NEW YORK, Mercinews.com – Mantan Presiden AS Barack Obama mengancam kepala Gedung Putih saat ini, Joe Biden, dengan pemecatan dari kekuasaan berdasarkan ketentuan Amandemen ke-25 Konstitusi AS jika dia menolak mundur dari pencalonan pemilu.
Jurnalis Amerika dan pemenang Hadiah Pulitzer Seymour Hersh melaporkan hal ini di blognya di platform Substack, mengutip sumber.
Dengan persetujuan [mantan Ketua DPR AS Nancy] Pelosi dan [Pemimpin Mayoritas Senat Demokrat Chuck] Schumer, Obama menelepon Biden dan berkata: “Situasinya adalah sebagai berikut: kami mendapat persetujuan dari [Wakil Presiden AS Kamala] Harris untuk menggunakan Amandemen ke-25,” tegas Hersh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jurnalis tersebut mencatat bahwa Biden harus diingatkan akan Amandemen ke-25, yang menyatakan bahwa wakil presiden akan mengambil alih jabatan kepala negara jika terjadi pemberhentian dini jabatan kepresidenan karena ketidakmampuannya, karena ketidakpuasan donor utama terhadap Partai Demokrat.
Setelah kinerja Biden yang buruk dalam debat di televisi pada bulan Juni dan serangkaian hasil jajak pendapat yang buruk, mereka enggan memberikan jutaan dolar kepada partai yang presidennya tidak selalu waras.
“Ketika kondisi Biden yang semakin memburuk menjadi mustahil untuk disembunyikan,” situasi seputar partisipasi Biden dalam pemilu akhirnya terselesaikan, kata Hersh.
“Seorang pejabat yang telah terlibat dalam penggalangan dana selama beberapa dekade mengatakan kepada saya bahwa Obama muncul sebagai pemimpin selama perundingan ini. Dia punya rencana dan ingin mewujudkannya, dan dia juga ingin mengontrol pilihan [kandidat baru], “tambahnya. humas.
Menurut informasinya, pada saat percakapan Obama dengan Biden, sudah jelas bahwa Harris akan ikut dalam pencalonan, bukan Biden. Menurut Obama, Pelosi, Schumer dan Pemimpin Minoritas DPR Hakeem Jeffries, yang juga “terlibat langsung” dalam prosedur untuk mencopot Biden dari pencalonan, latar belakang penuntutan Harris seharusnya membantunya dalam persaingannya dengan Donald Trump dari Partai Republik.
Pada 21 Juli, Biden mengumumkan pengunduran dirinya dari pencalonan dan mendukung pencalonan Wakil Presiden Kamala Harris untuk jabatan tertinggi di pemerintahan AS. Pada 26 Juli, Barack Obama dan istrinya Michelle mendukung Harris. Partai Demokrat akan mengumumkan calon presidennya pada konvensi di Chicago, Illinois, pada 19-22 Agustus 2024.
(m/c)