New York, Mercinews.com – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menambahkan militer keamanan Israel ke daftar pihak yang melakukan pelanggaran berat berdampak pada anak-anak dalam situasi konflik bersenjata.
“Pada 2023, kekerasan terhadap anak-anak dalam konflik bersenjata mencapai tingkat ekstrem dengan peningkatan pelanggaran berat yang mengejutkan sebesar 21 persen,” tulis laporan yang belum dirilis berisi data tahun 2023, dikutip dari Anadolu Agency, Rabu, 12 Juni 2024.
Meningkatnya insiden kematian dan cedera anak-anak sebesar 35 persen, laporan tersebut menyatakan PBB memverifikasi 32.990 pelanggaran berat, di antaranya 30.705 dilakukan tahun 2023 serta 2.285 dilakukan lebih awal dan baru terverifikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Laporan tahun 2023 mencatat 5.301 anak terbunuh, 6.348 anak terluka, 8.655 anak direkrut ke dalam kelompok bersenjata, 5.205 anak tidak diberi akses terhadap bantuan kemanusiaan, 2.491 anak ditahan karena memiliki hubungan dengan kelompok bersenjata, dan 4.356 anak diculik.
Mengingat perkembangan terkini di Gaza, pelanggaran berat terhadap anak-anak di Israel dan wilayah pendudukan Palestina telah meningkat sebesar 155 persen.
Dalam konteks ini, tercatat sedikitnya 8.009 kasus pelanggaran berat. Pelanggaran ini berdampak pada 4.360 anak, 113 orang merupakan warga Israel dan 4.247 anak Palestina.
Laporan tersebut juga menyebutkan terdapat 7.837 pelanggaran terhadap 4.247 anak Palestina di Gaza, Tepi Barat yang diduduki, dan Yerusalem Timur. Tercatat bahwa pelanggaran-pelanggaran ini dilakukan oleh tentara Israel dan pemukim ilegal Israel.
Sementara itu, laporan menekankan tentara dan pasukan keamanan Israel bertanggung jawab atas 5.698 pelanggaran tersebut. Dikatakan bahwa Israel telah menahan 906 anak-anak Palestina, PBB telah memiliki informasi mengenai anak-anak yang menjadi sasaran perlakuan buruk dan pelecehan seksual.
Tentara Israel juga menghalangi akses anak-anak terhadap bantuan kemanusiaan di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.
Selain tentara dan aparat keamanan Israel, sayap bersenjata Hamas Brigade Qassam dan sayap bersenjata kelompok Jihad Islam Palestina Brigade Al-Quds juga masuk dalam daftar tersebut.
Sebanyak 23.000 pelanggaran berat masih menunggu konfirmasi karena situasi di Gaza pada kuartal terakhir tahun 2023.
“Saya terkejut dengan jumlah anak-anak yang dibunuh dan menjadi cacat yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh tentara Israel dan pasukan keamanan di Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur,” tutur Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. (Theresia Vania Somawidjaja)
(m/ci)
Sumber Berita : Anadolu Agency/ Metro tv