Rusia: Perintah ICC Tangkap Putin Bodoh!

Selasa, 4 April 2023 - 23:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mercinews.com – Setelah Rusia ditunjuk menjadi ketua Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, duta besar negara itu untuk PBB menyebut perintah penangkapan terhadap Presiden Vladimir Putin sebagai seruan bodoh.

Dubed Rusia untuk PBB, Vasyly Nebenzya, melontarkan pendapat itu untuk menanggapi perintah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk menangkap Putin yang dituding menculik dan mendeportasi ribuan anak Ukraina ke Rusia.

“Keputusan Pengadilan Kriminal Internasional selain bodoh juga merupakan keputusan yang tidak sah,” kata Nebenzya seperti dikutip The National News, Selasa (4/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia berujar perintah tersebut “tak berarti apa-apa bagi” Rusia.

Nebenzya berseloroh bahwa pihak-pihak yang mendorong perintah tersebut kemungkinan “menyesal melakukannya.” Menurutnya, perintah itu tak memberikan resolusi apapun bagi konflik yang tengah terjadi.

Baca Juga:  Putin akan Membuat kendaraan peluncuran super berat pada tahun 2024

Wakil Duta Besar Inggris untuk PBB, James Kariuki, lantas menyatakan ketidaksenangannya. Melalui keterangan tertulis, Kariuki mengatakan Rusia tak punya hak bicara tentang hukum internasional maupun nilai-nilai PBB.

“Ini melancarkan perang agresi terhadap Ukraina, melanggar prinsip paling dasar dari Piagam PBB yakni tidak mengubah perbatasan dengan paksa,” kata Kariuki.

Kariuki juga menambahkan Inggris bakal terus menggunakan posisinya di DK PBB untuk menantang “perang ilegal” Rusia dan mengekspos kampanye “disinformasi” Kremlin.

Nebenzya kembali mengungkit masalah ICC ini setelah Rusia resmi memegang kepresidenan DK PBB pada 1 April lalu. Kepemimpinan itu didapat secara bergilir menurut abjad di antara 15 negara anggotanya.

Baca Juga:  7 Relawan MER-C Indonesia Ikut Konferensi Kemanusiaan Internasional di Kuala Lumpur

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, berang dengan kepresidenan Rusia di DK PBB. Zelensky mengecam penunjukan tersebut sebagai “kebangkrutan total” lembaga itu.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba juga menyebut kepresidenan Moskow di DK PBB sebagai “lelucon buruk.”

Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield juga menyatakan hal serupa dengan menyebut kepemimpinan Rusia adalah “lelucon April Mop.”

Meski begitu, Thomas-Greenfield mengakui bahwa peralihan kursi itu merupakan realitas dan berharap Rusia bisa berlaku profesional.

“Kami berharap mereka akan berperilaku profesional, tapi kami juga mencurigai mereka bakal menggunakan posisinya untuk menyebarkan disinformasi dan untuk mempromosikan agendanya sendiri yang berkaitan dengan Ukraina,” katanya.

Baca Juga:  Rusia serang sekolah militer Ukraina 41 Tewas 180 orang terluka

Ia kemudian menegaskan, “Kami akan siap untuk menegur mereka setiap saat ketika mereka berusaha melakukan itu.”

Rusia sejauh ini diperkirakan bakal mengadakan dua acara selama masa kepresidenannya. Pertama yaitu debat terbuka mengenai “risiko yang berasal dari pelanggaran perjanjian yang mengatur ekspor senjata dan peralatan militer.”

Agenda ini bakal diikuti debat terbuka tingkat menteri yang dipimpin Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.

Rusia juga merencanakan partisipasi tingkat menteri dalam debat terbuka triwulan soal Timur Tengah yang juga akan dipimpin oleh Lavrov. Nebenzya mengatakan sesi itu bakal fokus pada “stagnasi” permukiman Palestina-Israel. (*)

Berita Terkait

MER-C Serahkan Bantuan Panel Surya dan Alkes untuk RS Indonesia Di Gaza
Satu Tahun Agresi Brutal Israel di Gaza Palestina, 41.870 Orang Meninggal Dunia
Israel Terus Serang Lebanon, Jumlah Korban Tewas di Beirut 2.000 Lebih
Satelit menunjukkan kerusakan di pangkalan udara Israel setelah serangan rudal Iran
Tentara Lebanon Pilih Mundur Ogah Bantu Hizbullah saat Invasi Darat Israel
Komandan Pasukan Quds IRGC Iran juga tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon
Iran mungkin akan kirim pasukan ke Lebanon, setelah pembunuhan pemimpin Hizbullah
Hizbullah secara resmi umumkan Hassan Nasrallah Tewas Dalam Serangan Israel

Berita Terkait

Rabu, 9 Oktober 2024 - 18:00 WIB

MER-C Serahkan Bantuan Panel Surya dan Alkes untuk RS Indonesia Di Gaza

Senin, 7 Oktober 2024 - 12:51 WIB

Satu Tahun Agresi Brutal Israel di Gaza Palestina, 41.870 Orang Meninggal Dunia

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 21:30 WIB

Israel Terus Serang Lebanon, Jumlah Korban Tewas di Beirut 2.000 Lebih

Kamis, 3 Oktober 2024 - 14:18 WIB

Satelit menunjukkan kerusakan di pangkalan udara Israel setelah serangan rudal Iran

Selasa, 1 Oktober 2024 - 14:23 WIB

Tentara Lebanon Pilih Mundur Ogah Bantu Hizbullah saat Invasi Darat Israel

Berita Terbaru

Foto : Dandim 0110 Abdya saat membacakan amanat. Mercinews.com

Daerah

Dandim 0110 Abdya Pimpin Hut TNI ke-79

Sabtu, 5 Okt 2024 - 18:34 WIB