Mau Selamatkan Pilot Susi Air dari Sandera KKB Papua, TNI AD Kirim Pasukan Tambahan

Jumat, 10 Februari 2023 - 23:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, – TNI AD mengirim pasukan tambahan ke Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, dalam misi pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philips Max Marthin, yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Pasukan tambahan itu diberangkatkan pada hari ini, Jumat (10/2/2023).

Pada hari ini saya akan ke (Bandara) Halim, saya ingin melihat pasukan akan diberangkatkan ke Papua,” ujar Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman usai Rapim TNI AD, di Mabesad, Jakarta, Jumat.

Jenderal bintang empat tersebut menjelaskan pasukan tambahan itu dikirim dengan target untuk menyelamatkan sandera hingga mengejar para pelaku penyanderaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kira-kira begitulah, target itu harus tercapai,” kata Dudung.

Dia berharap para prajurit yang dikirim langsung ke Distrik Paro, Papua dapat menjalankan tugas dengan baik dan tetap mengedepankan pendekatan humanis.

Baca Juga:  Panglima TNI: Pembunuh Imam Masykur Akan Dihukum Mati atau Penjara Seumur Hidup

“Pendekatan sih tetap humanis. Konsepnya saya lihat Panglima tetap persuasif, humanis, dan tetap tegas terhadap para pelaku teroris,” jelas Dudung.

Sementara demi kepentingan operasi tersebut, Dudung tidak bisa menjelaskan informasi terkait satuan dan berapa kekuatan personel yang akan dikirimkan hari ini ke Distrik Paro, Papua.

Sebelumnya, Insiden pembakaran pesawat Susi Air yang terjadi di Papua, masih menyisakan persoalan. Salah satunya untuk mencari tahu kepastian dari penumpang dan pilot Kapten Philips M yang diduga disandera KKB.

Perkembangan Papua sampai saat ini masih kita laksanakan observasi ya tempatnya di mana dan sebagainya,” kata Panglima TNI Laksamana Yudo Margono kepada wartawan, usai Rapim TNI di Jakarta, Kamis 9 Februari 2023.

Yudo menjelaskan alasan belum bisa menyebut telah terjadi penyanderaan. Karena lokasi Kapten Philips M yang tidak diketahui dan tidak adanya saksi usai mendarat di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan.

Baca Juga:  Sudah 3 pekan Pilot Susi Air Belum Berhasil Bebaskan, Begini kata Kapolda Papua

“Makanya untuk menentukan itu yang pilot kan. Dibawa KKB apa enggak kan. Ini masih belum bisa dipastikan kan dari awal kan kita nggak ada saksinya di situ,” kata dia.

“Saat itu dibakar, dia larinya kemana lari sendiri atau dibawa, sampai saat ini belum ada info. Makanya saya belum bisa menentukan itu ditahan atau tidak oleh KKB,” imbuh dia.

Sedangkan, lanjut Yudo, tindakan yang baru bisa dipastikan adalah proses evakuasi terhadap 15 pekerja pembangunan puskesmas yang telah diamankan bersama warga lain.

“Yang jelas 15 orang pekerja yang jadi ancaman berhasil kita evakuasi bersama dengan masyarakat,” tuturnya.

Sebelumnya, polisi mengungkap posisi pilot pesawat Susi Air yang diduga disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Pilot Selandia Baru bernama Kapten Philips M itu diduga disandera sebelum pesawat dengan nomor penerbangan SI 9368 itu dibakar oleh KKB.

Baca Juga:  Aparat Gabungan Evakuasi Jasad Pilot Selandia Baru yang Dibunuh OPM di Mimika

Kapolda Papua Irgen Mathius Fakhiri mengatakan, keberadaan Kapten Philips terdeteksi berdasarkan GPS yang dibawanya. Namun, alat tersebut saat ini tidak aktif.

“Kemarin kami melihatnya bergerak dari Kampung Paro sekitar 100 meter ke dalam,” kata Fakhiri kepada wartawan, Rabu (8/2).

Fakhiri mengaku sudah memetakan keberadaan Kapten Philips untuk dievakuasi. Strategi pun disiapkan tim gabungan TNI dan Polri untuk mengevakuasi WNA.

“Ya sudah (dipetakan). Kami masih memberi mereka kesempatan untuk berpikir. Kalau mereka tidak mau, ya,” ujarnya.(*)

Sumber: Liputan6

Berita Terkait

MER-C Hadiri Acara Solidraitas untuk Palestina di Kedutaan Besar Palestina Jakarta
MER-C Hadiri Undangan Pertemuan Kemlu RI, Bahas Penguatan Bantuan untuk Palestina
MER-C Melanjutkan Program Kemanusiaan Pasca Gempa di Herat, Afghanistan
MER-C Terima Kunjungan Lembaga Kemanusiaan Al Shifaa Lebanon
MER-C Sambut Kepulangan Dua Relawan, Fikri dan Reza dari Gaza
Abu Faisal Serahkan Sumbangan dari Masyarakat Aceh 1 Milyar untuk Palestina
Trump Menang Pilpres, Presiden Prabowo Bakal Ke Amerika
MER-C Indonesia Berangkatkan Tim EMT ke-6 untuk Bertugas ke Jalur Gaza

Berita Terkait

Jumat, 10 Januari 2025 - 15:51 WIB

MER-C Hadiri Acara Solidraitas untuk Palestina di Kedutaan Besar Palestina Jakarta

Rabu, 18 Desember 2024 - 18:32 WIB

MER-C Hadiri Undangan Pertemuan Kemlu RI, Bahas Penguatan Bantuan untuk Palestina

Minggu, 24 November 2024 - 17:39 WIB

MER-C Melanjutkan Program Kemanusiaan Pasca Gempa di Herat, Afghanistan

Minggu, 24 November 2024 - 17:31 WIB

MER-C Terima Kunjungan Lembaga Kemanusiaan Al Shifaa Lebanon

Rabu, 13 November 2024 - 10:53 WIB

MER-C Sambut Kepulangan Dua Relawan, Fikri dan Reza dari Gaza

Berita Terbaru