Brussel, Mercinews.com – Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa masih belum ada konsensus mengenai keanggotaan Ukraina dalam aliansi tersebut,
“suara mayoritas saja tidak cukup.”
“Ukraina akan menjadi anggota NATO jika kita memiliki konsensus.
Suara mayoritas saja tidak cukup, kita harus mengambil keputusan dengan suara bulat,” tegas Stoltenberg.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada saat yang sama, Stoltenberg menambahkan bahwa “pada waktunya, Ukraina harus menjadi anggota NATO tanpa penundaan,” namun untuk mencapai hal ini, katanya, “konflik juga harus diakhiri sepenuhnya.” “Kita harus yakin konflik sudah selesai dan tidak terhenti,” jelasnya.
Standar NATO
Seperti diberitakan, pekan lalu Kyiv dan Washington menandatangani perjanjian jaminan keamanan.
Secara khusus, dokumen ini mencakup ketentuan untuk meningkatkan interoperabilitas angkatan bersenjata kedua negara sesuai dengan standar Aliansi Atlantik Utara, serta rencana untuk memperluas pertukaran data intelijen.
“Bersama-sama kita akan memperluas pembagian intelijen, meningkatkan interoperabilitas angkatan bersenjata kita sesuai dengan standar NATO,” kata mantan DPR dalam pernyataannya.
NATO dan operasi khusus
Pada bulan Maret tahun ini, ketua Komite Militer NATO, Laksamana Rob Bauer, menyebut masalah keanggotaan Ukraina dalam aliansi tersebut telah diselesaikan, namun mengatakan bahwa diskusi masih berlangsung mengenai kapan hal ini akan terjadi.
Sebaliknya, sekretaris pers Presiden Rusia Dmitry Peskov mengatakan bahwa Rusia mengetahui keinginan pemerintah Ukraina untuk bergabung dengan NATO dan permintaan Vladimir Zelensky untuk hal ini.
Pejabat Moskow sedang memantau reaksi terhadap permintaan ini dan situasi secara keseluruhan, kata Peskov.
Pada saat yang sama, ia mengingatkan bahwa keinginan Ukraina untuk bergabung dengan blok tersebut adalah salah satu alasannya.
(m/ci)