Inggris menolak untuk memblokir surat perintah penangkapan ICC terhadap Netanyahu

Jumat, 26 Juli 2024 - 23:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Mercinews.com – Pemerintah Inggris menolak menantang yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dalam mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Hal tersebut dilaporkan oleh perwakilan kepala pemerintahan Inggris, Keir Starmer, seperti dikutip surat kabar The Guardian. Pada jumat 26 juli.

“Dalam hal dibawa ke pengadilan, ini adalah usulan dari pemerintahan sebelumnya yang tidak diajukan sebelum pemilihan [parlemen Inggris] pada tanggal 4 Juli. Saya dapat memastikan bahwa pemerintah [saat ini] tidak akan mengikuti garis ini sesuai dengan keinginan kami. posisi lama bahwa ini adalah masalah yang harus diputuskan oleh pengadilan,” katanya.

Pada tanggal 20 Mei, jaksa ICC Karim Khan meminta surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant. Menurutnya, jaksa telah mengumpulkan bukti-bukti yang menunjukkan mereka bertanggung jawab atas kejahatan perang yang dilakukan di Jalur Gaza sejak 8 Oktober 2023.

Pada akhir Juni, The Jerusalem Post melaporkan bahwa ICC, sebagai bagian dari proses pra-persidangan, telah menunda keputusan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Galant setelah Inggris, yang dipimpin oleh Perdana Menteri Rishi Sunak, mengajukan amicus curiae brief. bertentangan dengan jurisdiksi pengadilan dalam hal tersebut. Hasilnya, pengadilan tidak hanya mengabulkan permintaan London untuk campur tangan dalam persidangan, namun juga memberikan hak kepada negara lain untuk menyatakan sikapnya dalam kasus ini.

Baca Juga:  Sebuah meteor “hijau” terlihat jatuh di Ukraina selatan dan Turki

Seperti yang diungkapkan The Guardian, keputusan pemerintahan Starmer yang baru meningkatkan kemungkinan bahwa ICC akan mengabulkan permintaan Khan.

Menurutnya, Israel dan Amerika mendesak London untuk tidak membatalkan keberatan mereka, karena percaya bahwa penuntutan terhadap Netanyahu dapat berdampak negatif terhadap penyelesaian konflik Palestina-Israel secara damai.

Surat kabar tersebut mencatat bahwa dalam waktu dekat, Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy juga mungkin mengumumkan larangan penjualan senjata ofensif ke Israel.

Berbicara pada tanggal 19 Juli di House of Commons Parlemen Inggris, dia mengatakan bahwa London akan melanjutkan pendanaan badan PBB di Timur Dekat untuk membantu pengungsi Palestina dan mengatur pekerjaan.

Baca Juga:  Tentara Israel menyetujui rencana tempur untuk serangan di Lebanon

Menurut The Guardian, semua tindakan ini menunjukkan bahwa pemerintahan Partai Buruh akan mengambil sikap yang lebih keras terhadap Israel dibandingkan dengan Partai Konservatif.

Sebelumnya diberitakan bahwa delegasi Perdana Menteri Israel, saat berkunjung ke Washington, menyerahkan kepada Kongres daftar jenis senjata yang dibutuhkan negara Yahudi. Pada saat yang sama, Benjamin Netanyahu berdiskusi dengan Presiden AS Joe Biden mengenai kemajuan negosiasi gencatan senjata di Gaza.

(m/c)

Berita Terkait

Zohran Mamdani: Wali Kota New York yang Ingin Tegakkan Hukum Internasional
Timor-Leste Resmi Jadi Anggota ke-11 ASEAN, Babak Baru Kerja Sama Kawasan
Polisi Malaysia Gerebek Sindikat Perdagangan Manusia, 49 WNI Disekap
Ricuh di Peru! Pemerintah Umumkan Keadaan Darurat Setelah Demo Gen Z Meluas
Alhamdulillah, Paket Bantuan dari Indonesia Akhirnya Tiba di Gaza
Sultan Banten Apresiasi dan Dukung Global Sumud Flotilla Tembus Blokade Israel
Bruce Hung: Taiwan Bangga Jadi Mitra Dagang Indonesia
Ribuan Massa Serukan Netanyahu sebagai Penjahat Perang di Markas PBB

Berita Terkait

Rabu, 5 November 2025 - 23:45 WIB

Zohran Mamdani: Wali Kota New York yang Ingin Tegakkan Hukum Internasional

Minggu, 26 Oktober 2025 - 17:18 WIB

Timor-Leste Resmi Jadi Anggota ke-11 ASEAN, Babak Baru Kerja Sama Kawasan

Jumat, 17 Oktober 2025 - 23:19 WIB

Polisi Malaysia Gerebek Sindikat Perdagangan Manusia, 49 WNI Disekap

Jumat, 17 Oktober 2025 - 23:02 WIB

Ricuh di Peru! Pemerintah Umumkan Keadaan Darurat Setelah Demo Gen Z Meluas

Selasa, 14 Oktober 2025 - 10:16 WIB

Alhamdulillah, Paket Bantuan dari Indonesia Akhirnya Tiba di Gaza

Berita Terbaru

M. Harry Mulya Zein (Foto:istimewa)

Opini

Smart Governance, Sebuah Keniscayaan untuk Indonesia

Selasa, 11 Nov 2025 - 09:47 WIB