Mercinews.com – Rumah Sakit Nasional Pemerintah Latakia yang menanggani pasien korban gempa dan konflik di Latakia, Suriah, membutuhkan peralatan medis dan operasi portabel.
Hal ini disampaikan dalam kunjungan tim medis MER-C Indonesia ke Rumah Sakit Nasional Hamzah Alinoval, Latakia, Suriah.
Pihak rumah sakit menyatakan mereka minim peralatan operasi dan alat rontgen portabel untuk penanganan pasien di lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, korban luka-luka pasca-gempa sudah tertanggani dengan baik.
Selain itu, Rumah Sakit Latakia juga minim peralatan operasi, dari sembilan ruang operasi yang ada baru empat ruang operasi yang telah digunakan.
Lima ruang operasi lainnya masih kosong peralatan. Untuk itu, rumah sakit juga membutuhkan peralatan kelengkapan ruang operasi untuk menanggani pasien bedah dan ortopedi.
Tim MER-C didampingi Kedubes Republik Indonesia untuk Suriah mengunjungi lokasi terdampak gempa di Aleppo Suriah. Selain itu, MER-C juga memantau rumah sakit yang hancur karena gempa.
Selain mengunjungi lokasi rumah sakit yang sudah hancur karena gempa dan perang, MER-C juga menyambangi rumah sakit yang digunakan untuk merawat korban gempa. Dalam pertemuan ini, Tim MER-C menemui Bulan Sabit Surya untuk membicarakan bantuan jangka panjang.
Dari pantauan terkini, kondisi perlengkapan rumah sakit belum cukup memadai. Kepala Dinas Kesehatan Aleppo, Dokter Kiad Al Haj Taha berharap bantuan penunjang kesehatan akan segera datang.
Sebelumnya Tim medis Medical Emergency Rescue Comitte (MER-C) Indonesia menyerahkan peralatan medis patah tulang dan obat obatan ke Menteri Kesehatan Suriah di Damaskus, Selasa (28/2/2023). seperti dilansir Metro tv
Tim MERC Indonesia menyerahkan seperangkat alat medis dan obat-obatan untuk warga korban gempa, ke Menteri Kesehatan Suriah, Hassan Ghabbash, bertempat di kantor kementrian kesehatan Damaskus.
Menteri Kesehatan Suriah didampinggi wamenkes langsung memeriksa satu persatu bantuan yang diberikan Tim MER-C Indonesia dari peralatan patah tulang, bahan medis pakai operasi, baju personil kamar bedah hingga obat bius untuk operasi serta obat obatan untuk penyakit ISPA dan diare.
Tim MER-C Indonesia yang di pimpin oleh Dokter Wahyu Bimantoro menyatakan bahwa bantuan ini adalah bantuan awal untuk warga suriah yang terdampak gempa.
Menkes Suriah, Hassan Ghabbash menyatakan mereka sangat membutuhkan barang barang medis ortopedi dan anestesi ini bahkan menkes meminta agar dokter anestesi indonesia bisa lebih banyak membantu di Suriah karena suriah sendiri minim dokter anestesi.(M/c)