JAKARTA, MERCINEWS.COM – Ribuan pengemudi ojek daring (ojol) dan kurir digital yang tergabung dalam berbagai komunitas dan aliansi akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di depan Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/7/2025). Aksi bertajuk ‘Aksi 217 Istana’ ini digerakkan oleh akumulasi kekecewaan terhadap sikap pemerintah yang dinilai lamban dan tidak tegas dalam merespons tuntutan para pengemudi daring.
Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menyebut sekitar 50 ribu orang diperkirakan akan turun ke jalan. Ia menegaskan bahwa aksi kali ini akan jauh lebih besar dibanding demonstrasi sebelumnya.
“Ini adalah bentuk kekecewaan mendalam karena tuntutan kami tidak kunjung ditanggapi. Pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan, justru membuat keputusan kontraproduktif dengan menaikkan tarif ojol hingga 15 persen, tanpa mempertimbangkan kondisi pengemudi,” ujar Igun dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (20/7/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, lima tuntutan dasar yang diajukan sejak awal terus diabaikan. Para pengemudi menuntut hadirnya Undang-Undang Transportasi Online, regulasi tarif untuk jasa antar dan makanan, audit menyeluruh terhadap aplikator, serta penghapusan sistem multi-order yang merugikan mitra pengemudi.
Aksi ini tidak hanya akan berlangsung di depan Istana Merdeka, tetapi juga direncanakan menyasar area sekitar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jalan Medan Merdeka Selatan. Selain pengemudi, aksi ini juga akan melibatkan masyarakat luas yang merasa terdampak, termasuk pekerja, buruh, mahasiswa, pelajar, serta pelaku UMKM yang mengandalkan jasa pengiriman daring.
Igun menambahkan, seluruh peserta akan melakukan offbid atau mematikan aplikasi secara massal selama aksi berlangsung, sebagai bentuk tekanan terhadap aplikator.
“Jika pemerintah masih tetap bungkam, Aksi 217 bukan yang terakhir. Kami siap melakukan aksi berkelanjutan dari Agustus hingga Desember 2025, bahkan serentak di seluruh Indonesia bersama aliansi pengemudi daring Nusantara,” tegasnya.
Dengan makin menguatnya suara dari akar rumput, para pengemudi mendesak pemerintah agar tidak hanya berpihak pada kepentingan korporasi, tetapi benar-benar mendengar suara rakyat yang berada di jalanan setiap hari.(red)





