Korban Gempa Turki Suriah Sudah Mencapai 41 Ribu Jiwa

Rabu, 15 Februari 2023 - 11:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta – Sembilan orang diselamatkan dari puing-puing di Turki dalam pencarian hari Selasa, (14/2 2023), lebih dari seminggu setelah gempa besar melanda. Sementara jumlah korban tewas di Turki dan Suriah sudah mencapai 41 ribu.

Fokus upaya bantuan bergeser untuk menolong orang-orang yang sekarang berjuang tanpa tempat berlindung atau makanan dalam cuaca sangat dingin.

Bencana ini telah merusak kota-kota di kedua negara, membuat banyak orang yang selamat kehilangan tempat tinggal di suhu musim dingin yang hampir membeku.

Presiden Turki Tayyip Erdogan mengakui adanya masalah dalam tanggapan awal terhadap gempa berkekuatan 7,8 yang melanda pada 6 Februari lalu, tetapi mengatakan situasinya sekarang terkendali.

“Kami menghadapi salah satu bencana alam terbesar tidak hanya di negara kami tetapi juga dalam sejarah kemanusiaan,” kata Erdogan dalam pidato televisi di Ankara.

Mereka yang diselamatkan pada hari Selasa termasuk dua adik kakak berusia 17 dan 21 tahun, ditarik dari sebuah blok apartemen di provinsi Kahramanmaras, dan seorang pria dan wanita muda Suriah dengan kerudung macan tutul di Antakya diselamatkan setelah lebih dari 200 jam di reruntuhan. Mungkin masih ada korban selamat yang belum ditemukan, kata seorang penyelamat.

Baca Juga:  Gempa Garut, Ratusan Rumah Rusak dan Puluhan KK Terdampak

Tetapi otoritas PBB mengatakan fase penyelamatan akan segera berakhir, dengan fokus beralih ke tempat berlindung, makanan, dan sekolah.

“Orang-orang sangat menderita. Kami mengajukan permohonan untuk menerima tenda, bantuan, atau semacamnya, tetapi sampai sekarang kami tidak menerima apa-apa,” kata Hassan Saimoua, seorang pengungsi yang bersama keluarganya berada di sebuah taman bermain di kota tenggara Turki Gaziantep.

Saimoua dan warga Suriah lainnya yang berlindung di Gaziantep dari perang kini kehilangan tempat tinggal akibat gempa dan hanya menggunakan lembaran plastik, selimut, dan karton untuk mendirikan tenda darurat di taman bermain.

Baca Juga:  Para Wanita ISIS Paksa Bocah Laki-laki untuk Menghamili Mereka, Ini Tujuannya

Kebutuhan sangat besar, meningkat setiap jam,” kata Hans Henri P. Kluge, direktur Organisasi Kesehatan Dunia untuk Eropa. “Sekitar 26 juta orang di kedua negara membutuhkan bantuan kemanusiaan.”

“Ada juga kekhawatiran yang berkembang atas masalah kesehatan yang muncul terkait dengan cuaca dingin, kebersihan dan sanitasi, dan penyebaran penyakit menular – dengan orang-orang yang rentan khususnya yang berisiko.”(*)

Berita Terkait

Zohran Mamdani: Wali Kota New York yang Ingin Tegakkan Hukum Internasional
Timor-Leste Resmi Jadi Anggota ke-11 ASEAN, Babak Baru Kerja Sama Kawasan
Polisi Malaysia Gerebek Sindikat Perdagangan Manusia, 49 WNI Disekap
Ricuh di Peru! Pemerintah Umumkan Keadaan Darurat Setelah Demo Gen Z Meluas
Alhamdulillah, Paket Bantuan dari Indonesia Akhirnya Tiba di Gaza
Sultan Banten Apresiasi dan Dukung Global Sumud Flotilla Tembus Blokade Israel
Bruce Hung: Taiwan Bangga Jadi Mitra Dagang Indonesia
Ribuan Massa Serukan Netanyahu sebagai Penjahat Perang di Markas PBB

Berita Terkait

Rabu, 5 November 2025 - 23:45 WIB

Zohran Mamdani: Wali Kota New York yang Ingin Tegakkan Hukum Internasional

Minggu, 26 Oktober 2025 - 17:18 WIB

Timor-Leste Resmi Jadi Anggota ke-11 ASEAN, Babak Baru Kerja Sama Kawasan

Jumat, 17 Oktober 2025 - 23:19 WIB

Polisi Malaysia Gerebek Sindikat Perdagangan Manusia, 49 WNI Disekap

Jumat, 17 Oktober 2025 - 23:02 WIB

Ricuh di Peru! Pemerintah Umumkan Keadaan Darurat Setelah Demo Gen Z Meluas

Selasa, 14 Oktober 2025 - 10:16 WIB

Alhamdulillah, Paket Bantuan dari Indonesia Akhirnya Tiba di Gaza

Berita Terbaru

M. Harry Mulya Zein (Foto:istimewa)

Opini

Smart Governance, Sebuah Keniscayaan untuk Indonesia

Selasa, 11 Nov 2025 - 09:47 WIB