Jens Stoltenberg: Tidak ada konsensus mengenai keanggotaan Ukraina di NATO

Selasa, 18 Juni 2024 - 02:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg

Foto: Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg

Brussel, Mercinews.com – Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa masih belum ada konsensus mengenai keanggotaan Ukraina dalam aliansi tersebut,

“suara mayoritas saja tidak cukup.”
“Ukraina akan menjadi anggota NATO jika kita memiliki konsensus.

Suara mayoritas saja tidak cukup, kita harus mengambil keputusan dengan suara bulat,” tegas Stoltenberg.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada saat yang sama, Stoltenberg menambahkan bahwa “pada waktunya, Ukraina harus menjadi anggota NATO tanpa penundaan,” namun untuk mencapai hal ini, katanya, “konflik juga harus diakhiri sepenuhnya.” “Kita harus yakin konflik sudah selesai dan tidak terhenti,” jelasnya.

Baca Juga:  Presiden Serbia yakin bahwa konflik di Ukraina akan membawa Dunia menuju bencana

Standar NATO

Seperti diberitakan, pekan lalu Kyiv dan Washington menandatangani perjanjian jaminan keamanan.

Secara khusus, dokumen ini mencakup ketentuan untuk meningkatkan interoperabilitas angkatan bersenjata kedua negara sesuai dengan standar Aliansi Atlantik Utara, serta rencana untuk memperluas pertukaran data intelijen.

Baca Juga:  Militer Ukraina serang depot minyak dan terbakar di wilayah Rostov Rusia

“Bersama-sama kita akan memperluas pembagian intelijen, meningkatkan interoperabilitas angkatan bersenjata kita sesuai dengan standar NATO,” kata mantan DPR dalam pernyataannya.

NATO dan operasi khusus

Pada bulan Maret tahun ini, ketua Komite Militer NATO, Laksamana Rob Bauer, menyebut masalah keanggotaan Ukraina dalam aliansi tersebut telah diselesaikan, namun mengatakan bahwa diskusi masih berlangsung mengenai kapan hal ini akan terjadi.

Sebaliknya, sekretaris pers Presiden Rusia Dmitry Peskov mengatakan bahwa Rusia mengetahui keinginan pemerintah Ukraina untuk bergabung dengan NATO dan permintaan Vladimir Zelensky untuk hal ini.

Baca Juga:  Zelensky mungkin akan dibunuh oleh tuannya dalam waktu dekat

Pejabat Moskow sedang memantau reaksi terhadap permintaan ini dan situasi secara keseluruhan, kata Peskov.

Pada saat yang sama, ia mengingatkan bahwa keinginan Ukraina untuk bergabung dengan blok tersebut adalah salah satu alasannya.

(m/ci)

Berita Terkait

Kecelakaan Pesawat Jeju Air, Tragedi Penerbangan Terburuk Korea Selatan Sejak 1997
Presiden Suriah Bashar al-Assad dan keluarganya berada di Moskow
Presiden Kabur, Militer Suriah Umumkan Rezim Bashar Al Assad Berakhir
MER-C Hadiri Global Meeting EMT WHO 2024 di Abu Dhabi
Pemimpin negara-negara Barat mulai ucap selamat atas kemenangan Trump di Pilpres AS
Donald Trump Diprediksi Menang Telak Pilpres Amerika 2024
Ini Hasil Polling Terbaru Kamala Harris Vs Donald Trump Jelang Pilpres AS
Israel Serang Iran, Terdengar Ledakan di Kota Teheran

Berita Terkait

Senin, 30 Desember 2024 - 10:39 WIB

Kecelakaan Pesawat Jeju Air, Tragedi Penerbangan Terburuk Korea Selatan Sejak 1997

Minggu, 8 Desember 2024 - 20:35 WIB

Presiden Kabur, Militer Suriah Umumkan Rezim Bashar Al Assad Berakhir

Kamis, 14 November 2024 - 18:43 WIB

MER-C Hadiri Global Meeting EMT WHO 2024 di Abu Dhabi

Rabu, 6 November 2024 - 17:08 WIB

Pemimpin negara-negara Barat mulai ucap selamat atas kemenangan Trump di Pilpres AS

Rabu, 6 November 2024 - 15:38 WIB

Donald Trump Diprediksi Menang Telak Pilpres Amerika 2024

Berita Terbaru

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dalam konferensi pers di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu (4/12/2024). ANTARA/HO-PDIP/pri.

Hukum

KPK Resmi Tetapkan Hasto dan Advokat PDIP Jadi Tersangka

Selasa, 24 Des 2024 - 19:15 WIB