Yerevan, Mercinews.com – Armenia memulai latihan militer gabungan dengan Amerika Serikat pada hari senin 15 juli yang mencerminkan upaya pemimpin negara tersebut untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan Amerika Serikat dan sekutu Barat lainnya ketika hubungan negara tersebut dengan sekutu lamanya, Rusia, memburuk.
Menurut Menteri Pertahanan Armenia Suren Papikyan, latihan militer Mitra Elang bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas unit-unit yang berpartisipasi dalam misi penjaga perdamaian internasional.
Mereka melibatkan pasukan penjaga perdamaian Armenia, personel Angkatan Darat AS di Eropa dan Afrika, serta anggota Garda Nasional Kansas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Latihan ini dimulai 15 juli akan berlangsung hingga 24 Juli 2024 di Armenia.
Rusia telah menjadi mitra ekonomi dan sekutu utama Armenia sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991. Ada juga pangkalan militer Rusia di Armenia.
Namun, hubungan Armenia dengan Rusia menjadi semakin tegang akhir-akhir ini setelah pengambilalihan wilayah Karabakh oleh militer Azerbaijan, yang mengakhiri tiga dekade kekuasaan separatis di sana oleh etnis Armenia.
Pihak berwenang Armenia menuduh pasukan penjaga perdamaian Rusia, yang dikerahkan ke Nagorno-Karabakh setelah pertempuran sebelumnya pada tahun 2020, gagal menghentikan kemajuan Azerbaijan. Moskow menolak tuduhan tersebut, dengan mengatakan pasukannya tidak memiliki mandat untuk campur tangan.
Rusia berusaha menjaga hubungan dekat dengan Armenia dan pada saat yang sama dengan Azerbaijan dan sekutu utamanya Turki, mitra ekonomi utama Moskow di bawah sanksi Barat.
Kremlin telah berulang kali menyatakan kemarahannya atas upaya Perdana Menteri Nikol Pashinyan untuk memperdalam hubungan dengan Barat dan menjauhkan Armenia dari aliansi yang didominasi Moskow. Rusia sangat tidak senang dengan keputusan Armenia untuk bergabung dengan Pengadilan Kriminal Internasional, yang tahun lalu mendakwa Vladimir Putin atas tuduhan kejahatan perang terkait perang di Ukraina.
Ketika hubungan dengan Rusia memburuk, Armenia membekukan partisipasinya dalam Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), membatalkan partisipasinya dalam latihan militer bersama, dan menolak pertemuan puncak blok tersebut.
Pada bulan September 2023, Armenia menjadi tuan rumah latihan Mitra Elang yang pertama, yang menimbulkan kekhawatiran di Moskow, di mana para pejabat menyebut tindakan tersebut “tidak bersahabat.”
(m/c)