Pak Geisz Sentil PDIP soal IMB Era Anies Terkait Lahan Kebakaran depo Plumpang

Minggu, 5 Maret 2023 - 18:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Mercinews.com – Geisz Chalifah, relawan Anies Baswedan, menyentil balik legislator DKI dari Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak, yang mengungkit IMB soal lahan kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Geisz menilai pola pikir Gilbert aneh.

“Anies memberi IMB pada warga, agar warga bisa mendapatkan keadilan dalam pelayanan publik. Diberi IMB atau tidak, warga Kampung Tanah Merah sudah tinggal di daerah itu puluhan tahun lalu,” kata Geisz kepada wartawan, Minggu (5/3/2023). seperti dilansir detikcom,

“Kebakaran yang sudah terjadi dua kali itu, disebabkan kelalaian dalam maintenance atau karena warga tinggal di daerah situ. Pola pikirnya Gilbert itu aneh bin ajaib sama seperti para buzzer di medsos,” sambung dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Geisz menilai tak hanya Depo Plumpang yang perlu dievaluasi. Dia mengatakan banyak Depo lain yang harus dievaluasi dari sisi maintenance.

Baca Juga:  Pengurus AMKI Pusat Sowan ke GKR Pakoe Boewono, Bahas Kolaborasi Media dan Budaya Jawa

“Ada banyak depo lainnya yang harus dievaluasi oleh Pertamina dalam soal maintenance,” ucapnya.

Geisz juga menyinggung pihak yang menyalahkan warga tinggal di daerah tersebut. Sebab, menurutnya, maintenance penting.

“Kini ada kasus kebakaran di Depo Pertamina. Bahkan terjadi korban jiwa. Kaum OD tak pertanyakan perawatan Depo itu yang sudah dua kali terbakar. Tapi teriakannya malah menyalahkan warga. Yang tinggal di daerah tersebut,” paparnya.

Dia kemudian mengungkit saat bertugas sebagai Komisaris Ancol menghadapi tantangan pandemi Corona. Dia mengatakan saat itu bertanggung jawab di tengah kritik.

“Saat Ancol mengalami masalah kerumunan yang dipolitisir sedemikian rupa. Tidak ada ceritanya gue menyalahkan bawahan lalu membela diri dengan menyalahkan mereka. Apalagi menggunakan kaum pecundang seperti para buzzer itu. Gue maju dan hadapi dengan penuh tanggung jawab, bahkan mengapresiasi kinerja mereka (para karyawan) di publik,” kata Geisz.

Baca Juga:  PKS: Kalau Ada yang Usul Bang Sandi Kita Tampung, Soal Cawapres Anies

“Bukan menjadi pecundang yang berlindung di balik para BuzzeeRP otak dikit dengan mengalihkan topik menjadi persoalan warga yang tinggal di daerah tersebut. Menjadi pemimpin itu punya nyali untuk mengambil alih tanggung jawab,” kata dia.

Sebelumnya, PDIP DKI mengungkit IMB era Anies Baswedan terkait permukiman yang terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta F-PDIP Gilbert Simanjuntak menyampaikan, warga sekitar Depo Pertamina Plumpang direlokasi untuk keamanan dan keselamatan. Namun, berdasarkan catatan, Anies mengeluarkan IMB di permukiman Tanah Merah, Rawabadak, Jakut, pada 2021.

“Sejak awal sudah diketahui bahwa Depo Pertamina Plumpang tidak boleh ditempati dengan jarak tertentu. Lahan tersebut adalah milik PT Pertamina yang ditempati warga, akan tetapi oleh Anies sewaktu menjabat gubernur diberi izin mendirikan bangunan, yang jelas bertentangan dengan peraturan,” kata Gilbert dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/3).

Baca Juga:  Jakarta Banjir Pagi Ini, Pejaten Timur Capai 2,6 Meter

“Saat ini, dengan adanya korban kebakaran, sepatutnya warga direlokasi agar terhindar dari musibah yang berulang di kemudian hari,” ujar Kepala Badiklatda PDIP DKI itu.

IMB yang dikeluarkan era Anies, kata Gilbert, untuk memenuhi janji kampanye Anies saat Pilgub DKI Jakarta 2017. Sementara di sisi lain IMB dinilai menabrak aturan.

“Izin mendirikan bangunan yang dikeluarkan Anies sewaktu menjabat membuat persoalan bertambah rumit karena terlihat lebih mementingkan terpilih jadi gubernur dengan janji kampanye walau harus menabrak aturan. Kesalahan ini tidak sepatutnya berulang,” ucap Gilbert. (*)

Berita Terkait

FAI Apresiasi Konsistensi AWG dalam Menguatkan Solidaritas Palestina
Mahasiswa Riau di Jakarta Ajak Hormati Proses Hukum Pasca OTT KPK
Eksekusi Tanah di Menteng Batal, Surat Kuasa Hukum Termohon Jadi Sorotan
Gelar Pahlawan Nasional Soeharto Dinilai Langkah Rekonsiliasi dan Penghormatan Sejarah
Gedung Kemenham Resmi Bernama K.H. Abdurrahman Wahid, Natalius Pigai: Wujud Penghormatan bagi Pejuang HAM
Dugaan Bullying Mengemuka di Balik Tragedi Ledakan SMAN 72 Jakarta 
Kemenkum RI dan CISAC Jajaki Kerja Sama Perkuat Ekosistem Musik dan Digital
Pers Indonesia dan Perjuangan Palestina: Dari Solidaritas hingga Narasi Kemanusiaan

Berita Terkait

Minggu, 16 November 2025 - 19:46 WIB

FAI Apresiasi Konsistensi AWG dalam Menguatkan Solidaritas Palestina

Sabtu, 15 November 2025 - 22:45 WIB

Mahasiswa Riau di Jakarta Ajak Hormati Proses Hukum Pasca OTT KPK

Rabu, 12 November 2025 - 17:35 WIB

Eksekusi Tanah di Menteng Batal, Surat Kuasa Hukum Termohon Jadi Sorotan

Senin, 10 November 2025 - 22:14 WIB

Gelar Pahlawan Nasional Soeharto Dinilai Langkah Rekonsiliasi dan Penghormatan Sejarah

Senin, 10 November 2025 - 21:55 WIB

Gedung Kemenham Resmi Bernama K.H. Abdurrahman Wahid, Natalius Pigai: Wujud Penghormatan bagi Pejuang HAM

Berita Terbaru

Dr. M. Harry Mulya Zein.(Foto: Mercinews.com)

Opini

Putusan MK, Ingatkan Polri Gunakan Manajemen Talenta

Minggu, 16 Nov 2025 - 13:20 WIB