Menlu RI Desak OKI Lebih Tegas dalam Isu Palestina

Minggu, 22 Juni 2025 - 19:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menlu RI Sugiono saat Konferensi Tingkat Menteri Luar Negeri (KTM) ke-51 OKI yang digelar di Istanbul, Sabtu (21/6/2025).(Foto: Kemenlu RI)

Menlu RI Sugiono saat Konferensi Tingkat Menteri Luar Negeri (KTM) ke-51 OKI yang digelar di Istanbul, Sabtu (21/6/2025).(Foto: Kemenlu RI)

“Kekuatan ekonomi dunia Islam sangat besar jika dikelola secara sinergis. Kita harus memperkuat posisi tawar bersama, bukan berjalan sendiri-sendiri.”

MERCINEWS.COM – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono, mendesak Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mengambil sikap yang lebih tegas dan nyata dalam menyikapi krisis kemanusiaan yang terus berlangsung di Palestina. Seruan ini disampaikan dalam Konferensi Tingkat Menteri Luar Negeri (KTM) ke-51 OKI yang digelar di Istanbul, Sabtu (21/6/2025).

Siaran pers Kemenlu, Minggu (22/6/2025) menyebutkan, Menlu RI menekankan pentingnya peran OKI sebagai representasi umat Islam dunia untuk tampil lebih keras dalam memperkuat multilateralisme dan penegakan hukum internasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“OKI harus lebih keras dan tegas memperkuat multilateralisme dan hukum internasional,” ujar Sugiono.

Sugiono menyampaikan keprihatinan mendalam atas kekerasan yang terus dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina. Ia menyebut, OKI tidak cukup hanya menyatakan kecaman, tetapi harus berani mengambil langkah nyata untuk membela hak-hak rakyat Palestina.

Baca Juga:  Sah! Hari Ini Spanyol mengakui negara Palestina termasuk Gaza dan Tepi Barat

“OKI tidak boleh hanya mengutuk di atas kertas. Dunia Islam harus bersuara lebih keras dan bertindak lebih nyata. Saatnya kita mengambil posisi yang jelas dan tegas dalam memperjuangkan kemerdekaan penuh bagi Palestina,” tegasnya di hadapan para delegasi dari lebih dari 50 negara anggota.

Menlu RI mendorong agar negara-negara anggota OKI mengintensifkan upaya diplomasi global untuk memperluas pengakuan internasional terhadap Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat. Ia juga menyerukan agar dukungan ekonomi dan politik terhadap Palestina diperkuat melalui kerja sama regional dan multilateral.

“Tanpa pengakuan yang sah secara global, perjuangan rakyat Palestina akan terus dibayangi oleh tekanan dan ketidakadilan,” tambahnya.

Dalam forum tersebut, Sugiono juga mengecam keras agresi Israel yang belakangan ini meluas ke kawasan lain, termasuk Iran. Ia menilai serangan tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan Piagam PBB.

Baca Juga:  Vaksinasi Terhambat Blokade, Wabah Polio Kembali Ancam Jalur Gaza

Meski mengecam tindakan sepihak tersebut, Menlu RI tetap mengimbau seluruh pihak untuk menahan diri dan tidak memperburuk situasi dengan eskalasi kekerasan.

“Diplomasi harus tetap menjadi jalan utama untuk menjaga stabilitas kawasan,” katanya.

Reformasi Internal OKI

Selain isu Palestina, Sugiono juga menyinggung perlunya reformasi di dalam tubuh OKI agar organisasi ini dapat merespons tantangan global secara cepat dan tepat. Ia mengingatkan bahwa tanpa arah gerak yang konkret, OKI bisa kehilangan relevansi di mata dunia.

“Tanpa persatuan dan semangat bertindak nyata, suara OKI akan kehilangan gaungnya. Perbedaan antaranggota harus diselesaikan dalam semangat ukhuwah,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga solidaritas dan konsistensi sikap antaranggota OKI, terutama dalam menghadapi isu-isu besar seperti perubahan iklim, konflik bersenjata, serta ketimpangan global.

Baca Juga:  Dubes Palestina Zuhair Yakin RI Terus Dukung Palestina Saat Pemerintahan Prabowo

Sugiono menegaskan bahwa solidaritas dunia Islam perlu diwujudkan dalam bentuk kerja sama konkret di bidang ekonomi, pendidikan, dan teknologi. Ia menyebut kerja sama strategis dalam sektor energi, ketahanan pangan, serta hilirisasi sumber daya alam sebagai langkah penting menuju kemandirian ekonomi negara-negara Islam.

“Kekuatan ekonomi dunia Islam sangat besar jika dikelola secara sinergis. Kita harus memperkuat posisi tawar bersama, bukan berjalan sendiri-sendiri,” jelasnya.

Partisipasi aktif Indonesia dalam KTM ke-51 ini mencerminkan konsistensi sikap Indonesia dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dan menegakkan tatanan dunia yang adil serta damai. Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar sekaligus anggota pendiri OKI sejak 1969, Indonesia kembali menegaskan perannya sebagai motor penggerak solidaritas Islam.(red)

Berita Terkait

Zohran Mamdani: Wali Kota New York yang Ingin Tegakkan Hukum Internasional
Timor-Leste Resmi Jadi Anggota ke-11 ASEAN, Babak Baru Kerja Sama Kawasan
Polisi Malaysia Gerebek Sindikat Perdagangan Manusia, 49 WNI Disekap
Ricuh di Peru! Pemerintah Umumkan Keadaan Darurat Setelah Demo Gen Z Meluas
Alhamdulillah, Paket Bantuan dari Indonesia Akhirnya Tiba di Gaza
Sultan Banten Apresiasi dan Dukung Global Sumud Flotilla Tembus Blokade Israel
Bruce Hung: Taiwan Bangga Jadi Mitra Dagang Indonesia
Ribuan Massa Serukan Netanyahu sebagai Penjahat Perang di Markas PBB

Berita Terkait

Rabu, 5 November 2025 - 23:45 WIB

Zohran Mamdani: Wali Kota New York yang Ingin Tegakkan Hukum Internasional

Minggu, 26 Oktober 2025 - 17:18 WIB

Timor-Leste Resmi Jadi Anggota ke-11 ASEAN, Babak Baru Kerja Sama Kawasan

Jumat, 17 Oktober 2025 - 23:19 WIB

Polisi Malaysia Gerebek Sindikat Perdagangan Manusia, 49 WNI Disekap

Jumat, 17 Oktober 2025 - 23:02 WIB

Ricuh di Peru! Pemerintah Umumkan Keadaan Darurat Setelah Demo Gen Z Meluas

Selasa, 14 Oktober 2025 - 10:16 WIB

Alhamdulillah, Paket Bantuan dari Indonesia Akhirnya Tiba di Gaza

Berita Terbaru