Palestina Jadi topik Pembahasan di Pertemuan Trilateral China, Prancis, Eropa

Selasa, 7 Mei 2024 - 15:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mercinews.com – Presiden China Xi Jinping, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, melakukan pertemuan trilateral di Istana Élysée di Paris pada Senin (6/5/2024) pagi waktu setempat.

Berdasarkan rilis tertulis Kementerian Luar Negeri China, Presiden Xi mengatakan, China selalu memandang hubungannya dengan Uni Eropa (UE) dari perspektif strategis dan jangka panjang.

“China menganggap Eropa punya dimensi penting dalam diplomasi negara-negara besar dan merupakan mitra penting dalam perjalanannya menuju modernisasi China. Hubungan China-Prancis dan China-UE diharapkan dapat saling menguatkan dan berkembang bersama,” kata Xi, dalam pernyataan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketika dunia memasuki periode baru yang penuh gejolak dan transformasi, China dan UE, menurut Xi, adalah dua kekuatan penting, harus terus memandang satu sama lain sebagai mitra, tetap berkomitmen pada dialog dan kerja sama, memperdalam komunikasi strategis, meningkatkan rasa saling percaya dan membangun konsensus.

Juga terus untuk melaksanakan koordinasi strategis, mengupayakan pertumbuhan hubungan China-UE yang stabil dan sehat dan terus memberikan kontribusi baru bagi perdamaian dan pembangunan dunia,” tambah Presiden Xi.

Baca Juga:  Kongres AS panik drone Rusia hancurkan tank tempur Abrams di Ukraina

Ia menekankan bahwa hubungan China-UE memiliki kekuatan pendorong dari dalam dan punya prospek pembangunan yang cerah.

Hubungan ini tersebut tidak bermaksud untuk menjatuhkan pihak ketiga mana pun, dan juga tidak boleh bergantung atau didikte oleh pihak ketiga mana pun. Presiden Xi berharap bahwa lembaga-lembaga UE akan mengembangkan persepsi yang benar terhadap China dan mengadopsi kebijakan China yang positif.

“Kedua belah pihak harus menghormati kepentingan inti dan kekhawatiran masing-masing, menjaga landasan politik dan menjunjung tinggi norma-norma dasar hubungan internasional,” tambah Presiden Xi.

Baik China maupun UE, menurutnya, harus membuat persiapan yang baik untuk putaran baru KTT China-UE dan dialog tingkat tinggi di bidang ekonomi dan perdagangan, lingkungan, dan digital, serta membina kemitraan dalam rantai industri dan pasokan yang mengutamakan stabilitas dan rasa saling percaya.

Penting untuk memanfaatkan dengan baik kebijakan pembebasan visa China untuk negara-negara Eropa dan pengaturan terkait untuk fasilitas perjalanan bagi pengunjung asing, dan mendorong pertukaran antar masyarakat dan di tingkat subnasional serta kerja sama di bidang pendidikan dan penelitian ilmiah untuk meningkatkan dukungan rakyat dan opini publik terhadap peningkatan hubungan China-UE,” jelas Xi.

Baca Juga:  Irlandia akan Mengakui Negara Palestina Bulan Ini

Presiden Xi juga menunjukkan bahwa industri energi baru China telah mencapai kemajuan nyata dalam persaingan terbuka dan mewakili kapasitas produksi yang maju. Hal tersebut tidak hanya meningkatkan pasokan global dan mengurangi tekanan inflasi global, namun juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perubahan iklim global dan transisi ramah lingkungan.

Apa yang disebut sebagai ‘masalah kelebihan kapasitas dari China’ tidak muncul baik dari sudut pandang keunggulan komparatif maupun dalam kaitannya dengan permintaan global. Kerja sama China-UE pada dasarnya saling melengkapi dan saling menguntungkan,” tegas Presiden Xi.

China dan UE, menurutnya, memiliki kepentingan bersama yang luas dan ruang kerja sama yang bersar dalam transisi hijau dan digital. Sehingga penting bagi keduanya untuk mengatasi perselisihan ekonomi dan perdagangan melalui dialog dan konsultasi dan mengakomodasi kekhawatiran masing-masing pihak.

Sedangkan terkait krisis Ukraina, Presiden Xi menyatakan bahwa China, Prancis dan UE semuanya menginginkan gencatan senjata secepatnya dan kembalinya perdamaian di Eropa, serta mendukung penyelesaian politik atas krisis tersebut.

Ketiga pemimpin menyatakan, sama-sama menentang perluasan dan eskalasi pertempuran, ingin menciptakan kondisi untuk perundingan damai, menjaga ketahanan energi dan pangan internasional, serta menjaga rantai industri dan pasokan tetap stabil.

Baca Juga:  AS akan mengerahkan rudal jarak jauh baru ke Jerman pada tahun 2026

China tidak menciptakan krisis di Ukraina, dan juga bukan salah satu pihak di dalamnya. Selama ini kami telah berupaya keras untuk memfasilitasi perundingan perdamaian,” kata Presiden Xi.

Sedangkan mengenai konflik Palestina-Israel, ia menekankan bahwa tugas mendesak adalah mewujudkan gencatan senjata komprehensif secepat mungkin, memprioritaskan bantuan kemanusiaan, dan jalan keluarnya adalah menerapkan solusi dua negara.

China mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB. China dan UE mempunyai banyak kesamaan penting mengenai masalah Palestina sehingga China siap bekerja sama dengan UE untuk mendukung konferensi perdamaian internasional yang lebih luas, berwibawa dan efektif guna menetapkan jadwal dan peta jalan bagi solusi dua negara,” tambah Presiden Xi.

Sedangkan Presiden Macron dan Ursula von der Leyen dalam rilis tersebut sama-sama berpandangan bahwa pertemuan trilateral telah membangun konsensus kerja sama, dan mengidentifikasi cara-cara untuk mengatasi permasalahan. Mereka menyatakan kesiapan untuk terus bekerja sama guna mendorong pertumbuhan hubungan China-UE yang sehat dan stabil.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Anggota Komite Tetap Politbiro Partai Komunis China Cai Qi ikut hadir dalam pertemuan tersebut. (*)

Berita Terkait

Gaza Utara Kembali Diserang, 15 Korban Syahid Dievakuasi di RS Indonesia
Ukraina Terima Gencatan Senjata 30 hari dengan Rusia
Pasukan Rusia Tangkap 430 Tentara Ukraina di Kursk
Houthi akan melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel
Gencatan senjata Gaza selesai, AS jalin dialog langsung dengan Hamas
Paus Fransiskus Tulis Surat di Tengah Sakit, Titip Pesan Damai ke Palestina
Zelensky terpilih, Putin menang hasil utama pertemuan di Gedung Putih
Pesawat Presiden Ukraina Zelenskyy mendarat di Inggris setelah berselisih dengan Trump

Berita Terkait

Jumat, 21 Maret 2025 - 14:59 WIB

Gaza Utara Kembali Diserang, 15 Korban Syahid Dievakuasi di RS Indonesia

Kamis, 13 Maret 2025 - 07:41 WIB

Ukraina Terima Gencatan Senjata 30 hari dengan Rusia

Kamis, 13 Maret 2025 - 07:20 WIB

Pasukan Rusia Tangkap 430 Tentara Ukraina di Kursk

Rabu, 12 Maret 2025 - 05:56 WIB

Houthi akan melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel

Kamis, 6 Maret 2025 - 16:23 WIB

Gencatan senjata Gaza selesai, AS jalin dialog langsung dengan Hamas

Berita Terbaru

Rafly Kande saat memberikan keterangan terkait pengunduran dirinya dari PKS, di Banda Aceh, Rabu (23/4/2025) (ANTARA/Rahmat Fajri)

Politik

Dizalimi pada Pileg 2024, Rafly Kande mundur dari PKS

Kamis, 24 Apr 2025 - 17:07 WIB

Foto: Remaja berinisial NZ (17) Pelaku pembunuhan sadis terhadap seorang santri, Anis Maula

Hukum

Pelaku Pembunuh Santri di Pidie Jaya ditangkap

Senin, 14 Apr 2025 - 14:08 WIB