4 Bulan Ditahan, Dokter Ternama Palestina Meninggal di Kamp Penjara Israel

Sabtu, 4 Mei 2024 - 22:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mercinews.com – Dokter Palestina ternama, Dr Adnan al-Barash, dilaporkan meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan. Kelompok advokasi Palestina yang melaporkan kematian sang dokter, mencurigai dokter Palestina itu disiksa selama dalam penahanan Israel.

Diberitakan Al Jazeera, Dr Adnan al-Barash, kepala ortopedi di fasilitas medis terbesar di Gaza, ditahan oleh pasukan Israel saat merawat pasien di Rumah Sakit al-Awda di utara wilayah tersebut. Dia ditahan bersama dengan sekelompok dokter lainnya pada Desember tahun lalu.

Baca Juga:  Harris menghindari saat ditanya tentang keberadaan Biden

Dengan kematian Dr Al Barash, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jumlah total tenaga medis yang terbunuh sejak perang Israel di Gaza pecah pada bulan Oktober telah mencapai 496 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pembunuhan Dr al-Barash bukanlah kejahatan terakhir mengingat kondisi para tahanan di penjara sangat dirahasiakan, terutama mereka yang ditangkap dari Jalur Gaza,” katanya.

Menurut kedua kelompok advokasi Palestina tersebut, yang mengutip otoritas Palestina, dokter Barsh meninggal dunia pada 19 April lalu. “Jenazahnya masih ditahan,” sebut kedua kelompok tersebut.

Baca Juga:  Netanyahu Sebut Serangan ke Kamp Pengungsi di Rafah Sebagai Kesalahan Tragis

Saat AFP mencoba mengkonfirmasi kabar tersebut, Israel menyanggah dengan mengatakan, “Kami tidak tahu ada insiden seperti itu.”

Semasa hidupnya, Dr Al-Barash dikenal sebagai salah satu dokter paling tersohor yang ada di Jalur Gaza. Ia secara aktif melayani pasien-pasien yang jadi korban serangan Israel hingga saat terakhir ia ditangkap.

Al-Barash, 50, ditangkap bersama sekelompok dokter lainnya pada bulan Desember di Rumah Sakit al-Awda dekat kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara. Kelompok hak asasi tahanan mengatakan jenazahnya masih ditahan oleh otoritas Israel.

Baca Juga:  PM Netanyahu Akui Pasukannya Membunuh Pekerja World Central Kitchen di Gaza

Nasib dokter lainnya masih belum diketahui.

Meskipun serangan terhadap fasilitas medis dan pekerja kesehatan dilarang berdasarkan hukum kemanusiaan internasional, menurut Konvensi Jenewa, militer Israel telah berulang kali menargetkan mereka. Kementerian Kesehatan mengatakan sekitar 1.500 pekerja medis juga terluka selama perang, sementara 309 orang masih ditahan di penjara-penjara Israel.(*)

Berita Terkait

RS Indonesia kembali Dikepung, MER-C Desak Israel Hentikan Serangan dan Buka Blokade
Vaksinasi Terhambat Blokade, Wabah Polio Kembali Ancam Jalur Gaza
Gaza Utara Kembali Diserang, 15 Korban Syahid Dievakuasi di RS Indonesia
Ukraina Terima Gencatan Senjata 30 hari dengan Rusia
Pasukan Rusia Tangkap 430 Tentara Ukraina di Kursk
Houthi akan melanjutkan serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel
Gencatan senjata Gaza selesai, AS jalin dialog langsung dengan Hamas
Paus Fransiskus Tulis Surat di Tengah Sakit, Titip Pesan Damai ke Palestina

Berita Terkait

Senin, 19 Mei 2025 - 14:25 WIB

RS Indonesia kembali Dikepung, MER-C Desak Israel Hentikan Serangan dan Buka Blokade

Jumat, 2 Mei 2025 - 10:02 WIB

Vaksinasi Terhambat Blokade, Wabah Polio Kembali Ancam Jalur Gaza

Jumat, 21 Maret 2025 - 14:59 WIB

Gaza Utara Kembali Diserang, 15 Korban Syahid Dievakuasi di RS Indonesia

Kamis, 13 Maret 2025 - 07:41 WIB

Ukraina Terima Gencatan Senjata 30 hari dengan Rusia

Kamis, 13 Maret 2025 - 07:20 WIB

Pasukan Rusia Tangkap 430 Tentara Ukraina di Kursk

Berita Terbaru