Akun kampanye Donald Trump diretas dari luar negeri

Minggu, 11 Agustus 2024 - 19:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

FOTO: AI DIHASILKAN

FOTO: AI DIHASILKAN

Washington, Mercinews.com – Beberapa jaringan internet internal calon presiden AS Donald Trump diretas dari luar negeri, kata kantor pusat kampanye.

Publikasi tersebut mencatat bahwa surat kabar pertama yang melaporkan peretasan tersebut adalah Politico, yang menerima email berisi dokumen dari markas kampanye.

“Dokumen-dokumen ini diperoleh secara ilegal dari sumber-sumber asing yang memusuhi Amerika Serikat untuk mengganggu pemilu 2024 dan mengacaukan seluruh proses demokrasi kita,” kata juru bicara kampanye Trump Stephen Chung kepada The Hill.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut informasi yang dipublikasikan di media Amerika, termasuk surat kabar Politico, dua minggu lalu tim kampanye Trump mulai menerima email dari “Robert” tertentu, yang berisi dokumen bocor terkait aktivitas kandidat. Chung mengklaim bahwa dokumen-dokumen tersebut diperoleh secara ilegal dari sumber asing yang memusuhi Amerika Serikat.

Baca Juga:  AS telah menarik semua pasukannya dari Niger berakhir hari ini

Tujuan penyerangan ini, kata dia, adalah untuk ikut campur dalam pemilu 2024 dan mengganggu stabilitas proses demokrasi di Tanah Air.

Menariknya, tim kampanye Trump mengutip laporan Microsoft yang dirilis pada tanggal 9 Agustus yang mengatakan bahwa peretas Iran mengirim email phishing ke pejabat senior kampanye presiden pada bulan Juni.

Baca Juga:  Yahya Sinwar terpilih sebagai pemimpin Hamas yang baru

Namun, Microsoft sendiri tidak merinci kampanye siapa yang menjadi target serangan tersebut.

Menurut Politico, kebocoran korespondensi kampanye internal pertama terjadi pada 22 Juli, dan di antara kebocoran tersebut bahkan terdapat dokumen internal setebal 271 halaman tentang Senator Ohio J.D. Vance, yang dipilih oleh Trump sebagai calon wakil presidennya.

Hal ini menggarisbawahi betapa seriusnya ancaman terhadap kampanye pemilu ketika semua informasi mengenai tokoh-tokoh penting tersedia bagi pihak luar.

Identitas pengirim, yang mengatakan kepada Politico “tidak peduli” dari mana dia mendapatkan dokumen tersebut, juga menimbulkan pertanyaan.

Baca Juga:  Jet tempur Su-27 Rusia mencegat pesawat mata-mata Inggris di Laut Hitam

Identitas pengirim, yang mengatakan kepada Politico “tidak peduli” dari mana dia mendapatkan dokumen tersebut, juga menimbulkan pertanyaan.

Perlu dicatat bahwa serangan peretas terhadap markas pemilu bukanlah hal baru di Amerika Serikat. Pada tahun 2016, menjelang pemilihan presiden, dokumen internal dan korespondensi pejabat tinggi Partai Demokrat bocor, yang menimbulkan kegaduhan besar dan tuduhan adanya campur tangan asing.

Masalah keamanan siber kini menjadi lebih mendesak dibandingkan sebelumnya, dan situasi ini semakin menegaskan perlunya tindakan yang lebih ketat untuk melindungi informasi menjelang pemilu.

(m/c)

Berita Terkait

RS Indonesia kembali Dikepung, MER-C Desak Israel Hentikan Serangan dan Buka Blokade
Vaksinasi Terhambat Blokade, Wabah Polio Kembali Ancam Jalur Gaza
Gaza Utara Kembali Diserang, 15 Korban Syahid Dievakuasi di RS Indonesia
Ukraina Terima Gencatan Senjata 30 hari dengan Rusia
Pasukan Rusia Tangkap 430 Tentara Ukraina di Kursk
Houthi akan melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel
Gencatan senjata Gaza selesai, AS jalin dialog langsung dengan Hamas
Paus Fransiskus Tulis Surat di Tengah Sakit, Titip Pesan Damai ke Palestina

Berita Terkait

Senin, 19 Mei 2025 - 14:25 WIB

RS Indonesia kembali Dikepung, MER-C Desak Israel Hentikan Serangan dan Buka Blokade

Jumat, 2 Mei 2025 - 10:02 WIB

Vaksinasi Terhambat Blokade, Wabah Polio Kembali Ancam Jalur Gaza

Jumat, 21 Maret 2025 - 14:59 WIB

Gaza Utara Kembali Diserang, 15 Korban Syahid Dievakuasi di RS Indonesia

Kamis, 13 Maret 2025 - 07:41 WIB

Ukraina Terima Gencatan Senjata 30 hari dengan Rusia

Kamis, 13 Maret 2025 - 07:20 WIB

Pasukan Rusia Tangkap 430 Tentara Ukraina di Kursk

Berita Terbaru