Pasukan Ukraina: Kami Bisa Berakhir di Kantong Mayat, tidak ada lagi logistik dan amunisi

Selasa, 14 Maret 2023 - 02:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mercinews.com – Unit militer Ukraina semakin terdesak oleh pergerakan maju pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia di Artyomovsk (Bakhmut). Hal ini diakui oleh Denis Yaslavsky, komandan unit militer Ukraina yang bertugas di wilayah tersebut.

Yaroslavsky membeberkan situasi yang tak cuma sulit, namun juga sangat buruk bagi pasukannya. Serangan demi serangan besar pasukan militer Rusia membuat Yaroslavsky kesulitan menghadapinya.

Menurut Yaroslavsky, saat ini sudah tidak ada lagi logistik baik makanan, minuman, obat-obatan hingga amunisi.

Hal ini yang membuatnya putus asa, karena unit militer Rusia berhasil memotong jalur suplai. Ia bahkan meyakini jika Artyomovsk akan berakhir seperti kota Debaltseve, Republik Rakyat Donetsk (DPR), yang berhasil dicaplok Rusia pada 2015 silam.

Pada Januari hingga Februari 2015, Debaltseve menjadi pusat konfrontasi bersenjata di wilayah Donbass. Saat itu, pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU) terkepung oleh pasukan militer Rusia dan Milisi Rakyat Donetsk.

Kekurangan amunisi dan logistik, tentara Ukraina akhirnya menyerah dan berujung lepasnya Debaltseve. Hal ini yang menurut Yaroslavsky sama dengan yang dialaminya di Artyomovsk.

Baca Juga:  India siap membantu membangun perdamaian di Ukraina

Tanpa logistik, tidak ada rotasi atau pasokan amunisi. Musuh memahami hal ini dan mencoba, pertama-tama, memotong logistik,” ujar Yaroslavsky dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti.

“Kami memahami bahwa mungkin ada pengulangan Debaltseve. Situasi yang sama, ketika rute terputus dan penarikan pasukan yang ditargetkan dapat membahayakan seluruh konvoi,” katanya.

Lebih lanjut Yaroslavsky mengatakan, kontak tembak terjadi hampir di seluruh jalur menuju Artyomovsk. Realita ini yang dianggap Yaroslavsky semakin membuat mental pasukannya jatuh.

Baca Juga:  Israel Kepung 3 Rumah Sakit di Gaza dan Mengebom kembali RS Al-Shifa

“Sulit untuk menjaga setiap rumah. Bahaya khusus adalah lajur dari apa yang disebut operasi ketel uap tidak lebih dari empat kilometer,” kata Yaroslavsky melanjutkan

Sehari sebelumnya, Juru Bicara Milisi Rakyat Luhansk, Letnan Kolonel Andrey Marochko, mengatakan bahwa pasukan penyerang Rusia telah mengambil posisi yang menguntungkan di zona industri Artemovsk.

“Ini memungkinkan Anda untuk mengendalikan pergerakan musuh dan menciptakan batu loncatan untuk kemajuan tentara lebih lanjut,” ucap Marochko.

(m/c)

Berita Terkait

Markas Pasukan UNIFIL Lebanon Diserang Israel, 2 Personel Terluka
MER-C Serahkan Bantuan Panel Surya dan Alkes untuk RS Indonesia Di Gaza
Satu Tahun Agresi Brutal Israel di Gaza Palestina, 41.870 Orang Meninggal Dunia
Israel Terus Serang Lebanon, Jumlah Korban Tewas di Beirut 2.000 Lebih
Satelit menunjukkan kerusakan di pangkalan udara Israel setelah serangan rudal Iran
Tentara Lebanon Pilih Mundur Ogah Bantu Hizbullah saat Invasi Darat Israel
Komandan Pasukan Quds IRGC Iran juga tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon
Iran mungkin akan kirim pasukan ke Lebanon, setelah pembunuhan pemimpin Hizbullah

Berita Terkait

Jumat, 11 Oktober 2024 - 16:19 WIB

Markas Pasukan UNIFIL Lebanon Diserang Israel, 2 Personel Terluka

Rabu, 9 Oktober 2024 - 18:00 WIB

MER-C Serahkan Bantuan Panel Surya dan Alkes untuk RS Indonesia Di Gaza

Senin, 7 Oktober 2024 - 12:51 WIB

Satu Tahun Agresi Brutal Israel di Gaza Palestina, 41.870 Orang Meninggal Dunia

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 21:30 WIB

Israel Terus Serang Lebanon, Jumlah Korban Tewas di Beirut 2.000 Lebih

Kamis, 3 Oktober 2024 - 14:18 WIB

Satelit menunjukkan kerusakan di pangkalan udara Israel setelah serangan rudal Iran

Berita Terbaru

Foto: REUTERS/Hamad I Mohammed)

Olahraga

Hasil Bahrain Vs Indonesia: Skor Imbang 2-2, Gol Menit Akhir

Jumat, 11 Okt 2024 - 01:19 WIB