Bendungan Nova Khakovka Diledakkan, Ukraina dilanda Banjir

Rabu, 7 Juni 2023 - 01:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KYIV Mercinews.com – Sebuah video menunjukkan sebuah ledakan dahsyat mengguncang bendungan Nova Khakovka di Ukraina pada malam hari.

Setelah itu video lain menunjukkan bagian tengah bendungan itu telah rusak dan air mengalir dengan deras. Juga muncul video aliran deras sungai di bawah bendungan.

Komando operasional selatan Ukraina dilaporkan media independen Rusia Meduza telah mengkonfirmasi sebuah ledakan pada Selasa 6 Juni 2023 dini hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ledakan itu menghancurkan bendungan Nova Kakhovka. Bendungan yang menjaga kota-kota pesisir di wilayah kherson dari reservoir dengan ketinggian air saat ini tertinggi dalam 30 tahun.

Dalam sebuah pernyataan di Facebook militer Ukraina menuduh pasukan Rusia meledakkan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka.

Hilangnya bendungan diperkirakan akan melepaskan air banjir ke hilir dan memperburuk kekurangan energi Ukraina setelah berbulan-bulan serangan rudal rusia yang menargetkan pembangkit listrik, dan fasilitas jaringan di seluruh negeri.

Para pejabat di komando operasi selatan mengatakan mereka sekarang menilai skala kehancuran, kecepatan dan volume air yang dilepaskan, dan daerah-daerah yang paling mungkin terkena banjir.

Baca Juga:  Pelukan Putin dan Narendra Modi adalah “pil pahit” bagi AS

Belum ada pernyataan resmi dari Rusia tetapi bloger militer mengatakan pasukan Ukraina yang meledakkan bendungan tersebut. Walikota Nova Kakhovka yang ditunjuk Rusia menyangkal bendungan jebol. Meskipun video yang beredar di media sosial menunjukkan sebuah bangunan yang hancur bersama air sungai.

Rusaknya bendungan ini dikhawatirkan akan membanjiri ratusan ribu orang yang ada di bawah bendungan. Ini juga bisa menjadi malapetaka bagi Krimea karena akan kehilangan sumber air bersih utama mereka.

Bendungan yang terletak di Sungai Dniper itu telah menjadi titik ketegangan sepanjang perang. Pada bulan Agustus 2023 serangan artileri Ukraina menargetkan jembatan di sepanjang bendungan.

Namun bendungan tersebut terhindar dari kerusakan. Kemudian, pada bulan November pasukan Rusia dengan sengaja menghancurkan sebagian jalan tepat di atas gerbang bendungan

Pihak Ukraina saat itu menuduh Rusia telah menanam banyak peledak di bendungan untuk serangan bendera palsu. Rusia sebaliknya menuduh Ukraina berusaha meledakkan bendungan tersebut dengan HIMARS. Jika akhirnya benar bahwa bendungan itu diledakkan maka hampir pasti saling tuding ini akan terus berlanjut.

Baca Juga:  Sponsor Barat menggunakan Ukraina sebagai "domba jantan, korban" terhadap Rusia

Yang patu dicermati sejumlah laporan akhir-akhir ini menyebutkan permukaan air di bendungan telah meningkat secara signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, waduk telah mencapai tingkat yang lebih mengkhawatirkan dan tampaknya benar-benar mencapai puncak bendungan.

Perkembangan tersebut merupakan perubahan yang dramatis. Karena beberapa bulan sebelumnya ketinggian air di waduk mencapai titik terendah dalam sejarah.

Pada saat itu, pejabat Ukraina menyuarakan kekhawatiran tentang kekurangan air untuk minum, pertanian, dan pendinginan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia di dekatnya.

Pada akhir Februari, ketinggian air berada hampir dua meter di bawah rata-rata biasanya.

Video dan citra satelit terbaru dari akhir tahun lalu menunjukkan bahwa setidaknya tiga gerbang yang mengontrol aliran air melalui bendungan tampaknya dibuka oleh pasukan Rusia yang mengendalikan pembangkit listrik Kakhovka. Itu pada gilirannya memungkinkan air mengalir dengan kecepatan yang mengkhawatirkan. Tidak jelas persis bagaimana ketinggian air naik secara signifikan sejak saat itu. Ada dugaan pasukan Rusia tampaknya membiarkan terlalu sedikit gerbang terbuka untuk mengontrol aliran pencairan salju musim dingin dan hujan musim semi.

Baca Juga:  Rusia: AS Terancam Penghinaan di Ukraina Seperti Perang Vietnam dan Afghanistan

Terletak di Sungai Dnieper, bendungan ini adalah salah satu fasilitas terbesar di Ukraina. Kapasitas pembangkit listrik tenaga air tersebut adalah 334,8 megawatt

Dibangun pada masa Soviet pada 1950-an, bendungan Kakhovka memompa air ke kanal Krimea Utara yang dimulai di Ukraina selatan dan melintasi seluruh semenanjung Krimea. Waduk tersebut dapat menampung 18km3 air.

Kakhovka berjarak sekitar 60 kilometer di sebelah timur kota Kherson. Presiden Ukraina Volodymir Zelensky tahun lalu mengatakan jika bendungan itu meledak akan menyebabkan malapetaka dalam skala besar. Ratusan ribu orang di sekitar Dnieper bagian bawah akan terancam banjir, termasuk kota Kherson sendiri.

Ini juga bisa menghancurkan pasokan air ke sebagian besar Ukraina selatan. Serta mempengaruhi sistem pendingin untuk pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang bergantung pada reservoir Kakhovka. []

Berita Terkait

EMT MER-C ke-7 Berhasil Masuk Gaza Utara Bersama dengan Ratusan Ribu Warga
Donald Trump Resmi Dilantik, Ini Daftar Lengkap 45 Presiden AS dari Masa ke Masa
Kecelakaan Pesawat Jeju Air, Tragedi Penerbangan Terburuk Korea Selatan Sejak 1997
Presiden Suriah Bashar al-Assad dan keluarganya berada di Moskow
Presiden Kabur, Militer Suriah Umumkan Rezim Bashar Al Assad Berakhir
MER-C Hadiri Global Meeting EMT WHO 2024 di Abu Dhabi
Pemimpin negara-negara Barat mulai ucap selamat atas kemenangan Trump di Pilpres AS
Donald Trump Diprediksi Menang Telak Pilpres Amerika 2024
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 31 Januari 2025 - 18:53 WIB

EMT MER-C ke-7 Berhasil Masuk Gaza Utara Bersama dengan Ratusan Ribu Warga

Selasa, 21 Januari 2025 - 11:19 WIB

Donald Trump Resmi Dilantik, Ini Daftar Lengkap 45 Presiden AS dari Masa ke Masa

Senin, 30 Desember 2024 - 10:39 WIB

Kecelakaan Pesawat Jeju Air, Tragedi Penerbangan Terburuk Korea Selatan Sejak 1997

Senin, 9 Desember 2024 - 14:50 WIB

Presiden Suriah Bashar al-Assad dan keluarganya berada di Moskow

Minggu, 8 Desember 2024 - 20:35 WIB

Presiden Kabur, Militer Suriah Umumkan Rezim Bashar Al Assad Berakhir

Berita Terbaru