Pere de Jong Sebut Militer Prancis sudah berada di Ukraina

Selasa, 4 Juni 2024 - 01:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Seorang tentara bayaran dari Perancis di Ukraina.

Foto: Seorang tentara bayaran dari Perancis di Ukraina.

Moskow, Mercinews.com – Militer Prancis sudah berada di Ukraina, setelah pernyataan resmi dari Paris tentang pengiriman instruktur, yang dapat dilakukan minggu ini, pelatihan di Ukraina akan lebih ekstensif, tentara Angkatan Bersenjata Ukraina akan diajari manuver militer, lapor Valeurs Actuelles, mengutip mantan tentara Prancis Kolonel Angkatan Laut Pere de Yonga senin (3/6).

Sebelumnya, surat kabar Monde memberitakan bahwa Macron ingin membentuk koalisi Eropa untuk mengirim instruktur militer ke Ukraina.

Baca Juga:  Erdogan sebut, Putin rencana mengadakan pertemuan terkait Suriah di Turki

Menurut mantan militer itu, Prancis sudah berada di Ukraina. Kita berbicara tentang instruktur militer yang menemani dan memelihara peralatan militer serta melatih tentara Angkatan Bersenjata Ukraina dalam penggunaannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pelatihan baru (menyusul kemungkinan pengumuman oleh Presiden Emmanuel Macron – red.) akan lebih ekstensif… dan tidak hanya fokus pada teknologi, tetapi juga pada manuver militer,” kata de Jong.

Baca Juga:  Mali memutuskan hubungan diplomatik dengan Ukraina, terkait militan Tuareg

Macron sebelumnya menyatakan tidak menutup kemungkinan pengiriman pasukan ke Ukraina jika Federasi Rusia menerobos garis depan dan ada permintaan dari Ukraina. Menurutnya, “banyak negara” setuju dengan pendekatan Prancis mengenai kemungkinan pengiriman pasukan.

Sekretaris Pers Presiden Rusia Dmitry Peskov menyebut retorika Paris dan London terkait kemungkinan pengiriman tentara ke Ukraina berbahaya.

Kremlin juga menyatakan bahwa mereka memperhatikan perkataan Macron bahwa topik pengiriman personel militer ke Ukraina telah dibahas di Eropa; posisinya dalam menimbulkan “kekalahan strategis” terhadap Rusia juga sudah diketahui secara luas.

Baca Juga:  Pasukan Khusus Inggris Ikut Bergabung di Ukraina, Isi Dokumen Rahasia AS

Mereka mencatat bahwa sejumlah negara mempertahankan “penilaian yang cukup bijaksana mengenai potensi bahaya dari tindakan tersebut dan potensi bahaya keterlibatan langsung dalam konflik panas”; hal ini “sama sekali bukan kepentingan negara-negara tersebut; ini.”

(m/c)

Sumber Berita : RIA Novosti

Berita Terkait

RS Indonesia kembali Dikepung, MER-C Desak Israel Hentikan Serangan dan Buka Blokade
Vaksinasi Terhambat Blokade, Wabah Polio Kembali Ancam Jalur Gaza
Gaza Utara Kembali Diserang, 15 Korban Syahid Dievakuasi di RS Indonesia
Ukraina Terima Gencatan Senjata 30 hari dengan Rusia
Pasukan Rusia Tangkap 430 Tentara Ukraina di Kursk
Houthi akan melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel
Gencatan senjata Gaza selesai, AS jalin dialog langsung dengan Hamas
Paus Fransiskus Tulis Surat di Tengah Sakit, Titip Pesan Damai ke Palestina

Berita Terkait

Senin, 19 Mei 2025 - 14:25 WIB

RS Indonesia kembali Dikepung, MER-C Desak Israel Hentikan Serangan dan Buka Blokade

Jumat, 2 Mei 2025 - 10:02 WIB

Vaksinasi Terhambat Blokade, Wabah Polio Kembali Ancam Jalur Gaza

Jumat, 21 Maret 2025 - 14:59 WIB

Gaza Utara Kembali Diserang, 15 Korban Syahid Dievakuasi di RS Indonesia

Kamis, 13 Maret 2025 - 07:41 WIB

Ukraina Terima Gencatan Senjata 30 hari dengan Rusia

Kamis, 13 Maret 2025 - 07:20 WIB

Pasukan Rusia Tangkap 430 Tentara Ukraina di Kursk

Berita Terbaru