Kharkiv, Mercinews.com – Serangan rudal Rusia menghancurkan setengah menara televisi setinggi 240 meter di Kharkiv, Ukraina.
Serangan Rusia diduga adalah bagian dari upaya yang disengaja untuk membuat kota terbesar kedua di Ukraina tidak dapat dihuni, menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Rekaman video menunjukkan tiang utama menara televisi putus dan jatuh ke tanah di kota tersebut, setelah dihantam oleh serangan rudal dan drone selama berminggu-minggu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Zelensky mengatakan, dia memberi tahu Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden tentang serangan udara itu, saat mereka berbicara melalui telepon.
“Ini jelas merupakan niat Rusia untuk menjadikan kota ini tidak dapat dihuni,” katanya, dilansir dari Al Jazeera, Selasa, 23 April 2024.
Kota Kharkiv di timur laut memiliki populasi 1,3 juta jiwa dan terletak hanya 30 kilometer dari perbatasan Rusia, menjadikannya sasaran empuk rudal balistik dan senjata lainnya karena pertahanan udara Ukraina telah menyusut.
Fasilitas listrik Ukraina telah rusak parah sejak Rusia mulai menargetkan infrastruktur energi Ukraina, bulan lalu.
“Saat ini ada gangguan pada sinyal televisi digital,” kata Gubernur wilayah tersebut Oleh Syniehubov.
“Tidak ada korban jiwa karena pekerja di lokasi telah berlindung,” tambahnya.
Layanan Komunikasi Khusus Negara mengatakan, struktur menara telah rusak sebagian yang menurut jaksa disebabkan oleh serangan rudal jelajah Kh-59.
Dikatakan bahwa untuk sementara tidak ada sinyal televisi dan mereka berupaya memulihkannya, mendesak penduduk kota dan wilayah yang tidak memiliki sinyal televisi digital untuk menggunakan televisi kabel atau online atau radio.
Rusia pertama kali menyerang menara televisi Kharkiv beberapa kali pada awal Maret 2022, segera setelah Rusia melancarkan invasi besar-besaran. Sinyalnya terganggu saat itu.
Moskow baru-baru ini meningkatkan serangannya, sementara Ukraina kekurangan kemampuan pertahanan udara. Kharkiv dan wilayah sekitarnya mengalami serangan paling hebat.[]