Jakarta, Mercinews.com – Ketua Presidium MER-C, dr. Sarbini Abdul Murad, tanggapi pernyataan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir yang mengatakan akan menjamin keamanan Timnas Israel U-20 dalam gelaran Piala Dunia U-20 2023 mendatang.
Sebagai pimpinan Lembaga yang salah satu fokusnya mendukung kemerdekaan Palestina, menurut Sarbini pernyataan ini mengindikasikan bahwa Pemerintah RI setengah hati dalam upaya mendukung kemerdekaan Palestina.
“Pemerintah tutup telinga dengan keinginan masyarakat Indonesia,” ujar Sarbini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sikap pemerintah yang tak berani menolak Timnas Israel mengindikasikan bahwa Pemerintah setengah hati mendukung kemerdekaan Palestina dan menghindar bila ada kepentingan nasional yang terganggu,” lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa sebagai sahabat Palestina seyogyanya Indonesia konsisten dengan apa yang pernah dilakukan oleh Bung Karno terhadap kontingen Israel.
“Sejarah mencatat pembelaan bangsa Indonesia terhadap Palestina sudah sejak awal bangsa ini merdeka. Bung Karno pernah mencontohkan.
Sikap politik luar negeri Indonesia juga selalu menunjukkan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
Jadi, seharusnya kita tetap konsisten mendukung kemerdekaan Palestina dengan menolak Timnas Israel, menolak eksistensi Israel, sesuai dengan amanat UUD 1945,” pungkasnya.
Sebelumnya di Beritakan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir memberikan jaminan keamanan bagi Timnas Israel yang akan datang ke Indonesia untuk Piala Dunia U-20. Ia menyebut negara menjamin kedatangan siapa pun yang bermain di Indonesia sesuai kontrak sebagai tuan rumah.
Kalau kami tidak bisa mengambil posisi menjamin, mengamankan, ya mungkin Indonesia jangan lagi bidding event-event internasional,” kata Erick di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 2 Maret 2023.
Jaminan ini tidak hanya berlaku untuk Piala Dunia U-20, tapi juga tim yang datang ke Indonesia untuk kompetisi lainnya. Erick juga mengingatkan bahwa Indonesia masih mau ikut bidding Olimpiade 2036, hingga Piala Dunia 2034.
“Kalau Piala Dunia U-20 saja tidak siap, ya kita jangan bidding, daripada kita memalukan diri kita kepada seluruh dunia. Jadi kita harus melayani siapapun tamu-tamu yang hadir,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Erick menyebut FIFA akan turut mengundang Indonesia dalam kongres di Rwanda pada 16 Maret mendatang. “FIFA akan menanyakan kembali, salah satu poinnya adalah apakah kita siap atau tidak, kalau tidak siap, kita mesti bicara baik-baik dari sekarang,” ujarnya.
(*)