Darah Jurnalis di Gaza, Seruan Solidaritas Menggema dari Jakarta

Jumat, 15 Agustus 2025 - 01:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Moderator Aat Surya Safaat (kedua dari kanan) bersama narasumber Dr. KH. M. Zaitun Rasmin (kedua dari kiri), KH. Oke Setiadi (kanan), dan Fitriyan Zamzami (kiri) dalam Diskusi dan Konferensi Pers Solidaritas untuk Gaza di ANTARA Heritage Center, Jakarta Pusat, Kamis (14/8/2025). (Foto: istimewa)

Moderator Aat Surya Safaat (kedua dari kanan) bersama narasumber Dr. KH. M. Zaitun Rasmin (kedua dari kiri), KH. Oke Setiadi (kanan), dan Fitriyan Zamzami (kiri) dalam Diskusi dan Konferensi Pers Solidaritas untuk Gaza di ANTARA Heritage Center, Jakarta Pusat, Kamis (14/8/2025). (Foto: istimewa)

JAKARTA, MERCINEWS.COM – Gelombang solidaritas terus mengalir dari berbagai penjuru Indonesia atas gugurnya ratusan jurnalis di Jalur Gaza, Palestina. Salah satunya disuarakan dari kantor berita bersejarah, LKBN ANTARA di kawasan Pasas Pasar Baru Jakarta Pusat melalui konferensi pers dan diskusi jurnalisme kemanusiaan pada Kamis (14/8/2025).

Aksi solidaritas bagi para jurnalis syuhada ini digelar oleh Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI). Melalui forum ini, ditegaskan bahwa media dan publik Indonesia bersatu, tidak hanya dalam kecaman terhadap agresi Israel, tetapi juga dalam seruan nyata membela kemanusiaan.

Aksi ini digelar menyusul serangan militer Israel pada Sabtu (10/8/2025) di dekat Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza Utara, yang menewaskan lima jurnalis: Anas Al-Sharif dan Muhammad Qreiqa (koresponden Al-Jazeera), Ibrahim Zahir dan Mu’min Aliwa (fotografer), serta Muhammad N (asisten fotografer).

Seiring insiden tersebut, angka korban jurnalis kini mencapai 304 sejak agresi militer Israel dimulai pada 7 Oktober 2023, sebuah rekor kelam dalam catatan modern, melebihi korban dari Perang Dunia I dan II serta konflik lain seperti Vietnam dan Afghanistan.

Ketua ARI‑BP, Dr. KH. M. Zaitun Rasmin, dalam keterangannya mengutuk keras serangan tersebut.

“Serangan dan pembunuhan terhadap jurnalis adalah tindakan sistematis untuk membungkam saksi mata. Tanpa mereka, dinding kebisuan akan tumbuh, dan impunitas semakin menjalar luas,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pelabelan “teroris” terhadap jurnalis oleh otoritas Israel, yang menurutnya tidak hanya tidak berdasar, tetapi juga membahayakan secara hukum dan mengancam keselamatan para pekerja media di seluruh dunia.

Baca Juga:  Panglima TNI Siapkan 3 Pesawat Bawa Warga Palestina dari Gaza ke Indonesia

Diskusi yang dipandu oleh wartawan senior Aat Surya Safaat ini menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai latar belakang, satu pandangan dalam perjuangan rakyat Palestina. Para narasumber itu yakni DR. KH. M. Zaitun Rasmin (Ketua ARI‑BP), KH. Oke Setiadi (Wakil Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri MUI), dan Fitriyan Zamzami (wartawan Republika)

Hadir juga Dr. Ahed Abu Al Atta (Presiden Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban), Prof. Daniel Mohammad Rosyid (Guru Besar ITS Surabaya), dan sejumlah aktivis kemanusian untuk Palestina lainnya.

Pertemuan ini menyuarakan permintaan tegas agar jurnalis, terutama yang bekerja di daerah konflik, mendapatkan perlindungan hukum dan kemanusiaan menurut standar internasional.

“Acara ini bukan sekadar simbol solidaritas, tetapi perjuangan demi menyelamatkan kebenaran. Kita semua adalah saksi dan jurnalis adalah penanggung jawab agar saksi-saksi ini tidak dibungkam,” ujar Ketua ARI‑BP, M. Zaitun Rasmin.

Baca Juga:  Spanyol dan Italia Kerahkan Kapal Perang untuk Kawal Armada Gaza

Jangan Biarkan Suara Ini Padam

Aat Surya Safaat, yang pernah menjabat Direktur Pemberitaan LKBN ANTARA dan Kepala Biro ANTARA New York, mengajak masyarakat Indonesia untuk terus menggelorakan semangat kemanusiaan.

“Malu rasanya jika kita diam. Ini bukan sekadar ketertinggalan informasi, tetapi kematian nilai kemanusiaan,” katanya.

Aat turut menyoroti dinamika geopolitik kawasan, dan mengapresiasi peran signifikan Iran.

“Kalau serangan Iran tidak dihentikan, sebagaimana ramalan Syekh Ahmad Yasin, pada 2027 Israel akan habis,” katanya berapi-api.

Forum diakhiri dengan pernyataan tegas yang mengategorikan tindakan kekerasan terhadap jurnalis sebagai pelanggaran HAM berat dan meminta PBB serta komunitas internasional bertindak menghentikan kekejaman Israel di Gaza serta melindungi jurnalis di zona perang.(red)

Berita Terkait

Zohran Mamdani: Wali Kota New York yang Ingin Tegakkan Hukum Internasional
Timor-Leste Resmi Jadi Anggota ke-11 ASEAN, Babak Baru Kerja Sama Kawasan
Polisi Malaysia Gerebek Sindikat Perdagangan Manusia, 49 WNI Disekap
Ricuh di Peru! Pemerintah Umumkan Keadaan Darurat Setelah Demo Gen Z Meluas
Alhamdulillah, Paket Bantuan dari Indonesia Akhirnya Tiba di Gaza
Sultan Banten Apresiasi dan Dukung Global Sumud Flotilla Tembus Blokade Israel
Bruce Hung: Taiwan Bangga Jadi Mitra Dagang Indonesia
Ribuan Massa Serukan Netanyahu sebagai Penjahat Perang di Markas PBB

Berita Terkait

Rabu, 5 November 2025 - 23:45 WIB

Zohran Mamdani: Wali Kota New York yang Ingin Tegakkan Hukum Internasional

Minggu, 26 Oktober 2025 - 17:18 WIB

Timor-Leste Resmi Jadi Anggota ke-11 ASEAN, Babak Baru Kerja Sama Kawasan

Jumat, 17 Oktober 2025 - 23:19 WIB

Polisi Malaysia Gerebek Sindikat Perdagangan Manusia, 49 WNI Disekap

Jumat, 17 Oktober 2025 - 23:02 WIB

Ricuh di Peru! Pemerintah Umumkan Keadaan Darurat Setelah Demo Gen Z Meluas

Selasa, 14 Oktober 2025 - 10:16 WIB

Alhamdulillah, Paket Bantuan dari Indonesia Akhirnya Tiba di Gaza

Berita Terbaru