Mercinews.com – Sekjen PBB Antonio Guterres memutuskan untuk memasukkan Israel dalam daftar hitam negara dan organisasi yang menyakiti anak-anak di zona-zona konflik. Dalam daftar hitam PBB itu ada kelompk garis keras seperti ISIS, al-Qaeda dan Boko Haram.
Guterres mengatakan keputusan pihaknya ini sudah disampaikan pada Atase bidang pertahanan Israel di Amerika Serikat Mayor Jenderal Hidai Zilberman. Menurut sebuah laporan yang dipublikasi surat kabar dari Israel, Yedioth Ahronoth, diwartakan Tel Aviv telah melakukan sejumlah upaya membujuk Guterres agar tidak mengambil keputusan ini.
Dengan keputusan ini, maka nama Israel akan muncul dalam daftar hitam PBB yang akan dipublikasi pada pekan depan dalam sebuah laporan yang dibagikan ke semua anggota Dewan Keamanan PBB. Diskusi perihal keputusan Guterres ini akan digelar pada 26 Juni 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Israeli Channel 13 pada Kamis malam, 6 Juni 2024, mengkonfirmasi upaya Tel Aviv untuk mencegah Guterres tidak berhasil, dan Sekjen PBB itu memutuskan untuk memproses kesimpulannya.
Sebelumnya pada bulan lalu, Yedioth Ahronoth dan media onlinenya Ynet mengungkap Tel Aviv waswas perihal langkah Guterres yang ingin memasukkan Israel ke dalam daftar hitam PBB setelah sebelumnya Guterres sering mengkritik Negeri Bintang Daud tersebut.
Sejumlah sumber mengklaim Sekjen PBB saat ini tidak suka dengan tindakan Israel dan dia tidak bisa dipengaruhi.
Israel mengutarakan kekhawatiran keputusan Guterres ini bisa mengarah pada sebuah embargo senjata pada Tel Aviv. Laporan tahunan yang ditulis oleh utusan khusus PBB untuk Children and Armed Conflict Virginia Gamba, mengungkap ada kenaikan insiden yang signifikan akibat perang Gaza yang meletup pada Oktober 2023.
Daftar hitam PBB di antaranya berisi Afghanistan, Kongo, Mali, Myanmar, Somalia, Sudan, Yaman, dan Suriah. Sedang organisasi garis keras di antaranya al-Qaeda, ISIS, al-Shabaab dan Boko Haram. Pada laporan berikutnya tidak akan secara gamblang ditulis Israel atau militer Israel, namun akan mengacu pada angkatan bersenjata Israel.
(m/c)
Sumber Berita : english.wafa.ps