Jakarta, .Mercinews.com – Video aksi konvoi diduga massa tarhib Ramadan di Petamburan, Jakarta Pusat, dihadang polisi viral di media sosial. Polisi mengungkap alasan tindakan tersebut dilakukan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan konvoi tersebut dilakukan di jalan umum. Dengan demikian, aksi tersebut mengganggu ketertiban dan keselamatan lalu lintas yang ada di sana.
“Terkait PP 60 Tahun 2017 dan Juklap Kapolri 02/1995 terkait keramaian harus dipatuhi. Kemudian banyaknya kendaraan yang dilibatkan dengan kurang mentaati perundang-undangan UU RI No 22 Tahun 2009. Tentunya dapat mengganggu ketertiban dan keselamatan berlalu lintas di jalan umum dengan juga banyaknya melibatkan anak anak dengan menggunakan kendaraan roda dua dan pejalan kaki,” kata Trunoyudo saat dihubungi, Senin (20/3/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Trunoyudo menjelaskan, Polda Metro memberikan solusi bagi mereka yang melakukan konvoi tersebut. Salah satunya mengimbau aksi tersebut dilakukan di tempat ibadah, bukan justru di jalan umum.
Langkah Polda Metro sudah memberikan komunikasi, imbauan dan dialogis humanis serta solutif terkait kegiatan tersebut untuk dilakukan pada masing-masing lingkungannya saja. Solusinya adalah di tempat-tempat ibadah yang akan diamankan oleh Polda Metro,” ujarnya.
Polda Metro Jaya, lanjut Trunoyudo, berkomitmen untuk menjaga stabilitas dan melindungi masyarakat.
“Polda Metro konsisten akan melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat secara umum. Termasuk melaksanakan ibadah dan menjaga keselamatan bagi siapa pun,” katanya.
Jubir FPI Protes Polisi
Juru bicara Habib Rizieq Syihab, Azis Yanuar, menanggapi aksi blokade yang dilakukan pihak kepolisian. Dia tidak paham alasan pasti aparat melakukan tindakan tersebut. Dia lanjut menyinggung tindakan tersebut sebagai bentuk alergi.
“Blokade oleh aparat entah apa maksudnya. Apakah alergi dengan pawai umat Islam yang bahagia menyambut datangnya Ramadan, yang di mana ini sudah menjadi agenda budaya rutin? Wallahu a’lam,” kata Azis Yanuar dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (20/3/2023).
“Apa maksudnya kita tidak paham. Apa ini bentuk alergi terhadap budaya dan giat umat islam?” imbuhnya.
Azis Yanuar mengatakan kegiatan tersebut bukan atas nama FPI, melainkan kegiatan umat Islam dari berbagai komponen masyarakat. Aziz juga belum tahu pasti apakah massa yang hadir mengantongi izin atau tidak.
Namun Aziz menyoroti soal aksi serupa yang kerap dilakukan pada momentum perayaan tahun baru. Dia menyebutkan tindakan serupa di tahun baru tidak pernah mendapatkan teguran.
“Kemudian apa yang menyebabkan mereka tidak mengizinkan, dasarnya apa. Sedangkan untuk pawai tahun baru, saya tanya balik untuk tahun barusan orang pada keliling kan crowd juga di Bundaran HI dan sebagainya, diizinin gak? Bukan di Bundaran HI-nya, tapi di daerah lainnya juga,” jelasnya.
Aziz menuturkan, hal tersebut menjadi bentuk tindakan diskriminasi yang dilakukan oleh aparat.
“Kalau nggak ada (izin) harus dipertanyakan. Berarti diskriminasi dong. Pawai arak-arakan itu harus izin misalkan gitu nomenklaturnya, okey mana dasarnya? Kemudian saya tanya itu arak-arakan tahun baru gimana,” kata dia.
Video Viral
Dalam video yang beredar, seperti dilihat detikcom, Senin (20/3/2023), terlihat massa yang mengenakan pakaian loreng layaknya anggota FPI tengah melakukan konvoi.
Di sana juga terlihat massa lainnya memenuhi ruas jalan. Terlihat juga mobil komando memimpin massa aksi dalam konvoi tersebut.
Massa sebagian besar memakai seragam loreng seperti yang sering dipakai Laskar FPI. Ada juga yang berbaju putih-putih.
Setelahnya, mereka lanjut dihadang oleh petugas kepolisian. Dalam video terlihat Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman ada di lokasi. Latif terlihat meminta massa putar balik.
Putar balik, ya, putar balik,” kata Latif Usman.
(m/c)
Sumber: detikcom