Mercinews.com – Komandan Pasukan Quds Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC, unit elit Angkatan Bersenjata) Iran, Abbas Nilforoushan, tewas dalam serangan udara Israel di Beirut.
Seperti yang dilaporkan Report dengan mengacu pada media Rusia, hal ini dilaporkan oleh kantor berita Iran Mehr. pada Sabtu 28/9/2024).
“Brigadir Jenderal, komandan Pasukan Quds di Lebanon, Abbas Nilforoushan, tewas bersama Hassan Nasrallah selama serangan Israel di Beirut,” kata laporan itu
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Brigadir Jenderal Iran Abbas Nilforoushan, komandan Garda Revolusi di Lebanon, tewas. Hal ini terjadi pada operasi yang diberi kode “Orde Baru”. IDF menjatuhkan lusinan bom penghancur bunker di markas pusat Hizbullah, yang dilaporkan terletak di bunker bawah tanah di bawah kompleks enam bangunan tempat tinggal di Beirut selatan.
Diklarifikasi bahwa pejabat Teheran belum mengkonfirmasi informasi ini.
Seperti diberitakan Regnum, pada 28 September, Hizbullah mengonfirmasi kematian pemimpin gerakan tersebut, Hassan Nasrallah. Kepemimpinan Hizbullah bersumpah untuk menghadapi Israel dan mendukung Jalur Gaza dan Palestina, serta melindungi Lebanon dan rakyat negara tersebut.
Media Israel juga melaporkan bahwa Nasrallah menjadi sasaran serangan. Diklarifikasi bahwa IDF menjatuhkan lebih dari 80 bom, masing-masing berbobot satu ton, di markas bawah tanah Hizbullah di Beirut.
Menurut saluran TV Al Hadath, selama serangan Israel, bom udara yang kuat digunakan, yang dirancang untuk menghancurkan bunker. Sedikitnya enam bangunan ambruk.
Disisilain Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengomentari kesyahidan Sayyed Hassan Nasrallah, dengan mengatakan: “Hilangnya tokoh-tokoh perlawanan, yang dipimpin oleh Nasrallah, akan membuat pohon perlawanan semakin kuat.”
Dia menambahkan: “Panji perjuangan melawan penindas tidak akan runtuh,” mengingat “dunia tidak akan lupa bahwa keputusan untuk melakukan serangan teroris datang dari New York.”
(m/c)