Putin: Perjanjian Istanbul dapat menjadi dasar negosiasi mengenai Ukraina

Jumat, 5 Juli 2024 - 01:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Rusia Vladimir Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin

Kazakhstan, Mercinews.com – Perjanjian Istanbul antara Rusia dan Ukraina dapat menjadi dasar untuk melanjutkan dialog. Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan hal ini pada Kamis, (4/7/2024).

“Perjanjian Istanbul tetap dibahas dan dapat digunakan sebagai dasar untuk melanjutkan negosiasi ini,” katanya pada pertemuan KTT SCO Plus di Astana Ibu kota Kazakhstan, Kamis.

Selain itu, pemimpin Rusia tersebut mengingatkan bahwa negaranya tidak pernah menyerah dalam perundingan perdamaian dan tetap siap untuk itu.

Seperti yang dikatakan Putin, Ukrainalah yang menolak dialog, dan melakukan hal tersebut secara terbuka “atas perintah langsung dari London  dan Washington.” Para pejabat Ukraina membicarakan hal ini secara langsung dan terbuka, tambah Presiden Rusia.

Sebelumnya, pada tanggal 30 Juni, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky, yang masa jabatannya berakhir pada tanggal 20 Mei, mengumumkan kemungkinan negosiasi dengan Federasi Rusia dengan bantuan perantara.

Dia mengingatkan bahwa untuk menyelesaikan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam, perjanjian yang ditandatangani pada 22 Juli 2022, Kyiv dan Moskow mencapai kesepakatan melalui mediasi Ankara dan PBB. Mekanisme ini bekerja selama kurang lebih satu tahun, yang menurut Zelensky merupakan waktu yang cukup lama.

Baca Juga:  Israel siap melakukan gencatan senjata dengan imbalan pembebasan sandera

Moskow telah berulang kali menunjukkan kesiapannya untuk berdialog. Putin mengatakan pada 14 Juni bahwa Rusia selalu mengupayakan perdamaian dan siap untuk duduk di meja perundingan bahkan besok.

Hal ini akan mungkin terjadi ketika Kyiv menarik pasukannya dari wilayah Rusia dan secara resmi membatalkan niatnya untuk berintegrasi ke dalam NATO, ujarnya.

Putaran perundingan terakhir berlangsung di Istanbul Turki pada 29 Maret 2022. Itu berlangsung sekitar tiga jam. Belakangan, Kyiv secara resmi meninggalkan kontak dengan Moskow.

Baca Juga:  Uni Eropa akan alokasikan 1 miliar euro untuk peluru dan rudal Ukraina

Pada tanggal 4 Oktober tahun yang sama, keputusan Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina tentang ketidakmungkinan mengadakan negosiasi dengan Putin mulai berlaku.

Operasi khusus untuk melindungi Donbass, yang permulaannya diumumkan oleh Presiden Federasi Rusia pada 24 Februari 2022, terus berlanjut.

Keputusan itu diambil dengan latar belakang memburuknya situasi di wilayah tersebut akibat penembakan oleh militer Ukraina.

(m/ci)

Berita Terkait

Gaza Utara Kembali Diserang, 15 Korban Syahid Dievakuasi di RS Indonesia
Ukraina Terima Gencatan Senjata 30 hari dengan Rusia
Pasukan Rusia Tangkap 430 Tentara Ukraina di Kursk
Houthi akan melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel
Gencatan senjata Gaza selesai, AS jalin dialog langsung dengan Hamas
Paus Fransiskus Tulis Surat di Tengah Sakit, Titip Pesan Damai ke Palestina
Zelensky terpilih, Putin menang hasil utama pertemuan di Gedung Putih
Pesawat Presiden Ukraina Zelenskyy mendarat di Inggris setelah berselisih dengan Trump

Berita Terkait

Jumat, 21 Maret 2025 - 14:59 WIB

Gaza Utara Kembali Diserang, 15 Korban Syahid Dievakuasi di RS Indonesia

Kamis, 13 Maret 2025 - 07:41 WIB

Ukraina Terima Gencatan Senjata 30 hari dengan Rusia

Kamis, 13 Maret 2025 - 07:20 WIB

Pasukan Rusia Tangkap 430 Tentara Ukraina di Kursk

Rabu, 12 Maret 2025 - 05:56 WIB

Houthi akan melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel

Kamis, 6 Maret 2025 - 16:23 WIB

Gencatan senjata Gaza selesai, AS jalin dialog langsung dengan Hamas

Berita Terbaru

Foto: Remaja berinisial NZ (17) Pelaku pembunuhan sadis terhadap seorang santri, Anis Maula

Hukum

Pelaku Pembunuh Santri di Pidie Jaya ditangkap

Senin, 14 Apr 2025 - 14:08 WIB