Makin Meningkat Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Jumat, 26 April 2024 - 15:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, Mercinews.com – Unjuk rasa yang menyatakan dukungan Palestina meningkat di beberapa kampus bergengsi di Amerika Serikat.

Salah satu dukungan tersebut disuarakan di Universitas Southern California pada 24 April 2024. Namun, terjadi ketegangan dalam gerakan tersebut antara mahasiswa dan polisi yang berakhir pada penahanan terhadap 20 orang.

Gerakan ini sudah dimulai di Universitas Columbia, New York yang berujung pada puluhan orang dtahan. Penangkapan dilakukan setelah otoritas universitas memanggil polisi untuk memadamkan demonstrasi yang, menurut kelompok Yahudi, mengancam dan anti-semit. Para pengunjuk rasa terus bertahan dengan berkemah di Universitas Columbia untuk mendukung Palestina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketua DPR AS, Mike Johnson menyatakan Garda Nasional perlu dilibatkan untuk menangani demonstran karena menyasar pelajar Yahudi di AS, termasuk Presiden Joe Biden. Namun, Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre mengatakan bahwa Biden mendukung kebebasan berpendapat.

Baca Juga:  Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara Satu-satunya Harapan, Kondisi Gaza Mencekam

Di sisi lain, para demonstran, termasuk sejumlah mahasiswa Yahudi menyangkal adanya anti-semitisme. Namun, para pendukung pro-Israel dan pihak lain yang khawatir dengan keamanan kampus menunjuk pada insiden anti-semit dan berpendapat bahwa kampus mendorong intimidasi dan ujaran kebencian.

Gerakan di Universitas Southern California untuk mendukung Palestina meneriakkan “Palestina merdeka” dan slogan kontroversial “Dari sungai hingga laut, Palestina akan merdeka”.

Salah satu mahasiswa biologi Yaseen El-Magharbe berkata, “Kami semua hanya mencoba untuk mengadvokasi saudara-saudari kami di Palestina yang saat ini tidak mempunyai suara”.

Gerakan ini juga dilakukan oleh kampus lain, yaitu Yale, MIT, UC Berkeley, Universitas Michigan, California State Polytechnic University, dan Brown. Bahkan, Universitas Harvard juga mendirikan perkemahan sebagai aksi untuk mendukung Palestina.

Baca Juga:  Rusia Tembak Jatuh Roket Jarak Jauh AS untuk Ukraina

Alasan Gerakan Mahasiswa Mendukung Palestina

Dikutip dari laman indiatimes, para mahasiswa di kampus bergengsi melakukan protes untuk gencatan senjata permanen di Gaza, penghentian bantuan militer AS ke Israel, serta divestasi universitas dari perusahaan yang memasok senjata dan mendapatkan keuntungan dari konflik.

Gerakan ini juga menuntut amnesti untuk mahasiswa dan fakultas yang menghadapi tindakan disipliner atau pemecatan karena partisipasi mereka dalam aksi dukungan terhadap Palestina. Selain itu, gerakan dukungan Palestina ini juga untuk memberikan tekanan terhadap pemerintahan Barat dari kampus-kampus.

Kampus bergengsi tersebut menjadi tempat yang layak untuk menyuarakan dukungan kuat terhadap Palestina. Sebab, kampus kerap dianggap sebagai kelompok kecil dari masyarakat yang lebih luas. Saat ini, kampus sering memimpin dialog yang mendalam dan rumit tentang konflik internasional, hak asasi manusia, dan dampak pendidikan terhadap kesadaran politik, termasuk genosida di Gaza, Palestina.

Baca Juga:  Putin Siap untuk Melakukan Gencatan Senjata Pada Perang, Rusia dan Ukraina

Dilansir dari laman spectator.co.uk, sebagian besar orang yang mendukung Palestina memiliki alasan utama karena Israel melakukan genosida dan sengaja menargetkan orang tidak bersalah. Mereka mereferensikan video di media sosial yang menunjukkan adegan mengerikan di Gaza sering tertuju kepada anak-anak.

Bahkan, beberapa orang tidak terima ketika serangan Hamas dibenarkan karena Israel telah membuat Palestina menderita selama beberapa generasi. Atas dasar tersebut, banyak aksi atau gerakan dukungan Palestina, salah satunya melalui kampus. []

Berita Terkait

Kecelakaan Pesawat Jeju Air, Tragedi Penerbangan Terburuk Korea Selatan Sejak 1997
Presiden Suriah Bashar al-Assad dan keluarganya berada di Moskow
Presiden Kabur, Militer Suriah Umumkan Rezim Bashar Al Assad Berakhir
MER-C Hadiri Global Meeting EMT WHO 2024 di Abu Dhabi
Pemimpin negara-negara Barat mulai ucap selamat atas kemenangan Trump di Pilpres AS
Donald Trump Diprediksi Menang Telak Pilpres Amerika 2024
Ini Hasil Polling Terbaru Kamala Harris Vs Donald Trump Jelang Pilpres AS
Israel Serang Iran, Terdengar Ledakan di Kota Teheran

Berita Terkait

Senin, 30 Desember 2024 - 10:39 WIB

Kecelakaan Pesawat Jeju Air, Tragedi Penerbangan Terburuk Korea Selatan Sejak 1997

Minggu, 8 Desember 2024 - 20:35 WIB

Presiden Kabur, Militer Suriah Umumkan Rezim Bashar Al Assad Berakhir

Kamis, 14 November 2024 - 18:43 WIB

MER-C Hadiri Global Meeting EMT WHO 2024 di Abu Dhabi

Rabu, 6 November 2024 - 17:08 WIB

Pemimpin negara-negara Barat mulai ucap selamat atas kemenangan Trump di Pilpres AS

Rabu, 6 November 2024 - 15:38 WIB

Donald Trump Diprediksi Menang Telak Pilpres Amerika 2024

Berita Terbaru

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto dalam konferensi pers di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu (4/12/2024). ANTARA/HO-PDIP/pri.

Hukum

KPK Resmi Tetapkan Hasto dan Advokat PDIP Jadi Tersangka

Selasa, 24 Des 2024 - 19:15 WIB