Badung, Mercinews.com – Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, kini menjadi pintu gerbang utama penerapan sistem All Indonesia, layanan digital terintegrasi yang diinisiasi pemerintah untuk meningkatkan kualitas pemeriksaan penumpang internasional. Sistem ini memungkinkan integrasi layanan keimigrasian, kepabeanan, kesehatan, dan karantina dalam satu aplikasi berbasis web dan mobile (allindonesia.imigrasi.go.id).
Sebagai bandara utama pariwisata Indonesia, Ngurah Rai berkomitmen menghadirkan pengalaman perjalanan penumpang (passenger journey) yang lebih cepat, nyaman, dan tanpa hambatan (seamless). Dukungan diberikan melalui penyediaan perangkat komputer, printer, barcode scanner, penguatan jaringan Wi-Fi, serta materi publikasi dan sosialisasi kepada penumpang.
General Manager PT Angkasa Pura Indonesia cabang Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menjelaskan bahwa keberhasilan penerapan sistem ini merupakan hasil sinergi lintas instansi, termasuk Imigrasi, Bea Cukai, Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan, Kantor Karantina, maskapai, dan Angkasa Pura Indonesia sebagai enabler.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Penerapan All Indonesia di Bandara Ngurah Rai terlaksana berkat kerja sama lintas instansi. Kami mendukung kelancaran implementasinya agar pelayanan penumpang internasional lebih cepat dan aman,” ujar Syaugi, dalam keterangannya, Jumat (10/10/2025).
Sistem All Indonesia memungkinkan penumpang mengisi data hingga H-3 sebelum keberangkatan, sehingga proses pemeriksaan kedatangan menjadi lebih efektif.
Berdasarkan data 2024, Bandara Internasional di Bali ini melayani 14 juta penumpang internasional dari total 23,9 juta penumpang. Dari total pergerakan internasional di 37 bandara yang dikelola Angkasa Pura Indonesia sebanyak 38 juta, 37 persen melalui Ngurah Rai, tertinggi kedua setelah Bandara Soekarno-Hatta.
Syaugi menambahkan, tren peningkatan penumpang internasional terus berlanjut. Januari – September 2025 tercatat 11,5 juta pergerakan, naik sekitar 9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
“Pengembangan sistem All Indonesia ini diharapkan menjawab tantangan peningkatan kualitas layanan penumpang secara modern, aman, dan efisien, sesuai kebutuhan penumpang saat ini,” katanya.
Penerapan sistem All Indonesia di bandara ini menjadi langkah strategis pemerintah dalam memperkuat layanan pintu masuk internasional dan mendukung target peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.(red)






