Jakarta, Mercinews.com – Mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan mengatakan bahwa dirinya kemungkinan akan ditangkap seiring dia menuju ke pengadilan atas tuduhan korupsi.
Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (18/3/2023), mantan bintang kriket berusia 70 tahun itu terjerat dalam banyak kasus pengadilan, yang sering menjadi bahaya bagi tokoh-tokoh oposisi dalam politik Pakistan yang kacau.
“Saya akan pergi ke pengadilan Islamabad sekarang. Saya ingin memberi tahu Anda semua bahwa mereka telah membuat rencana untuk menangkap saya,” katanya dalam pesan video dari jalan tol, mengklaim bahwa dia adalah target komplotan untuk menghentikannya mencalonkan diri dalam pemilihan umum yang dijadwalkan pada bulan Oktober mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tujuan serangan mereka terhadap rumah saya bukanlah untuk menghadirkan saya ke pengadilan Islamabad. Tujuannya adalah untuk memenjarakan saya.”
Khan digulingkan dalam mosi tidak percaya tahun lalu.
Awal pekan ini para pendukung Khan terlibat bentrokan sengit dengan polisi yang dikirim untuk menangkapnya di kota Lahore setelah dia tidak hadir di pengadilan, dengan alasan masalah keamanan.
Pihak berwenang kemudian mundur setelah sidang pengadilan dan janji Khan untuk muncul di ibukota Islamabad pada hari Sabtu.
Sekitar 4.000 petugas keamanan termasuk komando polisi elit, regu anti-terorisme, dan penjaga paramiliter telah dikerahkan di sekitar Islamabad, dengan rumah sakit dalam keadaan siaga tinggi.
Sementara itu, polisi menggerebek rumahnya di kawasan mewah di Lahore setelah memblokir jalan terdekat dan menangguhkan layanan seluler di daerah tersebut.
Kasus terhadap Khan tersebut diajukan oleh Komisi Pemilihan Umum Pakistan yang menuduh Khan tidak mengumumkan hadiah-hadiah yang diterima selama masa jabatannya sebagai perdana menteri, atau keuntungan yang diperoleh dari menjualnya.
Drama politik ini terjadi di saat Pakistan berada dalam cengkeraman kemerosotan ekonomi yang parah, yang berisiko gagal bayar jika bantuan tidak dapat diperoleh dari Dana Moneter Internasional (IMF).
Situasi keamanan juga memburuk dengan serentetan serangan mematikan terhadap polisi, terkait dengan kelompok Taliban Pakistan.
Khan telah menekan pemerintah koalisi yang menggantikannya, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Shehbaz Sharif, dengan aksi unjuk rasa populer dan pidato-pidato harian yang disiarkan di media sosial.
(m/c)