MOSKOW, Mercinews.com – Rusiapada Minggu (21/4/2024) mengatakan bahwa dukungan anggota parlemenAmerika Serikat (AS) terhadap bantuan senilai USD60,84 miliar untuk Ukrainamenunjukkan bahwa Washington sedang memasuki perang hibrida melawan Moskow yang akan berakhir dengan penghinaan yang setara dengan konflik di Vietnamatau Afghanistan.
Menurut diplomat Rusia dan AS, invasi besar-besaran Presiden Vladimir Putin ke Ukraina pada tahun 2022 telah memicu dampak terburuk dalam hubungan antara Rusia dan Barat sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962,
Pada Sabtu (20/4/2024), Dewan Perwakilan Rakyat AS menyetujui paket legislatif senilai USD95 miliar yang memberikan bantuan keamanan kepada Ukraina, Israel dan Taiwan, dengan dukungan bipartisan yang luas, meskipun terdapat penolakan keras dari beberapa anggota Partai Republik sayap kanan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan jelas bahwa AS ingin Ukraina berjuang sampai Ukraina yang terakhir termasuk dengan serangan terhadap wilayah kedaulatan Rusia dan warga sipil.
“Keterlibatan Washington yang semakin dalam dalam perang hibrida melawan Rusia akan berubah menjadi kegagalan besar dan memalukan bagi Amerika Serikat seperti Vietnam dan Afghanistan,” kata Zakharova, dikutip Reuters.
Dia mengatakan Rusia akan memberikan respon tanpa syarat dan tegas terhadap langkah AS untuk lebih terlibat dalam perang Ukraina.
Direktur Badan Intelijen Pusat AS William Burns pekan lalu memperingatkan bahwa tanpa lebih banyak dukungan militer AS, Ukraina bisa kalah di medan perang, namun dengan dukungan tersebut pasukan Kyiv bisa bertahan tahun ini.
AS telah berulang kali mengesampingkan pengiriman pasukannya sendiri atau pasukan anggota NATO lainnya ke Ukraina, yang sedang berperang dengan Rusia melalui artileri berat dan perang drone di sepanjang garis depan sepanjang 1.000 km (600 mil) yang dijaga ketat.
Amerika Serikat kehilangan lebih dari 58.000 personel militer dalam Perang Vietnam tahun 1955-75, yang berakhir dengan kemenangan Komunis Vietnam Utara dan pengambilalihan Vietnam Selatan, sementara ratusan ribu warga sipil terbunuh.
Dalam perang Afghanistan tahun 2001-2021, AS melaporkan 2.459 orang tewas dan lebih dari 20.000 orang terluka dalam konflik yang berakhir dengan penarikan pasukan koalisi pimpinan AS dan kembalinya kekuasaan gerakan Islam Taliban.
Uni Soviet kehilangan 14.453 personel pada perang 1979-1989 di Afghanistan. Kematian warga sipil dalam kedua perang di Afghanistan sangat besar. []