Mercinews.com – Serangan udara di Rafah dipandang sebagai awal dari serangan darat Israel.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan “aura ketakutan yang nyata” di antara para pengungsi Palestina yang memadati wilayah Rafah di Gaza selatan di tengah serangan udara Israel dan janji-janji para pejabat di Israel bahwa invasi akan segera terjadi.
“Serangan udara di Rafah telah meningkatkan kekhawatiran akan peningkatan eskalasi di wilayah paling selatan Gaza, yang telah menampung lebih dari setengah populasi Gaza,” kata Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB dalam penilaian terbaru mengenai kondisi di wilayah yang dilanda perang tersebut dilansir Al Jazeera, Selasa (23/4/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seorang pejabat senior UNRWA menekankan pentingnya memberikan jalan yang aman bagi warga sipil untuk pindah dari Rafah sebelum invasi darat oleh pasukan Israel dimulai.
Diperkirakan 1,4 juta warga Palestina telah melarikan diri ke Rafah – sebuah wilayah seluas 64 km persegi (25 mil persegi) – dengan harapan mendapatkan keselamatan dari serangan Israel yang telah menghancurkan wilayah utara, tengah dan selatan Gaza selama enam bulan terakhir.
Pemerintah negara-negara asing termasuk sekutu setia Israel, AS, dan lembaga-lembaga bantuan internasional, memperingatkan akan adanya bencana kemanusiaan jika pasukan Israel terus melanjutkan rencana mereka untuk melancarkan invasi darat ke wilayah Rafah.[]