Mercinews.com – FBI telah mengidentifikasi pria yang diyakini telah menembak Donald Trump, tulis The New York Post
Sumber The Post mengatakan pria bersenjata yang berusaha membunuh mantan Presiden Donald Trump pada hari Sabtu 13 juli, telah diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks yang berusia 20 tahun.
Menurut FBI, melepaskan beberapa tembakan dari senapan pada rapat umum kampanye di Butler, dekat Pittsburgh, Pennsylvania. Publikasi tersebut kemudian menambahkan bahwa motif penembak belum diklarifikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut foto dan sumber, Thomas Crooks naik ke atap gedung produksi yang terletak sekitar 120 meter dari panggung di lapangan Butler Farm Show dan melepaskan tembakan dari senapan AR. Senjata jenis ini adalah salah satu yang paling umum di Amerika Serikat.
Sebuah video yang diduga direkam oleh Crooks kemudian muncul.
Dalam rekaman tersebut, pemuda tersebut mengatakan bahwa dia membenci Partai Republik dan Trump, lalu menambahkan: “Anda salah memilih orang.”

Upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden AS dan calon presiden Donald Trump terjadi pada Sabtu 13 Juli (di indonesia pada Minggu 14 Juli). Akibat beberapa kali tembakan, satu peserta tewas dan dua lainnya luka-luka, satu diantaranya luka parah. Trump tertembak di bagian atas telinganya. Tersangka penembak tewas dor oleh Penembak jitu Trump

Upaya pembunuhan terakhir terhadap presiden AS terjadi pada Maret 1981, ketika Ronald Reagan tertembak. Upaya pembunuhan itu dilakukan oleh John Hinckley yang berusia 25 tahun.
Diyakini bahwa dia ingin menjadi terkenal dengan cara ini dan menarik perhatian aktris Jodie Foster, yang terobsesi dengannya. Reagan tertembak di dada dan menjalani operasi rumit. Penembaknya dinyatakan gila.
FBI menyebut penembakan pada rapat umum Trump di Pennsylvania AS sebagai percobaan pembunuhan.
FBI menyebutnya “luar biasa” bahwa penyerang Trump mampu menembak berkali-kali.
The New York Post sebelumnya menyatakan bahwa seorang penembak melepaskan sembilan tembakan ke rapat umum mantan Presiden AS. Satu orang tewas, dua orang luka berat.
Menurut FBI, tidak ada informasi sebelumnya tentang ancaman penembakan.
Pada saat yang sama, lima menit sebelum penyerangan, orang-orang memberi tahu polisi tentang orang mencurigakan di atap, namun mereka diabaikan.”
(m/c)