Tidak ada Izin ke Investor China untuk Bangun Pabrik Semen baru di Aceh Selatan

Kamis, 30 Mei 2024 - 13:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi Semen

ilustrasi Semen

Banda Aceh, Mercinews.com – Menteri Investasi dan Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia memastikan tidak ada pemberian izin yang diberikan ke investor China untuk membangun pabrik semen di Aceh Selatan

“Nggak ada. Belum ada izin yang dikasih kan lagi moratorium untuk pabrik semen,” katanya saat di acara Minat Investasi Bali Urban Rail and Associated Facilities dan Penyerahan Dokumen Kualifikasi di Ruang Wiswa Sabha Utama di Kantor Gubernur Bali, Rabu (29/5).

Bahlil memastikan, moratorium pembangunan pabrik semen di Aceh masih berlaku saat ini. Alasannya karena pasokan semen di dalam negeri berlebih alias oversupply.

“Nggak ada (pembangunan pabrik), karena seluruh pabrik semen di Indonesia oversupply. Kita masih oversupply sekitar 40 juta ton maka sejak tahun 2021 terjadi moratorium pabrik semen sampai sekarang,” tegas dia.

Bahlil juga menyebut, dirinya tidak tahu menahu soal perizinan yang diberikan Pemkab Aceh Selatan kepada investor China tersebut. Menurutnya, seluruh perizinan terkait pembangunan pabrik berada di pemerintah pusat.

Pemkab Aceh Selatan melakukan penandatanganan nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kobexindo Cement, konsorsium Hongshi Holding Group.

Sebelumnya, Perusahaan asal China berencana membuka pabrik semen di Aceh. Izin diberikan usai Pj. Bupati Aceh Selatan Cut Syazalisma menandatangani kesepakatan pendirian pabrik dengan PT Kobexindo Cement, konsorsium Hongshi Holding Group, di Jakarta, Sabtu (18/5) lalu.

Baca Juga:  Tahun ini Dana desa di Kabupaten Pidie naik menjadi Rp525 miliar

Rencananya pabrik memiliki kapasitas produksi 6 juta ton per tahun. Investasi Rp 10 triliun. Keputusan Pemkab Aceh Selatan memberi karpet merah pada perusahaan semen China menuai kontroversi sebab ada moratorium pembangunan pabrik tersebut di Indonesia. Alasannya karena pasokan semen di dalam negeri berlebih alias oversupply.

“Pemerintah sudah membuat moratorium, tidak ada lagi izin untuk pabrik baru, kecuali untuk daerah Papua dan Maluku,” kata Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Lilik Unggul Raharjo dalam keterangannya, Sabtu (25/5).

Menurut Lilik, saat ini terjadi oversupply semen, kebutuhan dalam negeri, 65,5 juta ton, sementara produksi 119,9 juta ton. Jadi kelebihan pasokan 54,4 juta ton.

Baca Juga:  Harga Tomat Anjlok, Petani Mengeluh Hasil Panen Tidak Sebanding Biaya Tanam

Karena itu, dia menganggap keputusan Pemkab Aceh Selatan bertolak belakang dengan moratorium. Selain itu akan mengancam tiga pabrik semen di Sumatera.

Ketiga pabrik milik BUMN. Pertama, PT Solusi Bangun Andalas (SBA) di Aceh dengan produksi 1,8 juta ton per tahun. Kedua, PT Semen Padang, di Sumbar dengan kapasitas 8 juta ton. Ketiga, PT Semen Baturaja di Sumsel, 2,5 juta ton.

Di Dumai juga ada PT Semen Padang meski produksinya tak besar. Lainnya adalah pabrik semen swasta nasional yang merambah Sumatera. (mc)

Berita Terkait

MER-C Hadiri Acara Solidraitas untuk Palestina di Kedutaan Besar Palestina Jakarta
MER-C Hadiri Undangan Pertemuan Kemlu RI, Bahas Penguatan Bantuan untuk Palestina
MER-C Melanjutkan Program Kemanusiaan Pasca Gempa di Herat, Afghanistan
MER-C Terima Kunjungan Lembaga Kemanusiaan Al Shifaa Lebanon
MER-C Sambut Kepulangan Dua Relawan, Fikri dan Reza dari Gaza
Abu Faisal Serahkan Sumbangan dari Masyarakat Aceh 1 Milyar untuk Palestina
Trump Menang Pilpres, Presiden Prabowo Bakal Ke Amerika
MER-C Indonesia Berangkatkan Tim EMT ke-6 untuk Bertugas ke Jalur Gaza

Berita Terkait

Jumat, 10 Januari 2025 - 15:51 WIB

MER-C Hadiri Acara Solidraitas untuk Palestina di Kedutaan Besar Palestina Jakarta

Rabu, 18 Desember 2024 - 18:32 WIB

MER-C Hadiri Undangan Pertemuan Kemlu RI, Bahas Penguatan Bantuan untuk Palestina

Minggu, 24 November 2024 - 17:39 WIB

MER-C Melanjutkan Program Kemanusiaan Pasca Gempa di Herat, Afghanistan

Minggu, 24 November 2024 - 17:31 WIB

MER-C Terima Kunjungan Lembaga Kemanusiaan Al Shifaa Lebanon

Rabu, 13 November 2024 - 10:53 WIB

MER-C Sambut Kepulangan Dua Relawan, Fikri dan Reza dari Gaza

Berita Terbaru