Bos Wagner Yevgeny Prigozhin Keluar Dari Rusia Pindah ke Belarusia Tak dihukum

Minggu, 25 Juni 2023 - 14:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MOSKOW, Mercinews.com – Pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin dilaporkan bakal hengkang ke Belarusia seusai menghentikan pergerakan pasukannya ke Moskow, Rusia.

Kremlin mengungkapkan pada Sabtu (24/6/2023), Prigozhin akan pindah ke Belarusia dan tak akan mendapat dakwaan.

Dikutip dari Associated Press, hal itu menjadi perjanjian untuk meredakan pemberontakan yang menjadi tantangan paling signifikan bagi Presiden Rusia, Vladimir Putin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, dakwaan terhadap Putin karena melakukan pemberontakan bersenjata akan dicabut.

Para pasukan Wagner yang ikut melakukan kudeta dengannya juga tak akan diadili.

Peskov menambahkan pasukan Wagner yang tak ikut ambil bagian akan ditawari kontrak oleh Kementerian Pertahanan Rusia.

Putin sebelumnya berjanji akan menghukum siapa pun yang berada di belakang kudeta yang dilakukan oleh sosok yang diyakini bakal jadi calon penerusnya.

Pada pidatonya, Putin menyebut pemberontakan tersebut sebagai pengkhianatan.

Peskov mengatakan keputusan untuk membiarkan Prigozhin dan pasukannya bebas karena tujuan Putin adalah menghindari pertumpahan darah dan konfrontasi internal dengan hasil yang tak bisa diprediksi.

Baca Juga:  Ramzan Kadyrov bertemu dengan Putin di Kremlin mengundangnya ke Chechnya

Moskow telah bersiap kedatangan pasukan Wagner dengan mendirikan pos pemeriksaan menggunakan kendaraan lapis baja, dan menyiagakan pasukan di tepi selatan kota.

Lapangan Merah ditutup dan walikota mendesak pengendara menjauh dari beerapa jalan.

Tetapi setelah kecepatan tercapai, Progozhin memutuskan mundur meski sudah berjarak 200km dari Moskow.

Pasukannya diperintahkan kembali ke kamp lapangan mereka di Ukraina, tempat mereka bertempur dengan tentara reguler Rusia.

Pemberontakan dilakukan Prigozhin setelah dirinya marah dan menuduh militer Rusia membunuhi pasukan Wagner.

Ia menegaskan dirinya akan melakukan pembalasan, dan mengancam akan menghabisi pmimpinan militer Rusia.

Pasukan Prigozhin dilaporkan telah menduduki markas militer dan lapangan terbang di Rostov

Prigozhin Stop Pergerakan Pasukan ke Moskow

Private Military Company (PMC) Wagner atau yang lebih dikenal sebagai Wagner Group berhenti berarak ke Moskow dan kembali ke barak.

Hal ini dinyatakan oleh pemimpin Wagner Group, Yevgeny Prigozhin di kanal Telegram, Sabtu (24/6/2023) waktu setempat.

Baca Juga:  Kementerian Pertahanan Rusia laporkan kemajuan operasi militer khusus

“Menyadari semua tanggung jawab atas fakta bahwa darah Rusia akan tertumpah di salah satu sisi, kami membalikkan barisan kami dan pergi ke arah yang berlawanan ke kamp lapangan sesuai rencana,” kata Prigozhin dikutip dari TASS.

Setelah satu hari ketegangan yang meningkat di Rusia kala pasukan Prigozhin maju menuju Moskow, pernyataannya ini menjadi isyarat berakhirnya krisis tersebut.

Dmitry Peskov, Juru bicara Kremlin, menyatakan bahwa tuduhan pidana yang sebelumnya dilayangkan kepada Prigozhin akan dibatalkan, dan bos Wagner akan pergi ke Belarus.

Jaminan bahwa Prigozhin akan dapat pergi ke Belarus didasarkan pada perkataan Putin, menurut Peskov.

Melansir Washington Post, media pro-Kremlin juga melaporkan bahwa 15 anggota militer Rusia tewas dalam bentrokan dengan pasukan Wagner, meskipun belum ada data resmi mengenai jumlah korban.

Prigozhin mengatakan pasukannya berada dalam jarak 200 kilometer, atau dari Moskow, dan sekarang “kami memutar kolom-kolom kami dan pergi ke arah yang berlawanan menuju perkemahan lapangan sesuai rencana.”

Baca Juga:  Fasilitas penyimpanan gas terbesar di dunia diledakkan di Ukraina

Diberitakan sebelumnya, Yevgeny Prigozhin, meluncurkan pemberontakan usai menuduh militer Rusia merudal kamp Wagner.

Pasukan Wagner kemudian meninggalkan pos di Ukraina menuju Rusia.

Presiden Rusia Vladimir putin akhirnya angkat bicara soal pemberontakan tentara bayaran Wagner Group yang terjadi sejak Jumat (23/6/2023) malam.

Putin menyebut pemberontakan ini sebagai “pemberontakan” karena “ambisi berlebihan.”

Dia meminta tentara Wagner tidak membuat “kesalahan fatal” dan berhenti mengikuti perintah pemberontakan. Ia berjanji otoritas Rusia akan bertindak tegas.

“Kami akan melindungi rakyat dan negara kami dari ancaman apa pun, termasuk pengkhianatan dari dalam. Angkatan Bersenjata dan badan pemerintah lain telah mendapatkan perintah yang dibutuhkan,” kata Putin, Sabtu (24/6) dikutip dari TASS.

“Mereka yang mengangkat senjata melawan kamerad sendiri telah mengkhianati Rusia dan akan menebusnya,” imbuh Putin.

Berita Terkait

EMT MER-C ke-7 Berhasil Masuk Gaza Utara Bersama dengan Ratusan Ribu Warga
Donald Trump Resmi Dilantik, Ini Daftar Lengkap 45 Presiden AS dari Masa ke Masa
Kecelakaan Pesawat Jeju Air, Tragedi Penerbangan Terburuk Korea Selatan Sejak 1997
Presiden Suriah Bashar al-Assad dan keluarganya berada di Moskow
Presiden Kabur, Militer Suriah Umumkan Rezim Bashar Al Assad Berakhir
MER-C Hadiri Global Meeting EMT WHO 2024 di Abu Dhabi
Pemimpin negara-negara Barat mulai ucap selamat atas kemenangan Trump di Pilpres AS
Donald Trump Diprediksi Menang Telak Pilpres Amerika 2024

Berita Terkait

Jumat, 31 Januari 2025 - 18:53 WIB

EMT MER-C ke-7 Berhasil Masuk Gaza Utara Bersama dengan Ratusan Ribu Warga

Selasa, 21 Januari 2025 - 11:19 WIB

Donald Trump Resmi Dilantik, Ini Daftar Lengkap 45 Presiden AS dari Masa ke Masa

Senin, 30 Desember 2024 - 10:39 WIB

Kecelakaan Pesawat Jeju Air, Tragedi Penerbangan Terburuk Korea Selatan Sejak 1997

Senin, 9 Desember 2024 - 14:50 WIB

Presiden Suriah Bashar al-Assad dan keluarganya berada di Moskow

Minggu, 8 Desember 2024 - 20:35 WIB

Presiden Kabur, Militer Suriah Umumkan Rezim Bashar Al Assad Berakhir

Berita Terbaru