Mercinews.com – Operasi militer Israel skala penuh di Lebanon berarti awal dari “perang pemusnahan.” Hal ini diumumkan misi Iran ke PBB pada Jumat, 28 Juni 2024.
“Meskipun Iran menganggap propaganda rezim Zionis untuk menyerang Lebanon sebagai sarana perang psikologis, namun jika Israel melancarkan agresi militer skala penuh, hal ini akan menyebabkan perang pemusnahan,” kata Misi Tetap Iran untuk X dalam sebuah pernyataan.
Mereka juga menekankan bahwa segala opsi mungkin dilakukan, termasuk keterlibatan penuh dari front perlawanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelumnya, pada 25 Juni, Penasihat Perdana Menteri Israel Dmitry Gendelman mengatakan kepada Izvestia bahwa penyelesaian konflik menjadi rumit karena Israel dan gerakan Hizbullah Lebanon yang berbasis di Lebanon tidak melakukan negosiasi langsung.
Pada tanggal 24 Juni, dilaporkan bahwa Kementerian Luar Negeri Kuwait meminta warganya untuk mengungsi dari Lebanon karena situasi yang memburuk di negara tersebut. Selain itu, sehari sebelumnya, otoritas Kanada mengirimkan militer untuk mengevakuasi 45 ribu warganya dari Lebanon.
Pada tanggal 22 Juni, media melaporkan bahwa Amerika Serikat akan siap mendukung Israel jika terjadi perang dengan Hizbullah. CNN juga mencatat bahwa Gedung Putih mengkhawatirkan kemampuan Hizbullah untuk menembus pertahanan udara Israel, termasuk “sistem pertahanan rudal Iron Dome yang dibanggakan.”
Sebelumnya, pada tanggal 18 Juni, layanan pers IDF melaporkan bahwa Israel telah menyetujui rencana operasional serangan di Lebanon, dan keputusan telah dibuat untuk terus meningkatkan kesiapan tempur pasukan.
(m/c)