Serangan Iran ke Israel, Rusia Khawatirkan Terjadi ketegangan di Timur Tengah

Senin, 15 April 2024 - 12:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Mercinews.com – Pemerintah Rusia khawatir terjadinya eskalasi ketegangan di Timur Tengah setelah serangan Iran ke Israel pada Minggu, 14 April 2024.

“Kami menyatakan keprihatinan kami yang luar biasa terhadap eskalasi berbahaya lainnya di kawasan ini. Kami telah berulang kali memperingatkan bahwa banyaknya krisis yang belum terselesaikan di Timur Tengah, terutama di ranah konflik Palestina-Israel, yang seringkali dipicu oleh tindakan provokatif yang tidak bertanggung jawab, akan memperburuk ketegangan,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataannya pada 14 April 2024.

Menurut Rusia, Iran telah meluncurkan sejumlah besar rudal dan drone ke wilayah Israel sebagai bagian dari hak membela diri yang diatur dalam Pasal 51 Piagam PBB.

Ini merupakan tanggapan Iran atas serangan Israel terhadap sasaran Iran di kawasan, termasuk serangan terhadap konsulat Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024.

Rusia mengecam keras serangan Israel ke konsulat Iran tersebut. “Sayangnya, karena sikap yang diambil oleh negara-negara Barat, Dewan Keamanan PBB tidak dapat memberikan tanggapan yang tepat terhadap serangan terhadap misi konsulat Iran,” kata Rusia.

Rusia menyerukan semua pihak yang terlibat dalam konflik untuk menahan diri. “Kami mengharapkan negara-negara di kawasan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui cara-cara politik dan diplomasi.

Baca Juga:  Uang yang dialokasikan untuk pertahanan Kharkov Ukraina telah dicuri

Kami percaya bahwa penting bagi para pemain internasional yang berpikiran konstruktif untuk berkontribusi dalam upaya ini.”

Iran dan Rusia adalah dua negara yang bersahabat sejak lama. Belakangan ini Rusia mempererat kerja sama pertahanan dan ekonomi dengan Iran, yang diperkirakan sebagai bagian dari upaya Rusia untuk menghadapi berbagai sanksi ekonomi negara-negara Barat atas invasi Rusia ke Ukraina dua tahun lalu.

Sehari sebelum Iran menyerang Israel, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov melakukan percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran Hossein Amir-Abdollahian atas inisiatif Iran. Keduanya membahas mengenai situasi di Timur Tengah.

Baca Juga:  Rusia Memperingatkan Sinyal Perang Nuklir dengan Negara Barat AS-Inggris-Prancis

Dalam percakapan itu, Lavrov menegaskan kembali kecaman kerasnya atas serangan udara Israel terhadap kantor konsulat Iran di Damaskus.

Lavrov menekankan bahwa, seperti halnya pembunuhan politik, setiap serangan terhadap situs diplomatik atau konsulat, yang dijamin oleh Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik 1961 untuk tidak dapat diganggu gugat, sama sekali tidak dapat diterima.

Kedua pihak menegaskan komitmen bersama untuk mempertahankan koordinasi tingkat tinggi pada prioritas agenda internasional dan regional. Mereka juga menekankan kepentingan kedua pihak untuk terus membangun kerja sama politik dan diplomatik serta interaksi perdagangan dan ekonomi di bidang transportasi dan logistik, termasuk lalu lintas transit.

Berita Terkait

Zohran Mamdani: Wali Kota New York yang Ingin Tegakkan Hukum Internasional
Timor-Leste Resmi Jadi Anggota ke-11 ASEAN, Babak Baru Kerja Sama Kawasan
Polisi Malaysia Gerebek Sindikat Perdagangan Manusia, 49 WNI Disekap
Ricuh di Peru! Pemerintah Umumkan Keadaan Darurat Setelah Demo Gen Z Meluas
Alhamdulillah, Paket Bantuan dari Indonesia Akhirnya Tiba di Gaza
Sultan Banten Apresiasi dan Dukung Global Sumud Flotilla Tembus Blokade Israel
Bruce Hung: Taiwan Bangga Jadi Mitra Dagang Indonesia
Ribuan Massa Serukan Netanyahu sebagai Penjahat Perang di Markas PBB
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 5 November 2025 - 23:45 WIB

Zohran Mamdani: Wali Kota New York yang Ingin Tegakkan Hukum Internasional

Minggu, 26 Oktober 2025 - 17:18 WIB

Timor-Leste Resmi Jadi Anggota ke-11 ASEAN, Babak Baru Kerja Sama Kawasan

Jumat, 17 Oktober 2025 - 23:19 WIB

Polisi Malaysia Gerebek Sindikat Perdagangan Manusia, 49 WNI Disekap

Jumat, 17 Oktober 2025 - 23:02 WIB

Ricuh di Peru! Pemerintah Umumkan Keadaan Darurat Setelah Demo Gen Z Meluas

Selasa, 14 Oktober 2025 - 10:16 WIB

Alhamdulillah, Paket Bantuan dari Indonesia Akhirnya Tiba di Gaza

Berita Terbaru