Korban Tewas Gempa Turki-Suriah sudah 24.178 jiwa dan 870.000 orang sangat butuh pasokan makanan

Sabtu, 11 Februari 2023 - 21:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ankara – Korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah pada awal pekan ini dilaporkan kembali bertambah.

Lebih dari 24.000 orang dikonfirmasi tewas akibat gempa kuat yang menghancurkan banyak bangunan di kedua negara yang berbatasan itu.

Seperti dilansir CNN dan Al Jazeera, Sabtu (11/2/2023), laporan terbaru otoritas Turki dan Suriah menyebut jumlah total korban tewas di kedua negara mencapai 24.178 orang sejauh ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di Turki, badan kepresidenan penanggulangan bencana dan urusan darurat SAKOM melaporkan sedikitnya 20.665 orang tewas di berbagai wilayah yang terdampak gempa kuat yang mengguncang pada Senin (6/2/2023) waktu setempat.

Baca Juga:  Perkelahian pecah di parlemen Turki, peserta tawuran ada yang terluka

Dilaporkan juga bahwa nyaris 93.000 orang telah dievakuasi dari zona-zona terdampak gempa di wilayah Turki bagian selatan. Lebih dari 166.000 personel terlibat dalam upaya penyelamatan dan pemulihan gempa di Turki.

Sementara di Suriah, total korban tewas dikonfirmasi mencapai sedikitnya 3.513 orang.

Angka itu terdiri atas 2.166 orang yang tewas di area-area yang dikuasai pemberontak di Suriah bagian barat daya — menurut data otoritas sipil Helm Putih, dan 1.347 orang yang tewas di wilayah yang dikuasai pemerintah Suriah – menurut data media pemerintah Suriah.

Laporan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melaporkan bahwa sedikitnya 870.000 orang kini sangat membutuhkan pasokan makanan di Turki dan Suriah usai gempa mengguncang. PBB juga memperingatkan bahwa hingga 5,3 juta orang berpotensi tidak memiliki tempat tinggal di wilayah Suriah usai gempa.

Baca Juga:  Latihan bersama angkatan laut Rusia dan Tiongkok dimulai

Kontraktor Bangunan Turki Ditahan Usai Gedung Ambruk

Kepolisian Turki menahan seorang kontraktor bangunan yang berusaha melarikan diri ke luar negeri, setelah gedung yang dibangunnya ambruk saat gempa mengguncang pada Senin (6/2/2023) lalu.

Gempa kuat yang mengguncang saat banyak orang sedang tertidur di dalam rumah atau apartemen masing-masing itu dilaporkan merusak ribuan bangunan. Ambruknya banyak gedung tempat tinggal yang menunjukkan buruknya kualitas perumahan di negara tersebut, memicu kemarahan warga.

Baca Juga:  Sah! Hari Ini Spanyol mengakui negara Palestina termasuk Gaza dan Tepi Barat

Kepolisian Turki, seperti dilaporkan kantor berita Anadolu, menahan seorang kontraktor bernama Mehmet Yasar Coskun di Bandara Istanbul pada Jumat (10/2) waktu setempat. Coskun ditahan saat hendak meninggalkan Turki, atau tepatnya kabur ke Montenegro.

Dia diduga membawa sejumlah uang bersamanya saat ditangkap. Namun Kepolisian Turki tidak menjelaskan secara detail alasan penahanannya.

Laporan media-media lokal Turki melaporkan bahwa ‘banyak’ orang masih tertimbun reruntuhan bangunan dan upaya penyelamatan juga terus berlangsung.

Gedung yang ambruk dilaporkan turut memicu kerusakan pada bangunan di sekitarnya.dalam upaya penyelamatan dan pemulihan gempa di berbagai area terdampak.(*)

Berita Terkait

Zohran Mamdani: Wali Kota New York yang Ingin Tegakkan Hukum Internasional
Timor-Leste Resmi Jadi Anggota ke-11 ASEAN, Babak Baru Kerja Sama Kawasan
Polisi Malaysia Gerebek Sindikat Perdagangan Manusia, 49 WNI Disekap
Ricuh di Peru! Pemerintah Umumkan Keadaan Darurat Setelah Demo Gen Z Meluas
Alhamdulillah, Paket Bantuan dari Indonesia Akhirnya Tiba di Gaza
Sultan Banten Apresiasi dan Dukung Global Sumud Flotilla Tembus Blokade Israel
Bruce Hung: Taiwan Bangga Jadi Mitra Dagang Indonesia
Ribuan Massa Serukan Netanyahu sebagai Penjahat Perang di Markas PBB

Berita Terkait

Rabu, 5 November 2025 - 23:45 WIB

Zohran Mamdani: Wali Kota New York yang Ingin Tegakkan Hukum Internasional

Minggu, 26 Oktober 2025 - 17:18 WIB

Timor-Leste Resmi Jadi Anggota ke-11 ASEAN, Babak Baru Kerja Sama Kawasan

Jumat, 17 Oktober 2025 - 23:19 WIB

Polisi Malaysia Gerebek Sindikat Perdagangan Manusia, 49 WNI Disekap

Jumat, 17 Oktober 2025 - 23:02 WIB

Ricuh di Peru! Pemerintah Umumkan Keadaan Darurat Setelah Demo Gen Z Meluas

Selasa, 14 Oktober 2025 - 10:16 WIB

Alhamdulillah, Paket Bantuan dari Indonesia Akhirnya Tiba di Gaza

Berita Terbaru

M. Harry Mulya Zein (Foto:istimewa)

Opini

Smart Governance, Sebuah Keniscayaan untuk Indonesia

Selasa, 11 Nov 2025 - 09:47 WIB