Jakarta, Mercinews.com – Militer Israel mengatakan pasukannya menyelamatkan empat sandera Israel yang masih hidup dari Gaza setelah “operasi siang hari yang kompleks.” Serangan itu setidaknya menewaskan 50 warga Gaza.
Pada Sabtu (8/6), Israel menggelar operasi khusus di dua lokasi terpisah di al-Nuseirat di Gaza. Pasukan mengklaim “menargetkan infrastruktur teroris di wilayah Nuseirat.”
Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas, melansir Reuters, mengungkap setidaknya 55 jenazah warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel di Al-Nuseirat dan daerah lain di Gaza itu
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara, puluhan lainnya terluka dan dirawat di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa.
Rumah sakit tersebut, satu-satunya rumah sakit yang masih berfungsi di Gaza, saat ini beroperasi dengan menggunakan satu generator listrik dan mungkin tidak dapat digunakan lagi.
Pada saat yang sama, puluhan orang yang terluka masih berada di jalanan, kata juru bicara Kementerian Kesehatan di depan rumah sakit.
Sementara, sebuah rumah sakit di Gaza mengatakan serangan Israel itu menewaskan sedikitnya 15 orang.
“Serangan udara Israel yang intens di wilayah pusat menyebabkan sedikitnya 15 orang syahid dan puluhan orang terluka dan telah dibawa ke rumah sakit Martir Al-Aqsa,” kata juru bicara RS dokter Khalil al-Dakran, kepada AFP.
Dakran mengatakan para korban berasal dari dalam dan sekitar kamp Nuseirat serta Deir al-Balah, tempat rumah sakit tersebut berada.
Hamas mengatakan dalam pernyataan terpisah, “Ada puluhan mayat syuhada dan korban luka tergeletak di tanah, di jalan-jalan, dan di ruang aman.”
Sebelumnya Di pihak lain, pasukan Israel mengaku menyelamatkan empat sandera hidup-hidup dalam serangan itu. Mereka, mengutip AFP, antara lain Noa Argamani (26), Almog Meir Jan (22), Andrey Kozlov (27), dan Shlomi Ziv (41).
Keempatnya, kata militer Israel, diculik oleh kelompok Hamas dari festival musik Nova pada 7 Oktober 2023. Mereka kini telah dibawa ke rumah sakit dan berada dalam “kondisi medis yang baik.”
Rekaman yang diposting di media sosial oleh otoritas Israel menunjukkan Argamani dalam reuni emosional dengan ayahnya setelah penyelamatannya.
Argamani juga terlihat tersenyum dan berbicara melalui telepon dengan Presiden Isaac Herzog dalam rekaman yang ditayangkan di televisi Israel.
Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan operasi itu terjadi di dua bangunan terpisah “di jantung lingkungan sipil.”
Saat mendapat serangan di dalam gedung, saat keluar dari Gaza, pasukan kami menyelamatkan sandera kami,” kata Hagari dalam pernyataan yang disiarkan televisi.
Seorang tentara Israel “terluka parah” dalam operasi yang berlangsung sekitar pukul 11.00 waktu setempat itu.
“Pesan pagi ini kepada Hamas jelas: kami bertekad untuk memulangkan semua sandera.”
Penyelamatan yang jarang terjadi ini terjadi delapan bulan setelah perang melawan militan Hamas Palestina di Gaza.
(m/c)
Sumber Berita : Reuters