Lhoksukon, Mercinews.com – Perubahan status Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah akan menjadi kado terakhir bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di akhir masa jabatannya. Saat ini, Peraturan Presiden (Perpres) mengenai perubahan status tersebut hanya menunggu tanda tangan Jokowi.
Rektor IAIN Lhokseumawe, Prof. Danial, pada Senin (30/9/2024) mengungkapkan bahwa naskah Perpres sudah berada di Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) dan diharapkan segera ditandatangani oleh Presiden Jokowi. “Kami harap, sebelum 20 Oktober 2024, berakhirnya masa kepemimpinan Presiden Jokowi, Perpres itu sudah ditandatangani dan menjadi kado terakhir buat Aceh,” ujar Danial.
IAIN Lhokseumawe telah memenuhi sejumlah persyaratan untuk alih status menjadi UIN, di antaranya memiliki minimal tiga fakultas. Saat ini, IAIN Lhokseumawe sudah memiliki empat fakultas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kampus juga memenuhi syarat lainnya, seperti lahan minimal 10 hektar, sekitar 50 pegawai negeri sipil (PNS), 16 Lektor Kepala, serta minimal empat program studi pascasarjana. “Dari hasil asesmen, kami telah memenuhi semua persyaratan yang dibutuhkan,” jelasnya. Syarat-syarat dari Kementerian Agama dan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara RI juga sudah dilengkapi. “Satu tahap lagi, Perpres. Itu yang kami tunggu,” pungkasnya.
Nama Universitas Islam Negeri Sultanah Nahrasiyah diambil dari sosok besar Sultanah Nahrasiyah dari Kesultanan Samudera Pasai. Nahrisyah merupakan ratu pertama di Asia Tenggara yang berpengaruh besar dalam dunia ekonomi dan politik. Sultanah Nahrasiyah juga menjadi simbol kuat kesetaraan gender yang telah dipraktikkan sejak era kerajaan di Samudera Pasai. Danial menambahkan bahwa berdasarkan temuan sejarah, ada lebih dari 20 perempuan yang berperan penting dalam kerajaan tersebut.
(m/c)