Jakarta, Mercinews.com – Israel menghantam perumahan warga di Rafah dengan serangan udara pada Ahad, 5 Mei 2024. Serangan itu menewaskan belasan orang dan melukai beberapa lainnya, menurut penghitungan petugas medis Palestina.
Serangan udara dilancarkan tak lama setelah sayap bersenjata Hamas mengaku bertanggung jawab atas penembakan roket terhadap penyeberangan Kerem Shalom di Gaza, yang menurut Israel menewaskan tiga tentaranya.
Militer Israel mengatakan sepuluh proyektil diluncurkan dari Rafah di Gaza selatan menuju area penyeberangan, yang kata mereka kini ditutup untuk truk bantuan kemanusiaan yang menuju ke wilayah pesisir tersebut. Titik penyeberangan lainnya di Gaza tetap terbuka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Brigade al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, membenarkan bahwa mereka meluncurkan roket ke pangkalan militer Israel di persimpangan tersebut, namun tidak mengkonfirmasi dari mana mereka menembakkannya. Media Hamas mengutip sumber yang dekat dengan kelompok tersebut, yang mengatakan sebenarnya penyeberangan Kerem Shalom bukanlah sasarannya.
Sebagai balasan, pasukan Israel melancarkan serangan udara terhadap satu rumah warga, menewaskan tiga orang dan melukai beberapa orang lainnya, menurut para petugas medis Palestina.
Militer Israel mengonfirmasi serangan balasan tersebut, mengatakan bahwa serangan itu menghantam peluncur tempat proyektil Hamas ditembakkan, serta struktur militer di dekatnya.
“Peluncuran yang dilakukan Hamas di dekat Penyeberangan Rafah … adalah contoh nyata eksploitasi sistematis yang dilakukan organisasi teroris terhadap fasilitas dan ruang kemanusiaan, dan mereka terus menggunakan penduduk sipil Gaza sebagai tameng manusia,” katanya.
Hamas sebelumnya telah membantah bahwa mereka menggunakan warga sipil Gaza sebagai tameng manusia.
Tepat sebelum tengah malam, Israel kembali melancarkan serangan udara yang menewaskan sembilan warga Palestina, termasuk seorang bayi, di sebuah rumah lain di Rafah, kata pejabat kesehatan Gaza.
Mereka mengatakan serangan terbaru itu menambah jumlah korban tewas pada Ahad menjadi sedikitnya 19 orang.
Serangan berbalas kali ini terjadi ketika harapan gencatan senjata antara Israel dan Hamas kian menipis. Delegasi Hamas mengatakan mereka akan meninggalkan Kairo setelah berunding dengan mediator Mesir pada Ahad malam untuk berkonsultasi dengan para petinggi mereka.
Dalam negosiasi, Hamas menegaskan kembali tuntutannya untuk mengakhiri perang dengan imbalan pembebasan sandera warga Israel, namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan tegas menolak hal itu.
Israel mengatakan pasukannya berencana melancarkan invasi darat besar-besaran di Rafah yang menjadi tempat berlindung bagi lebih dari satu juta warga Palestina, meski Amerika Serikat dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperingatkan hal itu akan berujung pada tragedi.
REUTERS