Rudal AS yang akan di kerahkan ke Jerman, sekita 10 menit mencapai wilayah Rusia

Minggu, 28 Juli 2024 - 17:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Ilustrasi Rudal

Foto: Ilustrasi Rudal

Moskow, Mercinews.com – Menurut Putin, instalasi penting pemerintah dan militer Rusia akan berada dalam jangkauan rudal Amerika yang dikerahkan di Jerman. Waktu penerbangan rudal akan sekitar 10 menit ke objek penting Rusia katanya.

Maka dari itu Rusia akan menganggap dirinya bebas dari moratorium penempatan rudal jarak menengah dan pendeknya, kata Vladimir Putin pada parade Hari Angkatan Laut di St. Petersburg. 28 juli 2024.

Pada 10 Juli, Gedung Putih mengatakan Amerika Serikat akan mengerahkan rudal SM-6 dan Tomahawk ke Jerman, dan penerapannya akan dimulai pada tahun 2026.

Rudal jelajah jarak menengah tersebut dapat mencapai sasaran pada jarak hingga 2.500 km. Berkat kemampuan militer ini, NATO akan mampu mencapai hampir semua sasaran di Rusia.

Washington menarik semua senjata jarak jauh dari Jerman pada akhir tahun 1990an setelah berakhirnya Perang Dingin. Selama negosiasi rahasia dengan Amerika Serikat dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah federal menganjurkan penempatan senjata di Jerman dan bukan di tempat lain di Eropa, tulis surat kabar tersebut.

Baca Juga:  Tiongkok sangat mendukung agenda perdamaian yang diusulkan Azerbaijan

Keputusan tersebut berasal dari fakta bahwa peningkatan persenjataan konvensional jarak jauh Rusia menciptakan ketidakseimbangan dibandingkan dengan NATO.

Secara khusus, Moskow telah menempatkan sejumlah besar rudal jarak menengah dan jauh di Kaliningrad, sehingga rudal tersebut dapat mengenai hampir semua sasaran di Eropa.

Baca Juga:  Biden muncul di depan umum pertama kalinya sejak mengundurkan diri dari pilpres AS

Di AS, rudal jelajah dengan jangkauan ini, yang dapat diluncurkan baik dari kapal maupun peluncur bergerak, juga dianggap sebagai kemampuan militer yang berharga. Sejauh ini, Washington telah mengerahkan senjata-senjata tersebut terutama di kawasan Pasifik.

Spiegel mencatat bahwa karena penempatan dijadwalkan pada tahun 2026, keputusan dapat berubah jika Donald Trump memenangkan pemilihan presiden.

(m/c)

Berita Terkait

Gaza Utara Kembali Diserang, 15 Korban Syahid Dievakuasi di RS Indonesia
Ukraina Terima Gencatan Senjata 30 hari dengan Rusia
Pasukan Rusia Tangkap 430 Tentara Ukraina di Kursk
Houthi akan melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel
Gencatan senjata Gaza selesai, AS jalin dialog langsung dengan Hamas
Paus Fransiskus Tulis Surat di Tengah Sakit, Titip Pesan Damai ke Palestina
Zelensky terpilih, Putin menang hasil utama pertemuan di Gedung Putih
Pesawat Presiden Ukraina Zelenskyy mendarat di Inggris setelah berselisih dengan Trump

Berita Terkait

Jumat, 21 Maret 2025 - 14:59 WIB

Gaza Utara Kembali Diserang, 15 Korban Syahid Dievakuasi di RS Indonesia

Kamis, 13 Maret 2025 - 07:41 WIB

Ukraina Terima Gencatan Senjata 30 hari dengan Rusia

Kamis, 13 Maret 2025 - 07:20 WIB

Pasukan Rusia Tangkap 430 Tentara Ukraina di Kursk

Rabu, 12 Maret 2025 - 05:56 WIB

Houthi akan melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel

Kamis, 6 Maret 2025 - 16:23 WIB

Gencatan senjata Gaza selesai, AS jalin dialog langsung dengan Hamas

Berita Terbaru

Rafly Kande saat memberikan keterangan terkait pengunduran dirinya dari PKS, di Banda Aceh, Rabu (23/4/2025) (ANTARA/Rahmat Fajri)

Politik

Dizalimi pada Pileg 2024, Rafly Kande mundur dari PKS

Kamis, 24 Apr 2025 - 17:07 WIB

Foto: Remaja berinisial NZ (17) Pelaku pembunuhan sadis terhadap seorang santri, Anis Maula

Hukum

Pelaku Pembunuh Santri di Pidie Jaya ditangkap

Senin, 14 Apr 2025 - 14:08 WIB