Menyusuri Akar Budaya PalmCo: Kisah dari Kebun VOC dan Teh Kayu Aro

Selasa, 4 November 2025 - 12:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Dok.PalmCo

Foto: Dok.PalmCo

Jakarta, Mercinews.com – PalmCo tidak hanya dikenal sebagai raksasa kelapa sawit Indonesia, tetapi juga sebagai penjaga akar budaya dan sejarah perkebunan tanah air. Dari kebun peninggalan VOC yang masih produktif hingga Pabrik Teh Kayu Aro yang berusia hampir seabad, PalmCo menunjukkan bagaimana perusahaan modern dapat tetap menghormati dan melestarikan warisan budaya bangsa.

Sejarah perkebunan negara di Indonesia bermula pada 1958, ketika pemerintah mengambil alih seluruh aset perkebunan Belanda melalui Undang-Undang Nomor 86 Tahun 1958, membentuk Perseroan Perkebunan Negara (PPN). Sepuluh tahun kemudian, PPN bertransformasi menjadi Perusahaan Negara Perkebunan (PNP), lalu menjadi PT Perkebunan (Persero) pada 1974.

Transformasi besar terjadi pada 1996, saat pemerintah menggabungkan sejumlah PTP menjadi PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV), menjadikannya pemain utama produksi kelapa sawit dan teh di Sumatera Utara serta daerah pegunungan seperti Bah Butong dan Tobasari.

Lahirnya PalmCo dan Konsolidasi Industri Sawit

Reformasi struktur perkebunan berlanjut pada 2014 – 2015, ketika PTPN III ditunjuk sebagai induk Holding Perkebunan Nusantara untuk memperkuat daya saing. Pada 2022 – 2023, Kementerian BUMN membentuk Subholding PalmCo, hasil konsolidasi enam PTPN (IV, V, VI, VII, XIII, XIV), dengan PTPN IV sebagai induk. PalmCo kini menjadi salah satu perusahaan sawit terbesar dunia dengan luas lahan lebih dari 600 ribu hektare, sambil tetap menjaga jejak sejarahnya.

Baca Juga:  PalmCo Raih Kenaikan Peringkat Kredit, Kinerja Kian Solid

Aset Bersejarah yang Tetap Hidup

Menyusuri Akar Budaya PalmCo: Kisah dari Kebun VOC dan Teh Kayu Aro
Foto: Dok.PalmCo

Gedung Kantor PTPN IV Regional II di Medan masih memancarkan arsitektur kolonial Belanda, menjadi pusat administrasi sekaligus sarana edukasi sejarah bagi generasi muda melalui program Siswa Mengenal Nusantara (SMN).

Kebun Pulu Raja di Kabupaten Asahan, warisan VOC, tetap produktif dengan hasil sawit hingga 32 ton per hektare, memperlihatkan adaptasi warisan kolonial dalam era modern.

Kebun Ophir dan Unit Bekri di Sumatera Barat dan Lampung menyimpan rumah dinas bergaya kolonial serta pabrik pengolahan sawit tua yang masih beroperasi, menunjukkan perpaduan sejarah dan inovasi industri.

Pabrik Teh Kayu Aro di lereng Gunung Kerinci, Jambi, berdiri sejak 1925 dan masih memproduksi teh hitam premium, pernah menjadi favorit Ratu Elizabeth II. Kini, pabrik ini juga menjadi ikon wisata agroindustri yang menarik ribuan pengunjung tiap tahun.

Baca Juga:  Petani Binaan PTPN IV PalmCo di Rokan Hulu Riau Raih Sertifikasi RSPO

Menghormati Sejarah, Menyongsong Masa Depan

Warisan budaya PalmCo bukan sekadar cagar masa lalu, tetapi penanda perjalanan panjang ekonomi Indonesia dari masa kolonial, nasionalisasi, hingga transformasi menuju industri modern. Gedung tua, kebun bersejarah, dan pabrik berusia seabad membuktikan bahwa kemajuan industri dapat berjalan seiring pelestarian sejarah.

Pada Hari Kebudayaan Nasional, PalmCo menjadi pengingat bahwa kebudayaan Indonesia juga tercermin dalam etos kerja, ketekunan, dan inovasi yang lahir dari akar sejarah panjang bangsa ini.(red)

Berita Terkait

Syahrul Aidi: Sekolah Rakyat Jadi Terobosan Pemerataan Pendidikan
Kanwil Kemenkumham Bali dan Undiknas Jalin Kerja Sama Perkuat Tridharma Perguruan Tinggi
Semangat Pemuda PalmCo, Jadi Penggerak Masa Depan Sawit Indonesia
Bina Bangsa School Jakarta Raih Prestasi Luar Biasa di MakeX International Bali 2025
Izwan El Jaman: Negara Harus Ambil Alih Jika Keluarga Gagal Mendidik Anak
Guru Diserang hingga Mahasiswa Dibully, Didi Jubaidi: Indonesia Krisis Karakter Pendidikan
Alexius Tantrajaya Serukan Penguatan Pendidikan Hukum di Tengah Maraknya Kasus Kekerasan
Kevin Wu: Stop Bullying, Wujudkan Jakarta Aman dan Beradab

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 23:40 WIB

Syahrul Aidi: Sekolah Rakyat Jadi Terobosan Pemerataan Pendidikan

Selasa, 4 November 2025 - 12:54 WIB

Menyusuri Akar Budaya PalmCo: Kisah dari Kebun VOC dan Teh Kayu Aro

Senin, 3 November 2025 - 22:43 WIB

Kanwil Kemenkumham Bali dan Undiknas Jalin Kerja Sama Perkuat Tridharma Perguruan Tinggi

Selasa, 28 Oktober 2025 - 14:31 WIB

Semangat Pemuda PalmCo, Jadi Penggerak Masa Depan Sawit Indonesia

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 15:51 WIB

Bina Bangsa School Jakarta Raih Prestasi Luar Biasa di MakeX International Bali 2025

Berita Terbaru

M. Harry Mulya Zein (Foto:istimewa)

Opini

Smart Governance, Sebuah Keniscayaan untuk Indonesia

Selasa, 11 Nov 2025 - 09:47 WIB