itu Turbulensi Pesawat? Begini Penjelasan Lengkapnya
TikTok Tunjuk Sosok Kunci Ini Gagalkan Blokir Joe Biden di AS

Berita Terkait

Kamis, 22 Agustus 2024 - 05:59 WIB

Ngari! Ronaldo buat channel YouTube sendiri, apa Youtube sanggup membayarnya

Kamis, 22 Agustus 2024 - 05:09 WIB

Cristiano Ronaldo luncurkan saluran YouTube sendiri, sudah 8 juta lebih pengikut

Sabtu, 3 Agustus 2024 - 15:31 WIB

Bos Facebook Mark Zuckerberg Makin Tajir, orang terkaya ke-4 di dunia

Senin, 29 Juli 2024 - 11:28 WIB

KPI Aceh dan DSI akan Tanggulangi Konten yang kian meresahkan di Tik Tok

Selasa, 23 Juli 2024 - 23:50 WIB

Negosiasi Google dengan perusahaan keamanan siber Wiz telah gagal

Berita Terbaru

Foto: Remaja berinisial NZ (17) Pelaku pembunuhan sadis terhadap seorang santri, Anis Maula

Hukum

Pelaku Pembunuh Santri di Pidie Jaya ditangkap

Senin, 14 Apr 2025 - 14:08 WIB