Mercinews.com – Pemimpin Hizbullah Lebanon pro-Iran Hassan Nasrallah dan pemimpin Hamas Palestina Ismail Haniya bertemu di Beirut dan membahas kerja sama melawan Israel di tengah meningkatnya kekerasan di Timur Tengah.
Selama pertemuan, para pemimpin kedua gerakan menekankan bahwa “poros perlawanan telah siap” dalam menghadapi perkembangan terakhir dan “komponennya bekerja sama” di wilayah tersebut, kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan (9/4).
Istilah “poros perlawanan” digunakan untuk merujuk pada gerakan Palestina, Lebanon, Suriah, dan lainnya yang dekat dengan Iran dan menentang Israel, seperti dilansir AFP. Minggu (9/4/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut pernyataan tersebut, para pemimpin kedua gerakan tersebut juga membahas peningkatan perlawanan di Tepi Barat dan Gaza serta perkembangan di Masjid Al-Aqsa.
Ismail Haniya telah berada di Beirut sejak Rabu, (5/4) dan gerakannya yang berkuasa di Jalur Gaza dituduh oleh Israel meluncurkan sekitar tiga puluh roket dari Lebanon.
Seperti diketahui, pada hari Rabu, polisi Israel menyerbu aula masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga Islam.
Mereka berdalih serangan dini hari dilakukan dengan maksud untuk mengusir pemuda pelanggar hukum dan agitator bertopeng yang telah membarikade diri mereka di dalam.
Menyusul serangan di Lebanon dan Gaza, Israel lalu mengumumkan pada Minggu pagi bahwa pihaknya telah menyerang sasaran di Suriah sebagai tanggapan atas enam roket yang ditembakkan dari wilayah Suriah.
Tentara mengatakan dua roket mendarat di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, sementara sistem pertahanan udara mencegat setidaknya satu.
Serangan terbaru terhadap Israel, yang tidak segera diklaim, terjadi setelah tiga orang tewas dalam dua serangan terpisah yang menargetkan warga Israel dalam beberapa hari terakhir.
Pada Jumat (7/4/2023), seorang turis Italia tewas dan tujuh orang lainnya terluka ketika seorang Arab Israel menabrakkan sebuah mobil ke pejalan kaki di pinggir laut Tel Aviv.
Dalam serangan sebelumnya terhadap pemukim Israel di Tepi Barat yang diduduki, dua saudara perempuan Inggris-Israel tewas dan ibu mereka terluka parah ketika mobil mereka ditembaki di Lembah Yordan.
[m/c]