Burnout Nakes Kian Mengkhawatirkan, Hadi Filino: Mereka Bukan Mesin

Selasa, 22 Juli 2025 - 16:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hadi Filino Gunarto (Foto: istimewa)

Hadi Filino Gunarto (Foto: istimewa)

“Langkah kecil, tapi penting. Ini cara memanusiakan mereka. Nakes bukan mesin yang bisa terus bekerja tanpa jeda.”

JAKARTA, MERCINEWS.COM – Burnout tenaga kesehatan (nakes) atau kelelahan ekstrem pada tenaga kesehatan kini menjadi perhatian serius dalam dunia layanan kesehatan di Indonesia. Pemerhati kesehatan Hadi Filino Gunarto menegaskan bahwa kondisi ini bukan hanya soal kelelahan fisik, tetapi juga krisis mental dan emosional yang berisiko terhadap keselamatan pasien.

Burnout nakes bukan sekadar lelah. Ini alarm serius. Mereka yang merawat juga harus dirawat. Jangan biarkan mereka hanya jadi mesin,” ujar Hadi, dalam keterangan tertulis, Selasa (22/7/2025).

Hadi menggambarkan beratnya tekanan kerja yang dialami nakes, khususnya di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Situasi darurat dengan puluhan pasien keracunan atau korban kecelakaan yang datang bersamaan memaksa tenaga medis bekerja nyaris tanpa jeda.

“Dalam tujuh jam nonstop, mereka dituntut sigap tanpa celah kesalahan. Ini kondisi yang sangat menguras fisik dan mental,” jelas Pengurus Yayasan Komunikasi Literasi Kesehatan Masyarakat yang pernaha menjadi mantan CEO PT Pindad Medika Utama itu.

Hadi juga menyoroti hasil riset WHO dan studi di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo yang menyebut burnout meningkatkan risiko kesalahan medis. Beban kerja berlebih, minimnya waktu istirahat, dan kurangnya dukungan sosial menjadi faktor pemicu utama.

Baca Juga:  Ini Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Menurut Hadi, solusi sederhana seperti menjaga work-life balance dapat membantu menekan tingkat burnout. Di rumah sakit yang pernah ia pimpin, kegiatan seperti olahraga bersama, pengajian, dan berkumpul santai di kantin dilakukan rutin untuk menjaga kesehatan mental staf.

“Langkah kecil, tapi penting. Ini cara memanusiakan mereka. Nakes bukan mesin yang bisa terus bekerja tanpa jeda,” tegas Hadi.

Laporan Kemenkes

Namun, ia menyayangkan masih banyak rumah sakit yang belum memiliki sistem pendukung kesehatan mental bagi tenaga medis. Laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 2023 mencatat lebih dari 35 persen nakes mengalami tekanan psikologis selama dan pasca-pandemi. Perawat muda dan tenaga kontrak menjadi kelompok paling rentan.

Baca Juga:  Rakyat Suriah Menantikan Bantuan Rakyat Indonesia

Hadi menekankan pentingnya kepemimpinan transformasional di rumah sakit, yaitu pemimpin yang peka, empatik, dan mampu mendeteksi kelelahan di timnya.

“Pemimpin yang hanya fokus pada target akan memperburuk keadaan. Pemimpin yang mendengarkan dan menguatkan justru bisa menurunkan burnout secara signifikan,” tambahnya.

Ia mengingatkan bahwa ketahanan sistem kesehatan bergantung pada kesejahteraan manusia yang menjalankannya.

“Bukan soal insentif atau promosi saja, tapi perhatian tulus. Karena kekuatan sistem kesehatan ada pada manusia yang cukup kuat untuk terus peduli,” pungkasnya.(red)

Berita Terkait

Mahasiswa Riau di Jakarta Ajak Hormati Proses Hukum Pasca OTT KPK
Eksekusi Tanah di Menteng Batal, Surat Kuasa Hukum Termohon Jadi Sorotan
Gelar Pahlawan Nasional Soeharto Dinilai Langkah Rekonsiliasi dan Penghormatan Sejarah
Gedung Kemenham Resmi Bernama K.H. Abdurrahman Wahid, Natalius Pigai: Wujud Penghormatan bagi Pejuang HAM
Dugaan Bullying Mengemuka di Balik Tragedi Ledakan SMAN 72 Jakarta 
Kemenkum RI dan CISAC Jajaki Kerja Sama Perkuat Ekosistem Musik dan Digital
Pers Indonesia dan Perjuangan Palestina: Dari Solidaritas hingga Narasi Kemanusiaan
Djuyamto Mohon Keadilan Berdasarkan Ketuhanan, Bukan Tekanan Publik

Berita Terkait

Sabtu, 15 November 2025 - 22:45 WIB

Mahasiswa Riau di Jakarta Ajak Hormati Proses Hukum Pasca OTT KPK

Rabu, 12 November 2025 - 17:35 WIB

Eksekusi Tanah di Menteng Batal, Surat Kuasa Hukum Termohon Jadi Sorotan

Senin, 10 November 2025 - 22:14 WIB

Gelar Pahlawan Nasional Soeharto Dinilai Langkah Rekonsiliasi dan Penghormatan Sejarah

Senin, 10 November 2025 - 21:55 WIB

Gedung Kemenham Resmi Bernama K.H. Abdurrahman Wahid, Natalius Pigai: Wujud Penghormatan bagi Pejuang HAM

Minggu, 9 November 2025 - 11:14 WIB

Dugaan Bullying Mengemuka di Balik Tragedi Ledakan SMAN 72 Jakarta 

Berita Terbaru

Dr. M. Harry Mulya Zein.(Foto: Mercinews.com)

Opini

Putusan MK, Ingatkan Polri Gunakan Manajemen Talenta

Minggu, 16 Nov 2025 - 13:20 WIB