Moskow, Mercinews.com – Rusia mengklaim sukses dalam melakukan peluncuran uji coba sebuah rudal balistik antarbenua (ICBM) yang canggih.
Uji coba ini dilakukan beberapa pekan setelah Moskow mengumumkan penangguhan partisipasi dalam pakta pengendalian senjata nuklir dengan Amerika Serikat (AS).
Seperti dilansir AFP, Rabu (12/4/2023), Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya menyebut peluncuran ICBM itu sukses digelar di lokasi uji coba Kapustin Yar pada Selasa (11/4) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Awak tempur berhasil meluncurkan sebuah rudal balistik antarbenua (ICBM) dari sistem rudal berbasis darat yang bersifat mobile,” sebut Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya.
Hulu ledak latih pada rudal itu mengenai target tiruan di lapangan pelatihan Sary-Shagan (terletak di Republik Kazakhstan) dengan presisi tertentu,” klaim Kementerian Pertahanan Rusia.
Meskipun Kementerian Pertahanan Rusia tidak menyebutkan secara spesifik jenis rudal yang digunakan dalam peluncuran tersebut, namun disebutkan bahwa uji coba itu bertujuan untuk ‘menguji peralatan tempur canggih dari rudal balistik antarbenua’.
Pada Februari lalu, Presiden Vladimir Putin menyebut ICBM jenis baru akan dikerahkan tahun ini, menyusul laporan AS yang menyebut persenjataan Moskow gagal dalam uji coba terbaru.
Rudal ICBM bernama Sarmat, atau disebut juga ‘Satan 2’ oleh analis Barat, itu diklaim mampu membawa banyak hulu ledak nuklir dan termasuk dalam rudal generasi baru Rusia yang diklaim ‘tak terkalahkan’ oleh Putin.
“Peluncuran ini memungkinkan untuk mengonfirmasi ketepatan desain sirkuit dan solusi teknis yang digunakan dalam pengembangan sistem rudal strategis baru,” sebut pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
Sejak mengirimkan pasukan militer Rusia ke Ukraina tahun lalu, Putin melontarkan rentetan peringatan terselubung soal dirinya bisa saja menggunakan senjata nuklir jika Moskow terancam.
Pada akhir Februari lalu, Putin menyatakan Rusia menangguhkan partisipasi dalam perjanjian New START, yang mengatur soal kesepakatan Moskow dan Washington untuk membatasi pasokan cadangan nuklir dan tunduk pada inspeksi bersama.
Sementara kurang dari tiga pekan lalu, Putin juga mengumumkan akan mengerahkan senjata nuklir taktis Rusia ke Belarusia, negara tetangga dan sekutu Moskow. Langkah itu berarti persenjataan nuklir Rusia dibawa semakin dekat dengan wilayah negara-negara anggota Uni Eropa dan aliansi NATO.
[m/c]