Warga Palestina Mulai Kosongkan Rafah

Jumat, 10 Mei 2024 - 13:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mercinews.com – Warga Palestina mulai meninggalkan tenda-tenda pengungsian di Rafah dalam jumlah besar selama tiga hari terakhir, seiring dengan ancaman serangan besar dari Israel.

Beberapa kamp besar yang menampung para pengungsi Palestina, termasuk kamp utama di pusat Rafah yang menampung ribuan tenda, secara signifikan berkurang pada Selasa (7/5) hingga Rabu (8/5).

Dikutip dari CNN, beberapa kamp di Rafah mengalami penurunan jumlah populasi sejak awal pekan ini, tetapi sebagian besar kamp teridentifikasi mengalami penurunan terbesar sejak Selasa pekan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Beberapa kamp tenda tersebut berada di sekolah-sekolah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sementara kamp lainnya berada di lapangan terbuka atau di sepanjang jalan raya selama berbulan-bulan

Baca Juga:  Turki mengutuk pembunuhan kepala politbiro Hamas Ismail Haniyeh

Kini, sejumlah besar orang yang tinggal di kamp tersebut telah mengungsi. Namun, masih banyak yang tetap tinggal di kamp-kamp tersebut meskipun militer Israel (IDF) telah memerintahkan mereka untuk pergi.

Pada Kamis (9/5), seorang juru bicara badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), mengatakan bahwa mereka memperkirakan 80 ribu pengungsi telah melarikan diri dari kota Gaza selatan, tetapi mencatat bahwa situasinya sangat dinamis.

Sementara itu, militer Israel memperkirakan sekitar 150 ribu orang telah meninggalkan daerah Rafah timur setelah diperintahkan untuk mengungsi pada awal pekan ini.

Baca Juga:  Terobos Lampu Merah Menteri Garis Keras Israel Celaka dan dilarikan Ke RS

Rafah telah menjadi fokus utama perang Israel di Gaza dalam beberapa waktu terakhir, karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi tekanan yang semakin besar dari sayap ekstrem koalisinya untuk meluncurkan operasi darat skala penuh di kota tersebut untuk menumpas Hamas.

Sementara koalisi yang lebih moderat mendesaknya untuk memprioritaskan kesepakatan gencatan senjata demi keselamatan para sandera.

Di sisi lain, tekanan internasional semakin mendesak Israel tidak menyerang kota yang padat penduduknya itu.

Pasalnya, selama hampir tujuh bulan perang, lebih dari 1 juta warga Palestina telah berlindung di Rafah. Hamas juga diyakini telah berkumpul kembali di daerah tersebut, setelah Israel menghancurkan sebagian besar wilayah utara Jalur Gaza.

Baca Juga:  Dua Warga Palestina Meninggal terkena tembakan tentara Israel di Tepi Barat

Di tengah serangan membabi buta Israel di Rafah, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengirimkan kejutan ke seluruh AS dan Israel, ketika ia memperingatkan bahwa Washington akan menghentikan beberapa pengiriman senjata Amerika jika Netanyahu memerintahkan invasi besar-besaran ke Rafah.

Militer Israel mulai melakukan operasi darat pada Selasa, setelah merebut sisi Gaza dari penyeberangan perbatasan Rafah. Operasi yang saat ini telah berlangsung sebagian besar difokuskan di bagian paling timur Rafah, tak sampai dua kilometer jaraknya dari kamp terdekat.

Invasi juga dilakukan di tengah negosiasi gencatan senjata yang tengah berlangsung di ibu kota Kairo, Mesir.

Berita Terkait

Gaza Utara Kembali Diserang, 15 Korban Syahid Dievakuasi di RS Indonesia
Ukraina Terima Gencatan Senjata 30 hari dengan Rusia
Pasukan Rusia Tangkap 430 Tentara Ukraina di Kursk
Houthi akan melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel
Gencatan senjata Gaza selesai, AS jalin dialog langsung dengan Hamas
Paus Fransiskus Tulis Surat di Tengah Sakit, Titip Pesan Damai ke Palestina
Zelensky terpilih, Putin menang hasil utama pertemuan di Gedung Putih
Pesawat Presiden Ukraina Zelenskyy mendarat di Inggris setelah berselisih dengan Trump

Berita Terkait

Jumat, 21 Maret 2025 - 14:59 WIB

Gaza Utara Kembali Diserang, 15 Korban Syahid Dievakuasi di RS Indonesia

Kamis, 13 Maret 2025 - 07:41 WIB

Ukraina Terima Gencatan Senjata 30 hari dengan Rusia

Kamis, 13 Maret 2025 - 07:20 WIB

Pasukan Rusia Tangkap 430 Tentara Ukraina di Kursk

Rabu, 12 Maret 2025 - 05:56 WIB

Houthi akan melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel

Kamis, 6 Maret 2025 - 16:23 WIB

Gencatan senjata Gaza selesai, AS jalin dialog langsung dengan Hamas

Berita Terbaru

Foto: Remaja berinisial NZ (17) Pelaku pembunuhan sadis terhadap seorang santri, Anis Maula

Hukum

Pelaku Pembunuh Santri di Pidie Jaya ditangkap

Senin, 14 Apr 2025 - 14:08 WIB