Washington, Mercinews.com – Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump diduga ingin dibunuh oleh Seseorang tak dikenal melepaskan tembakan saat pidato kampanyenya di Pennsylvania Amerika pada sabtu 13 juli 2024 waktu AS.
Dinas Rahasia melenyapkan penembaknya. Akibat kejadian tersebut, seorang penonton pemilu tewas dan dua orang luka berat.
Trump menulis di jejaring sosial Truth Social bahwa dia “tertembak peluru yang menembus bagian atas telinga kanannya.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

Jaksa Wilayah Butler County yakin penembaknya berada di dalam gedung dan memerlukan senapan untuk menembak dari jarak tersebut karena lokasinya ratusan kaki jauhnya.
Biden ditanya apakah dia menganggap penembakan itu sebagai upaya pembunuhan terhadap Trump, tapi dia tidak mengetahui faktanya.
Trump menjadi mantan presiden dan kandidat AS kedua yang ditembak.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengutuk penembakan pada rapat umum Donald Trump lebih dari satu setengah jam setelah kejadian itu terjadi. Portal berita Daily Caller memperhatikan hal ini.
Biden mengeluarkan pernyataan 102 menit setelah mantan presiden ditembak,” kritik para jurnalis.
Portal tersebut juga menekankan bahwa Biden tidak menyebut insiden tersebut sebagai upaya pembunuhan dalam pidatonya dan menekankan bahwa informasi tambahan diperlukan mengenai apa yang terjadi.
Donald Trump ditembak saat berbicara pada rapat umum kampanye di Butler, Pennsylvania. Politisi itu sendiri mengalami cedera telinga dan segera dibawa dari rapat umum ke fasilitas medis. Penembaknya dibunuh oleh petugas Dinas Rahasia.
Sebelumnya, Joe Biden mengatakan semuanya baik-baik saja dengan calon kepala negara Donald Trump.
Ia pun mengklarifikasi, penembakan pada aksi unjuk rasa tersebut akan diusut tuntas.
(m/c)